Profil Syamsuddin Umar, Pelatih PSM Makassar saat Juara Liga Indonesia pada 1999

Mengenal sosok Syamsuddin Umar, pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia pada 1999.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 06 April 2023 | 15:45 WIB
Mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar. (Instagram)

Mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar. (Instagram)

Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Syamsuddin Umar, pelatih lokal yang mampu membawa PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia pada musim 1999-2000.

PSM Makassar baru saja mengakhiri puasa gelar Liga Indonesia, setelah berhasil menyabet gelar Liga 1 2022-2023, Jumat (31/3) kemarin.

Tim berjuluk Juku Eja itu berhasil menjadi juara setelah membekuk tuan rumah Madura United pada pekan ke-32 Liga 1 2022-2023 dengan skor 3-1.

Baca Juga: Masuk ke Grup Neraka di SEA Games 2023, Pelatih Malaysia U-22 Bilang Begini

Tanda-tanda kemenangan PSM sudah terlihat sejak laga dimulai, kala Wiljan Pluim mampu membawa tim Ayam Jantan dari Timur unggul 2-0 atas Madura United di 10 menit awal laga.

Usai unggul dua gol di babak kedua, PSM kembali menambah golnya di babak kedua lewat Kenzo Nambu di menit ke-48, sebelum Madura United memperkecil ketertinggalan lewat Hugo Gomes di menit ke-51.

Skor 3-1 itu bertahan untuk keunggulan PSM atas Madura United, yang kemudian menahbiskan Juku Eja sebagai kampiun Liga 1 2022-2023.

Baca Juga: Media Inggris Sebut Daniel Sturridge sedang Diminati 3 Klub Indonesia, Ada Persija Jakarta

Gelar Liga 1 2022-2023 ini pun mengakhiri puasa gelar PSM yang terakhir kali meraih gelar kompetisi tertinggi Indonesia 23 tahun silam atau pada musim 1999-2000.

Saat terakhir kali meraih gelar liga pada 1999-2000, PSM ‘hanya’ ditukangi oleh pelatih lokal pada sosok Syamsuddin Umar.

Lantas, siapakah sosok Syamsuddin Umar tersebut? Berikut profilnya.

Baca Juga: Profil Alex Goncalves, Mantan Pemain Persikabo 1973 yang Bikin Bimo Wirjasoekarta Disanksi FIFA

Pelatih Tersukses PSM Makassar

Syamsuddin Umar merupakan pelatih sepak bola asal Makassar yang lahir pada 10 November 1955. Ia bisa dikatakan pelatih tersukses bagi PSM, terutama di era 90 an.

Ia mengawali karier kepelatihannya saat merangkap sebagai pemain dan asisten pelatih bagi Makassar Utama pada tahun 1986.

Baca Juga: Dipanggil ke Timnas Indonesia U-22, Ronaldo Kwateh Belum Kasih Jawaban

Setelah merasakan dunia kepelatihan kala masih aktif bermain, Syamsuddin pun lantas mengambil sertifikasi kepelatihan S1 PSSI dan didapuk menjadi pelatih Makassar Utama sampai klub Galatama itu bubar pada 1989.

Ilmu kepelatihannya kian bertambah pada 1991, kala Syamsuddin terpilih sebagai salah satu pelatih Indonesia yang dikirim PSSI ke Brasil untuk menimba ilmu.

Setelah pulang dari Brasil, Syamsuddin pun mendapat kepercayaan menukangi PSM Makassar pada musim 1991-1992 yang masih bernama Perserikatan.

Tak disangka di musim pertamanya itu, Syamsuddin yang baru berusia 37 tahun, mampu membawa PSM menjuarai Perserikatan 1991-1992, yang mengakhiri puasa gelar Juku Eja sejak 1965-1966.

Lalu di musim keduanya yakni 1993-1994, Syamsuddin hampir membawa PSM meraih gelar Perserikatan untuk dua kali beruntun. Sayangnya, di final ia dan anak asuhnya harus tumbang dari Persib Bandung.

Setelahnya, Perserikatan dan Galatama pun dilebur menjadi Liga Indonesia. Hal tersebut pun dibarengi dengan mundurnya Syamsuddin dari jabatan pelatih PSM.

Meski tak jadi pelatih, Syamsuddin masih berada di sekitar PSM, mengingat ia ditempatkan sebagai Direktur Teknik Juku Eja sembari menuntaskan studi S2 nya di Universitas Hasanuddin.

Usai meraih gelar sarjana pada 1997-1998, Syamsuddin sempat menganggur dua tahun, sebelum akhirnya kembali dipanggil oleh PSM yang dipimpin Nurdin Halid untuk Liga Indonesia 1999-2000.

Tak disangka, pemanggilan ini berujung gelar juara lainnya. Syamsuddin mampu membawa PSM meraih gelar juara Liga Indonesia 1999-2000 usai mengalahkan PKT Bontang 3-2.

Dengan materi pemain top seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Hendro Kartiko, Syamsuddin hampir membawa PSM juara dua kali beruntun di musim keduanya.

Namun sama seperti pada musim 1993-1994, Syamsuddin tak mampu membawa PSM juara liga dua kali beruntun usai dibekuk oleh Persija di final Liga Indonesia 2000-2001.

Meski demikian, nama Syamsuddin abadi karena di musim 2000-2001, ia berhasil membawa PSM Makassar berbicara banyak hingga menembus babak 8 besar Liga Champions Asia.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB

Bali United FC akan membuka langkah di kompetisi BRI Super League 2025/26 dengan tantangan besar.

bolaindonesia | 00:53 WIB

Bek anyar Persija Jakarta, Jordi Amat, tak bisa menyembunyikan rasa antusiasnya jelang debut resmi bersama Macan Kemayoran

bolaindonesia | 00:49 WIB

Persijap Jepara berhasil membawa pulang satu poin berharga dari kandang PSM Makassar setelah bermain imbang 1-1

bolaindonesia | 00:43 WIB

Pekan perdana BRI Super League 2025/26 langsung menyajikan partai panas antara Persija Jakarta melawan Persita Tangerang di Jakarta International Stadium (JIS)

bolaindonesia | 00:36 WIB

Justin Hubner mengungkapkan bahwa ia sempat mendapat tawaran menggiurkan dari klub Super League Indonesi

bolaindonesia | 02:27 WIB

Manajemen Persik Kediri resmi mengumumkan skema harga tiket pertandingan kandang untuk kompetisi Super League 2025/2026,

bolaindonesia | 22:56 WIB

Timnas Putri U-17 Indonesia dipastikan tergabung dalam Grup C bersama Myanmar, Mongolia, dan Makau

bolaindonesia | 22:19 WIB

Duel ini tak hanya menjadi penanda dimulainya kompetisi, tetapi juga pertarungan awal dua calon kuat juara musim ini.

bolaindonesia | 22:13 WIB

Akademi Persib kembali menunjukkan tajinya dengan mempromosikan sejumlah talenta muda yang siap bersinar.

bolaindonesia | 21:48 WIB
Tampilkan lebih banyak