Cerita Arrigo Sacchi Bangun Era Keemasan AC Milan: Saya Pilih Pemain dari Isi Otaknya

Bagi pecinta sepak bola, khususnya Serie A Italia, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arrigo Sacchi.

Galih Prasetyo | BolaTimes.com
Rabu, 09 Juli 2025 | 11:58 WIB
Cerita Arrigo Sacchi Bangun Era Keemasan AC Milan: Saya Pilih Pemain dari Isi Otaknya [Instagram arrigo_sacchi_____]

Cerita Arrigo Sacchi Bangun Era Keemasan AC Milan: Saya Pilih Pemain dari Isi Otaknya [Instagram arrigo_sacchi_____]

Bolatimes.com - Bagi pecinta sepak bola, khususnya Serie A Italia, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arrigo Sacchi.

Ia adalah sosok yang membuat AC Milan meraih era kejayaan di dekade 90-an. Sachi mengungkap bahwa sebagai pelatih, ia tak pernah memilih pemain dari skill.

Terpenting baginya ialah pemain yang dipilihnya memiliki otak moncer.

Baca Juga: Manchester United dan AC Milan Rebutan Pemain Spanyol 22 Tahun, Siapa Dia?

Pada akhir 1980-an, sepak bola Italia dianggap monoton.

Semua tim bermain dengan pola yang sama, menggunakan libero dan trequartista.

Saat itulah Sacchi datang dan mengguncang dunia sepak bola dengan pendekatan revolusioner—4-4-2 pressing, yang mendominasi lawan tanpa kompromi.

Baca Juga: Endrick Terdepak dari Real Madrid? Juventus dan AC Milan Siap Tampung

“Saya tidak melihat kaki para pemain, saya melihat kepala mereka,” kata Sacchi seperti dikutip dari destinationcalcio.com

Ia menyebut skuad Milan pada masa itu bukan hanya hebat, tapi juga “affidabili”—andal, dapat dipercaya.

Menurut Sacchi, pemain yang tergabung saat era keemasan AC Milan tak lepas juga dari peran Silvio Berlusconi.

Baca Juga: Theo Hernandez Segera Jadi Pemain Al Hilal, AC Milan Kantongi Rp526 M

Sacchi menjelaskan bagaimana Berlusconi memberikan kepercayaan penuh, bahkan saat tim ragu dengan metode latihannya yang keras dan berbeda.

“Ketika saya ingin mendatangkan Ancelotti, dokter klub menolaknya karena masalah lutut. Tapi saya katakan pada Berlusconi, ‘Kalau kita rekrut dia, kita akan juara.’ Dan ia menjawab, ‘Anggap saja sudah selesai’,” ungkap Sacchi.

Keyakinan itu terbayar. AC Milan memenangkan Scudetto dan dua Piala Champions, termasuk kemenangan legendaris 5-0 atas Real Madrid di San Siro tahun 1989—yang disebut Sacchi sebagai “sebuah karya seni.”

Baca Juga: Sah! Ini Daftar Lengkap Skuat AC Milan di Pramusim: 5 Pemain Absen

Sacchi dikenal sebagai musuh posisi “No.10”—peran kreatif yang sangat dicintai di Italia.

Ia mendorong sistem kolektif di atas individualitas.

Akibatnya, pemain-pemain seperti Roberto Baggio dan Gianfranco Zola tersingkir dari klub-klub top.

“Sepak bola bukan soal individu. Ini tentang pemain yang saling membantu dan bermain untuk sistem,” tegasnya.

Meski begitu, ia secara paradoks juga menyatakan: “Sepak bola adalah permainan yang dibuat oleh pemain.”

Tapi jelas, hanya jika mereka patuh pada sistem.

Sacchi mungkin tak selalu dicintai oleh semua pemain atau penggemar, tapi pengaruhnya pada sepak bola tak terbantahkan.

Ia mengubah arah permainan modern, mempengaruhi generasi pelatih berikutnya seperti Pep Guardiola, dan menjadikan sistem sebagai pusat dari segalanya.

“Kami ingin mendominasi pertandingan. Jika kami punya bola, Maradona tidak akan bisa berbuat apa-apa,” ujarnya sambil tersenyum.

Kontributor: M.Faqih

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Roony Bardghji, resmi mendarat di Barcelona pada Jumat sore waktu setempat

liga | 16:05 WIB

Luis Enrique kini bisa dibilang sebagai pelatih terbaik dunia.

liga | 15:49 WIB

Klub raksasa Spanyol, Barcelona, kedatangan wajah baru berbakat, junior Kevin Diks di FC Copenhagen.

liga | 23:14 WIB

Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, melontarkan pernyataan tajam soal nasib Alejandro Garnacho di Manchester United.

liga | 21:09 WIB

Putra legenda Manchester United, Rio Ferdinand, resmi gabung klub Premier League, Brighton & Hove Albion.

liga | 21:04 WIB

Real Madrid menelan kekalahan telak 0-4 dari Paris Saint-Germain (PSG) dalam semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

liga | 19:25 WIB

Gelandang asal Argentina itu tengah dalam proses negosiasi untuk bergabung dengan Inter Miami

liga | 23:11 WIB

Inter Milan memberikan batas waktu kepada Hakan Calhanoglu untuk menentukan masa depannya.

liga | 23:05 WIB

Carlo Ancelotti, dijatuhi hukuman satu tahun penjara oleh Pengadilan Provinsi Madrid karena terbukti melakukan penggelapan pajakterbukti melakukan penggelapan pajak

liga | 21:54 WIB

Real Madrid dan Adidas secara resmi meluncurkan jersey tandang terbaru untuk musim 2025/2026.

liga | 21:22 WIB

FC Barcelona secara resmi meluncurkan jersey kandang terbaru mereka untuk musim 2025/2026

liga | 21:09 WIB

Momen unik sekaligus menggelitik terjadi dalam laga kualifikasi Liga Champions UEFA

liga | 21:02 WIB

SS Lazio, secara resmi memperkenalkan jersey kandang dan tandang terbaru mereka untuk musim 2025/2026.

liga | 14:34 WIB

Klub ibu kota Italia, AS Roma, dikabarkan akan mengenakan jersey kandang bernuansa klasik

liga | 14:26 WIB

Inter Milan dan Nike resmi meluncurkan jersey kandang terbaru untuk musim 2025/26

liga | 14:18 WIB

AC Milan bekerja sama dengan Puma resmi meluncurkan jersey tandang (away kit) untuk musim 2025/26.

liga | 14:09 WIB

Juventus telah merilis desain resmi jersey mereka untuk musim 2025/26 dengan membawa nuansa segar

liga | 14:00 WIB

Legenda Real Madrid Predrag Mijatovic memperingatkan Xabi Alonso soal Gonzalo Garcia.

liga | 11:45 WIB
Tampilkan lebih banyak