Buffon Tolak Mourinho, Pilih Gattuso! Drama Panas di Balik Kursi Pelatih Italia

Jose Mourinho ternyata sempat menjadi salah satu kandidat kuat pelatih Italia menggantikan Luciano Spalletti.

Galih Prasetyo | BolaTimes.com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 21:51 WIB
Gianluigi Buffon resmi pulang kampung ke Juventus. (Twitter/@juventusfc)

Gianluigi Buffon resmi pulang kampung ke Juventus. (Twitter/@juventusfc)

Bolatimes.com - Jose Mourinho ternyata sempat menjadi salah satu kandidat kuat pelatih Italia menggantikan Luciano Spalletti.

Bahkan, Adidas—selaku sponsor teknis Timnas Italia dan juga sponsor pribadi Mourinho—dilaporkan bersedia menanggung sebagian gaji pelatih asal Portugal itu.

Namun, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dihadapkan pada dua kendala utama.

Pertama, klub asal Turki, Fenerbahçe, yang kini menjadi tempat Mourinho bernaung, tidak bersedia melepas sang pelatih secara cuma-cuma. Mereka menginginkan kompensasi transfer, yang tentu menjadi beban tambahan bagi FIGC.

Kedua, dan yang paling krusial, adalah penolakan dari Kepala Delegasi Timnas Italia saat ini, Gianluigi Buffon.

Legenda Juventus dan Timnas Italia itu kabarnya menilai bahwa sosok Mourinho bukanlah pilihan yang tepat untuk saat ini.

Menurut La Repubblica, Buffon menginginkan sosok yang lebih merepresentasikan semangat dan identitas Italia—seseorang yang benar-benar “legenda Italia sejati” untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri skuad Azzurri jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menariknya, dalam laporan terpisah, Buffon bahkan dikabarkan sempat mengancam mundur dari posisinya jika FIGC memutuskan untuk membawa kembali Roberto Mancini sebagai pelatih.

Namun, dalam konferensi pers saat pengenalan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Italia, Buffon memberi klarifikasi.

“Kontrak saya memang habis setiap 30 Juni, jadi isu soal pengunduran diri itu tidak pernah relevan,” ucap Buffon.

Baca Juga: Heboh! Cristiano Ronaldo Cat Kuku Kaki, Ternyata Fungsinya Tak Main-main

“Kami memilih Rino (Gattuso) setelah berdiskusi dengan Presiden FIGC dan staf teknis lainnya. Menurut saya, di level ini tidak ada pelatih yang benar-benar buruk atau luar biasa, tapi yang lebih penting adalah seberapa cocok seorang pelatih dengan kebutuhan tim.”

“Ini adalah tanggung jawab besar. Waktu yang akan membuktikan apakah keputusan ini tepat. Kalau ternyata tidak, maka kami siap mundur dan mencari opsi lain.” ungkap Gianluigi Buffon.

Kontributor: Adam Ali

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB