Pep Guardiola, Sang Penyempurna Tiki-Taka yang Berguru ke Marcelo Bielsa

Strategi Tiki-Taka Pep Guardiola begitu menakutkan saat melatih Barcelona.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 30 Juni 2021 | 17:30 WIB
Pep Guardiola. (Sumber: Instagram/@mrpepguardiola).

Pep Guardiola. (Sumber: Instagram/@mrpepguardiola).

Bolatimes.com - Siapa yang tak kenal Pep Guardiola? Di era sepak bola modern ini, namanya harum dan dianggap sebagai pelatih terbaik karena taktik dan deretan prestasi yang ia miliki.

Pep Guardiola merupakan seorang pelatih asal Catalunya, Spanyol, yang kini menukangi Manchester City. Sepanjang kariernya melatih hingga 2021 ini, hanya ada 3 klub yang ia asuh.

Guardiola pertama kali melatih di level profesional kala dirinya ditunjuk Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, untuk menggantikan Frank Rijkaard pada 2008.

Baca Juga: Bikin Video Peresmian Marc Klok, Persib Sindir Arema, Bali United, & PSS?

Di awal masanya sebagai pelatih, Barcelona merasakan kekalahan dan terpuruk. Pelan tapi pasti, permainan dan taktiknya mulai diterapkan dan berbuah hasil nyata.

Di musim perdananya melatih yakni musim 2008-2009, pria yang kini berusia 50 tahun tersebut mampu meraih enam gelar atau Sextuple dalam satu tahun kalender bersama Barcelona.

Catatan ini menjadikan rapor apik untuk Pep Guardiola. Bersama Barcelona, pelatih berkepala plontos ini meraih prestasi tersebut dengan memperkenalkan gaya permainan atraktif yang disebut Tiki-Taka.

Baca Juga: Nenek Cantik Puspa Dewi Pamer Body Goals saat Workout, Netizen: ABG Banget

Permainan Tiki-Taka menjadi ciri khas Guardiola. Taktik ini memiliki ciri seperti umpan pendek dan pergerakan yang dinamis baik dengan atau tanpa bola.

Gaya permainan ini mampu membuat takjub para pecinta sepak bola dan membuat tim yang akan menghadapi Barcelona ketakutan setengah mati.

Empat musim dihabiskan Guardiola bersama klub yang ia bela sedari kecil tersebut. Pada 2012, ia memilih rehat sebelum menyeberang ke Bayern Munich pada 2013.

Baca Juga: Potret Aduhai Wulan Guritno Ekspos Punggung, Netizen: Pemersatu Bangsa

Hanya bertahan 3 tahun saja di Bayern Munich, Pep Guardiola menguji taktiknya di Inggris bersama Manchester  City,  di mana hingga saat ini ia telah mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris dan sederet gelar domestik lainnya.

Pep Guardiola memberikan instruksi kepada para pemain Manchester City (Daily Mail)
Pep Guardiola memberikan instruksi kepada para pemain Manchester City (Daily Mail)

Tiki-Taka yang Membius Mata

Pep Guardiola bukanlah orang yang memperkenalkan istilah Tiki-Taka. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh penyiar asal Spanyol, Andres Montes.

Baca Juga: Marc Klok Resmi Gabung Persib Bandung, Durasi Kontraknya Bikin Kaget

Istilah ini ia perkenalkan dalam komentarnya pada saat ajang Piala Dunia 2006. Saat itu, Montes menggunakan istilah Tiki-Taka saat mengomentari permainan Spanyol yang mengandalkan bola-bola pendek dan pergerakan dinamis.

Kesuksesan Tiki-Taka sendiri terjadi sejak 2008 kala Spanyol menjuarai Euro. Saat itu, La Furia Roja diasuh oleh Luis Aragones.

Jurnalis kenamaan Inggris, Sid Lowe, mengatakan Spanyol era Aragones mampu mengkombinasikan Tiki-Taka dengan gaya pragmatis untuk menutupi rapuhnya lini pertahanan.

