Erick Thohir berikan pesan untuk Timnas Indonesia usai kalah dari Irak dalam ajang Piala Asia 2023
Bolatimes.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, kembali menegaskan bahwa prioritas utama PSSI adalah memperkuat tim nasional.
Hal itu disampaikan Erick saat wawancara di kanal Youtube Liputan 6. Pernyataan Erick ini kemudian menimbulkan kegaduhan di kalangan publik sepak bola Indonesia.
Erick menjelaskan bahwa fokus pada timnas sejalan dengan visi FIFA sebagai induk federasi sepak bola dunia. Namun, ia juga memastikan bahwa PSSI tidak mengabaikan kompetisi domestik seperti Liga 1 dan Liga 2.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dapat Apparel Baru: Kandidat Mengerucut, Adidas atau Nike?
Erick Thohir menjelaskan bahwa di banyak negara, federasi sepak bola memang berfokus pada pengembangan tim nasional, bukan hanya mengurusi liga domestik.
“PSSI fokusnya tim nasional. Kalau ada yang bilang, ‘Oh, PSSI tidak bertanggung jawab dengan liga’, ya biarin aja. Mindset kita boleh berbeda,” tegas Erick.
Ia membandingkan dengan negara-negara maju sepak bola seperti Jerman dan Inggris, di mana federasi lebih mengutamakan timnas, sementara liga seperti Premier League atau Bundesliga dikelola secara mandiri oleh operator liga.
Baca Juga: Duel Udara Kuat, Umpan Akurat 88%: Jay Idzes Pantas Jadi Rebutan
Menurut Erick, FIFA terus mendorong negara-negara anggotanya untuk menggelar lebih banyak pertandingan tim nasional.
“Bayangin, U-17 digelar tiap tahun, ada U-20 juga. Bahkan, baru-baru ini ada pengumuman untuk tim U-20 putri. Belum selesai duduk, sudah ada Piala Kemerdekaan untuk persiapan tim U-17 di November,” ungkapnya dengan nada antusias.
Hal ini menunjukkan betapa intensnya agenda timnas yang didorong FIFA untuk menjaga relevansi asosiasi sepak bola di tengah dominasi liga dan klub-klub besar.
Baca Juga: Klub Elkan Baggott Buru Tandatangan Pemain Keturunan Milik Napoli
Erick juga menyoroti fenomena “super club” di dunia, di mana nilai finansial klub-klub besar sering kali melampaui tim nasional.
“Di banyak negara, liga atau super club sudah jauh lebih tinggi nilainya dibandingkan timnas. Akibatnya, timnas jadi kurang diperhatikan,” ujarnya.
Untuk mengatasi ini, FIFA memperkenalkan inisiatif seperti FIFA Series, yang mempertemukan tim-tim nasional dari negara-negara yang jarang berhadapan, guna menambah pengalaman dan eksposur.
Namun, Erick juga menyinggung soal regulasi unik di liga domestik Indonesia. Ia menyoroti aturan yang mewajibkan pemain U-23 di Liga 1 dan U-21 di Liga 2 untuk bermain minimal 45 menit, yang menurutnya tidak ditemukan di liga-liga lain di dunia.
Baca Juga: Baru Gabung, Federico Bernardeschi Bikin Bologna Was-was
“Coba cek liga lain, ada nggak aturan seperti itu? Mudah-mudahan saya salah,” katanya.
Kontributor: M.Faqih