Boladunia
Curhat Ansu Fati yang Masih Dimarahi Ibunya jika Terlambat Tidur
Meski sudah jadi pesepak bola tenar, Ansu Fati ternyata masih sering dimarahi ibunya jika telat tidur.
Rauhanda Riyantama

Bolatimes.com - Status Ansu Fati sebagai pemain bintang di klub sebesar Barcelona ternyata tak lantas membuatnya terbebas dari kemarahan ibunya. Sebab, Ansu Fati yang saat ini masih berusia 19 tahun itu masih mendapatkan pengawasan ketat dari ibunya, terutama soal jam tidur.
Ansu Fati mengakui, ibunya kerap kali mengomel apabila mengetahui pemain jebolan akademi Barcelona ini terlambat tidur.
Baca Juga
Hasil Bola Tadi Malam: Chelsea vs Tottenham Imbang 2-2 hingga Madrid Comeback Hajar Almeria
Real Madrid Buka Musim dengan Kemenangan 2-1 atas Almeria
Debut Resmi Dybala Di AS Roma, Giallorossi Susah Payah Kalahkan Salernitana 1-0
Persija Yang Terus Kebobolan Tak Pernah Clean Di Liga 1, Thomas Doll Bawa-bawa Manchester United
Seru! Chelsea Vs Tottenham Hotspur Berakhir Imbang 2-2, Conte-Tuchel Ribut Kena Kartu Merah
Dia mengatakan, ibunya tetap tak rela untuk memberikan kebebasan kepada anaknya tersebut meski saat ini sudah berstatus sebagai pesepak bola profesional.
Meskipun menjadi salah satu pesepak bola muda hebat di dunia, nyatanya Ansu Fati tetaplah seorang anak kecil di mata ibunya.
“Ibuku masih meneriakiku. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan mengawasi hidup saya sampai saya berusia 21 tahun,” kata Ansu Fati, dilansir dari Marca.
“Dia juga mengatakan bahwa bermain sepak bola profesional tidak berarti bahwa saya seorang pria di rumah sekarang,” ia melanjutkan.
Apabila tidak ada jadwal latihan ataupun pertandingan bersama Barcelona, Ansu Fati harus sudah berada di rumah pada jam 8 malam. Dengan kata lain, ia tak bisa seenaknya bermain seperti pemuda-pemuda seusianya ketika mendapatkan jadwal libur.
“Pada jam 8 malam, saya sudah harus di rumah. Kecuali saya berada di kamp latihan atau saya bermain pertandingan malam hari,” katanya.
Bahkan, ada satu kisah unik yang diceritakan Ansu Fati soal ibunya Saat bepergian ke luar negeri bersama timnas Spanyol ataupun Barcelona, ia tetap mendapatkan pengawasan ketat.
Pemain kelahiran 31 Oktober 2002 itu mengatakan, dia harus melakukan panggilan video atau video call sebagai bukti bahwa dia tetap tidur jam 8 malam.
“Jika saya pergi dengan tim nasional atau Barcelona, saya harus melakukan video call kepadanya dan menunjukkan kepadanya tempat tidur pada jam 8 malam sebagai bukti bahwa saya akan tidur,” katanya.
Sebetulnya, Ansu Fati memang dilahirkan di keluarga yang sangat dekat dengan dunia sepak bola. Pasalnya, ayahnya sendiri juga bekas pesepak bola profesional. Ayah Ansu Fati, yakni Boris Fati, merupakan pemain kelahiran Guinea-Bissau.
Setelah masuk ke Portugal, dia bermain bersama sejumlah tim di kasta rendah. Kemudian, dia pindah ke Marinaleda, sebuah kota kecil di dekat Seville, yang menawarkan pekerjaan untuk para imigran.
Setelah berjuang di Marinaleda, dia bertemu dengan Wali Kota, Juan Manuel Sanchez Gordillo, dan mendapatkan pekerjaan sebagai supir.
Di kota itu pula, Ansu Fati sempat mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu bersama akademi Sevilla sebelum akhirnya diboyong akademi Barcelona pada tahun 2012.