Miris! Sudah 78 Suporter Meninggal Sejak Liga Indonesia 1994, Terbaru Dua Bobotoh

Terbaru dua Bobotoh dilaporkan meninggal saat menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2022.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Minggu, 19 Juni 2022 | 10:45 WIB
Para suporter Persib, Bobotoh memenuhi Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada pembukaan Piala Presiden 2019, sebelum laga matchday 1 Grup 1 antara Persib kontra Tira-Persikabo, Sabtu (2/3/32019) sore. [laman resmi Persib]

Para suporter Persib, Bobotoh memenuhi Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada pembukaan Piala Presiden 2019, sebelum laga matchday 1 Grup 1 antara Persib kontra Tira-Persikabo, Sabtu (2/3/32019) sore. [laman resmi Persib]

Bolatimes.com - Sepak bola Indonesia kembali memakan korban jiwa. Teranyar, dua Bobotoh dilaporkan meninggal dunia saat menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2022, Jumat (17/6/2022).

Dua orang bobotoh tewas di Stadion GBLA saat akan menonton laga Persib vs Persebaya grup C Piala Presiden 2022. Tewasnya dua bobotoh ini pun jadi duka mendalam bagi insan sepak bola, khususnya para pendukung Persib.

Mereka yang tewas adalah Asep Ahmad Solihin yang merupakan warga Cibaduyut, Jawa Barat dan Sopiana Yusup, seorang warga Bogor.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2022: China Kirim Empat Wakil ke Final, Jepang Ciptakan Perang Saudara

Menurut keterangan pihak kepolisian, dua orang ini menjadi korban karena membeludaknya suporter di Stadion GBLA.

"Dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antrean-nya juga sudah ada," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung.

Mengacu pada keterangan dari Akmal Marhali di unggahan Instagram pribadinya, @akmalmarhali20, dua orang bobotoh ini merupakan korban tewas ke-78 di sepak bola Indonesia sejak 1994.

Baca Juga: Perpanjang Kontrak di Arsenal, Eddie Nketiah Warisi Nomor Punggung Milik Thierry Henry

"Menurut data SOS, Sopiana dan Solihin merupakan korban ke-77 dan 78 yang meregang nyawa sejak Liga Indonesia digelar pada 1994," tulis Akmal, Sabtu (18/6).

Ditegaskan oleh Akmal bahwa kondisi ini tak boleh dipandang sebelah mata. Harus ada penanganan lebih serius agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Menurut Akmal, tewasnya dua orang bobotoh tersebut menjadi tanggung jawab panitia pelaksana (Panpel). Ia pun berharap ada hukuman berat yang dijatukan kepada Panpel.

Baca Juga: Dua Suporter Persib Meninggal, Achmad Jufriyanto Tegaskan Nyawa Lebih Penting dari Kemenangan

"Panitia harus bertanggung jawab atas kejadian ini dan diberikan sanksi tegas dan berat," tulis Akmal.

Lebih jauh Akmal mengatakan bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku panitia pelaksana tidak bisa menjalankan SOP dengan benar.

Pihak PT LIB tidak bisa mengantisipasi kemungkinan adanya kehadiran massa suporter dengan jumlah lebih besar. Apalagi laga Persib vs Persebaya merupakan Laga Klasik yang punya rekam jejak sejarah panjang di sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Hasil Piala Presiden 2022: Rans Nusantara Tahan Imbang Madura United, Barito Putera Kalahkan Persija

"Terlalu euforia sepak bola boleh pakai penonton dan melupakan aturan," kata Akmal.

Apakah Kejadian Serupa di Masa Depan Tak Terulang?

Merujuk pada format KBBI, suporter diartikan sebagai orang yang memberikan dukungan, sokongan, dan sebagainya dalam sebuah pertandingan olahraga.

Dikerucutkan pada sepak bola, arti dari suporter jika melihat dari pernyataan Daniel L Wann, penulis buku The Psychology and Social Impact of Fandom merupakan pribadi-pribadi yang aktif secara fisik, politik, dan sosial untuk klub sepak bola tertentu.

Artinya peran seorang suporter di klub sepak bola tak sebatas berteriak dan bernyanyi sepanjang 2x45 menit namun bersifat lebih dinamis.

Mereka jelas secara fisik datang ke stadion untuk memberi dukungan penuh kepada klub yang dicintai, namun juga di lain sisi secara politik suporter bisa memberikan suara saat ada permasalahan di klub tersebut.

Lebih jauh secara masif, suporter mampu melakukan gerakan sosial di kala kondisi klub yang mereka cintai tengah dirudung problematika.

Posisinya yang bersifat dinamis tersebutlah yang kemudian membuat suporter sepak bola memiliki nilai penting sebenarnya untuk pemain dan klub atau dalam bahasa sepak bolanya, mereka ialah pemain ke-12 saat klub bertanding.

Atas dasar ini yang akhirnya membuat istri dari Alm Ayi Beutik, Mia Beutik di akun Instagram miliknya mengatakan,

"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Semua hrs dievaluasi. untuk saat ini tolonglah jangan anti kritik terbuka dengan semua masukan karena kami bobotoh bukan hanya konsumen tp kami "pemain ke-12" tulisnya.

Kembali pada kasus tewasnya dua bobotoh, Akmal menegaskan bahwa kebijakan jelas dan terarah harus segera oleh PSSI.

Regulasi suporter kata Akmal menjadi penting. PSSI menurutnya bisa menduplikasi Football Spectator Act (FAS) yang diberlakukan di Inggris pada 1989 untuk mencegah holiganisme.

Tidak itu saja dalam aturan tersebut, diatur Badan Otoritas Lisensi, yang bertugas mem­beri, atau mencabut izin sebuah stadion untuk menyelenggarakan pertandingan.

Namun di luar juga yang tak kalah penting ialah bagaimana di tingkatan suporter juga tumbuh empati. Suporter harus sadar bahwa mereka juga manusia dan manusia menurut Robert Herber Mead, seorang sosilog merupakan mahluk yang mengedepankan mind, self, dan society atau bahasa familiarnya ialah akal budi.

(Suara.com/Galih Prasetyo)

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB
Tampilkan lebih banyak