Setelahnya, Guardiola menerapkan Tiki-Taka bersama Barcelona dengan gaya berbeda dari Spanyol arahan Luis Aragones, yakni keindahan yang efektif.

Menurut Jurnalis Jerman, Raphael Honigstein, Tiki-Taka adalah versi tersulit dalam sepak bola mengingat diperlukannya intensitas dalam bergerak dan juga melakukan operan.

Honigstein juga menyebut Tiki-Taka adalah evolusi dari Total Football yang diterapkan Belanda di mana Tiki-Taka lebih condong memanfaatkan pergerakan bola ketimbang pergantian posisi antar pemain.

Taktik Tiki-Taka versi Guardiola ini memiliki hasil memuaskan. Selama 4 tahun menukangi Barcelona, 14 gelar ia raih baik di kancah domestik, Eropa dan kontinental.

Hanya saya, Tiki-Taka andalannya tersebut tak mampu mengalahkan gaya Parkir Bus atau ultra defensif. Sejarah mencatat, Guardiola tak bisa mengalahkan tim yang memainkan gaya tersebut.

Adalah Chelsea dan Inter Milan (era Mourinho) yang membuat taktik Tiki-Taka kehilangan tajinya. Khusus untuk nama pertama, Guardiola bersama Barcelona tak mampu meraih kemenangan satu pun selama 4 pertemuan dalam kurun waktu 4 tahun.

Saat bertemu Chelsea di musim 2008-2009, Guardiola dan Barcelona hanya mampu meraih hasil imbang yakni 0-0 dan 1-1. Lalu di musim 2011-2012, ia dan Blaugrana tumbang dengan skor 1-0 dan seri dengan skor 2-2.

Manajer Manchester CIty, Pep Guardiola (AFP/Ian KINGTON)
Manajer Manchester CIty, Pep Guardiola (AFP/Ian KINGTON)

Berguru dengan Marcelo Bielsa

Semasa bermain, Pep Guardiola banyak dilatih oleh pelatih-pelatih ternama. Salah satunya adalah Johan Cruyff.

Tiki-Taka yang diterapkan Guardiola secara tak langsung buah dari pengalamannya bermain di bawah arahan legenda Belanda tersebut.

Selain ada nama Johan Cruyff, ada pula Marcelo Bielsa, kendati secara sejarah Guardiola tak pernah bermain di bawah arahannya.

Terkait dengan Bielsa, yang kini menjadi kompetitornya di Liga Inggris, ada kisah menarik di mana Guardiola rela menempuh jarak hingga 8 ribu kilometer demi bisa berguru dengan pelatih asal Argentina tersebut.

Kisah ini dikutip dari Daily Mail. Saat itu, Guardiola yang masih aktif bermain tengah membela AS Roma. Rekannya kala itu, Gabriel Batistuta, pernah meminta dirinya untuk bertemu Bielsa jika ingin menjadi pelatih sukses.

Saran tersebut ia terima. Namun, Guardiola baru bisa bertemu Bielsa tiga tahun setelah saran Batistuta ia terima, tepatnya saat ia bergabung klub Meksiko, Dorados de Sinaloa.

Saat Guardiola bermain di Meksiko, Bielsa saat itu tengah menganggur dan hidup tenang di Argentina. Di sela waktu luangnya, ia pun menyempatkan diri menemui sang pelatih yang berjarak 8 ribu kilometer dari tempatnya.

Dalam perjalanannya ke Argentina, Guardiola ditemani seorang Novelis bernama David Trueba. Sosok Novelis ini pula yang menjembatani dan membantunya kala bertemu dan bertukar pikiran dengan Bielsa.

Bisa dikatakan, Bielsa juga memberi andil penting dalam taktik Guardiola hingga menjadi pelatih top seperti saat ini.

Di Liga Inggris musim 2020-2021, pertemuan Pep Guardiola dan Marcelo Bielsa kerap menjadi tontonan menarik mengingat gaya permainan menyerang yang diadaptasi Manchester City dan Leeds United.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB
Tampilkan lebih banyak