Sejarah Ban Kapten Pelangi Khas LGBT yang Gemparkan Piala AFF 2020

Isu ban kapten pelangi geger saat kapten Timnas Thailand, Teerasil Dangda mengenakan saat tanding di Piala AFF 2020.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Senin, 06 Desember 2021 | 15:30 WIB
Pemain Timnas Thailand, Teerasil Dangda, mengenakan ban kapten pelangi saat melawan Timor Leste. (Instagram/affsuzukicup)

Pemain Timnas Thailand, Teerasil Dangda, mengenakan ban kapten pelangi saat melawan Timor Leste. (Instagram/affsuzukicup)

Bolatimes.com - Masyarakat Indonesia merespons keras ban kapten pelangi yang digunakan oleh kapten Timnas Thailand, Teerasil Dangda, pada pertandingan pertama Piala AFF 2020.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, Minggu (5/12/2021) itu, Teerasil Dangda menjadi pesepak bola pertama di Piala AFF 2020 yang mengenakan ban kapten pelangi.

Sementara itu, pada pertandingan lain, kapten timnas Myanmar, Maung Maung Lwin, juga menggunakan ban kapten yang sama, saat berjumpa tim tuan rumah Singapura.

Sejarah Bendera Pelangi

Bendera pelangi memang identik menjadi simbol gerakan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di dunia.

Dilansir dari Britannica, bendera pelangi ini pertama kali dikibarkan dalam acara Gay Pride pada 25 Juni 1978 di San Francisco, Amerika Serikat.

Sebagai informasi, Gay Pride merupakan festival yang digelar rutin setiap tahun sebagai momen untuk memperjuangkan status perkawinan sesama jenis.

Aktivis sekaligus pejuang hak-hak LGBT, Gilbert Baker, menjadi sosok pertama yang memperkenalkan bendera pelangi ini.

Kabarnya, seniman kelahiran Kansas itu diminta Harvey Milk, politisi gay Amerika Serikat pertama yang terpilih untuk menduduki jabatan publik di California.

Awalnya, bendera pelangi pertama yang dirancang Baker terdiri dari delapan warna yang masing-masing memiliki muatan makna yang berbeda.

Baca Juga: Atlet Dikritik soal Bonus, Netizen Ramaikan Tagar 'Apresiasi untuk Atlet'

Warna merah muda menyala menyimbolkan seks. Warna merah melambangkan kehidupan. Sementara warna ranye adalah penyembuhan, dan warna kuning adalah sinar matahari.

Selain itu, warna hijau mewakili alam, sementara warna pirus menyimbolkan kesenian. Adapun yang terakhir, warna nila merepresentasikan keharmonisan.

“Seksualitas kita terdiri dari seluruh jenis warna. Kia semua adalah gender, ras, dan usia,” ujar Baker seperti dilansir Tirto.id dari National Geographic.

Sementara itum sejak tahun 2008, varian umum yang paling sering digunakan oleh bendera pelangi menggunakan enam strip warna.

Keenam warna tersebut yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan violet. Pada umumnya, bendera tersebut dikibarkan secara horizontal dengan strip merah di bagian atas.

Pada akhirnya, bendera pelangi ini resmi ditetapkan sebagai simbol perjuangan sekaligus kebanggaan kaum LGBT sejak tahun 1994.

Selain itu, Museum of Modern Art (MoMA) juga telah menetapkan bendera pelangi yang dirancang oleh Gilbert Baker ini sebagai simbol yang diakui secara internasional.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB