Kisah Ryan Nelsen, Pemain Kriket yang Justru Meraih Kesuksesan Setelah Banting Setir Jadi Pesepak Bola

Setelah banting setir, Ryan Nelsen meraih sukses bermain di Liga Inggris.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 13 April 2022 | 16:14 WIB
Ryan Nelsen saat membela Timnas Selandia Baru. (STR / AFP)

Ryan Nelsen saat membela Timnas Selandia Baru. (STR / AFP)

Bolatimes.com - Sebelum meraih kesuksesan sebagai pesepak bola, Ryan Nelsen merupakan seorang layaknya kebanyakan pemuda di Selandia Baru yang menggeluti kriket sebagai olahraga nomor satu negara.

Berasal dari Christchurch, Ryan Nelsen tumbuh di lingkungan penggila kriket bersama teman-teman masa kecilnya saat itu.

Kriket memang menjadi olahraga nomor satu Selandia Baru yang digemari orang di segala umur, tak terkecuali Ryan Nelsen.

Ryan juga bermimpi meraih ketenaran sebagai bintang kriket di Selandia Baru, ia merintis kariernya dengan bergabung Lancaster Park.

Ia bahkan menjabat sebagai kapten tim di beberapa kelompok umur timnya, hingga banyak orang yang mengira Ryan sudah berada di titik nyaman.

Secara mengejutkan, Ryan banting stir menjadi seorang pesepak bola dan menyebut olahraga tersebut adalah cinta pertamanya.

Keputusan terjun sebagai pesepak bola profesional dipilih Ryan bahkan saat karier kriketnya menanjak, meskipun bukan perkara mudah berganti profesi dalam dunia olahraga.

Tak sedikit yang mempertanyakan keputusan Ryan dan bahkan banyak yang menyebut dirinya gila setelah memutuskan pergi dari kriket.

"Sangat sulit menjelaskan kepada orang-orang kriket," ucap Ryan Nelsen dikutip dari ESPN.

"Mereka mengira saya gila. Reaksi mereka saat tahu keputusan saya adalah ‘bagaimana masa depan sepak bola?'.

Baca Juga: Villarreal Singkirkan Bayern Munchen, Unai Emery: Mari Kita Nikmati Semifinal

"Saya sangat menikmati kriket. Tapi saya tidak punya hasrat yang sama seperti yang saya miliki ketika bermain sepak bola. Bola selalu nomor satu, itu ada dalam darah saya," imbuhnya.

Ryan Nelsen saat berseragam Blackburn. (AFP)
Ryan Nelsen saat berseragam Blackburn. (AFP)

Ryan kemudian mendapat beassiwa sepak bola di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat di usianya yang masih 21 tahun.

Sepak bola dan Ryan Nelsen ternyata memiliki keterikatan yang sangat erat, ia berasal dari keluarga Smith yang terpandang di dunia sepak bola Selandia Baru.

Christine Smith, selaku sang ibu merupakan anak dari Bob Smith, sosok yang pernah menjabat presiden Federasi Sepak Bola Selandia Baru di tahun 1960-an.

Bob Smith dan ketiga saudaranya, Gordon, Victor dan Roger Smith juga merupakan sosok yang pernah bermain untuk klub Canterbury.

Karier profesional Ryan Nelsen dimulai di kampung halamannya pada tahun 1996, namanya mulai dikenal orang saat pindah ke Amerika Serikat.

DC United menjadi klub sepak bola profesional pertama yang membuat nama Ryan Nelsen melambung tinggi, empat tahun mengabdi dan sukses menjadi kapten tim.

Ryan juga pernah merasakan ketatnya sepak bola Inggris, penampilannya yang ciamik membuat Mark Hughes meyakinkan manajemen Blackburn untuk merekutnya para 2005 silam.

Selain Blackburn, Nelsen juga pernah bermain untuk Queens Park Rangers (QPR) meskipun selama kariernya hanya pernah merengkuh satu trofi juara.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB