Profil PSM Makassar, Klub Bersejarah yang Sempat Terlilit Utang Gaji Pemain

Akibat tunggakan hutang gaji, PSM sampai dijatuhi hukuman FIFA.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Minggu, 27 Juni 2021 | 19:00 WIB
Pemain PSM Makassar Marc Anthony Klok (tengah) merayakan gol bersama rekannya M Rahmat (kanan) dan Alessandro Ferreira (kiri) saat bertanding melawan PSMS Medan pada Lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (09/12/2018). Tuan rumah PSM Makassar menang atas tamunya, PSMS Medan dengan skor 5-1 (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Pemain PSM Makassar Marc Anthony Klok (tengah) merayakan gol bersama rekannya M Rahmat (kanan) dan Alessandro Ferreira (kiri) saat bertanding melawan PSMS Medan pada Lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (09/12/2018). Tuan rumah PSM Makassar menang atas tamunya, PSMS Medan dengan skor 5-1 (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Bolatimes.com - PSM Makassar merupakan salah satu dari klub tertua di Indonesia. Tim berjuluk Juku Eja ini sendiri berasal dari tanah Sulawesi, tepatnya di kota Makassar.

Sebagai salah satu tim tertua di Tanah Air, PSM Makassar memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Tim yang juga dijuluki Ayam Jantan dari Timur ini dibentuk pertama kali pada 2 November 1915 dengan nama Makassar Voetbal Bond (MVB).

Lahir di era Hindia Belanda, PSM atau MVB telah melakukan banyak pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Profil Evan Dimas, Pemain yang Tak Tergantikan oleh 3 Pelatih Timnas

Banyaknya pertandingan yang dilakoni membuat nama PSM atau MVB melejit di dunia sepak bola Hindia Belanda. Sayangnya, kegiatan yang mereka lakoni sempat terhenti akibat adanya agresi Jepang yang berujung penangkapan para penggawa MVB yang berasal dari Belanda.

Datangnya Jepang ke Makassar juga membuat beberapa pemain pribumi MVB harus rela menjadi Romusha. Tak ayal, kegiatan klub cikal bakal PSM itu berhenti total di tahun 1940-an.

Pendudukan Jepang juga berimbang kepada nama MVB sendiri. Kebijakan negeri Nippon yang mewajibkan seluruh elemen menghapus hal-hal yang berbau Belanda membuat MVB beralih nama menjadi PSM Makassar.

Baca Juga: Ada Zidane, Deretan Pesepak Bola yang Terciduk Merokok saat Aktif Bermain

Pasca Indonesia merdeka, PSM pun lahir kembali berkat reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf. Pada tahun 1950, Juku Eja mulai melancarkan ekspansi untuk menjalin komunikasi dengan PSSI sebagai induk sepak bola Tanah Air.

Striker PSM Makassar, Guy Junior. (Dok. LIB).
Striker PSM Makassar, Guy Junior. (Dok. LIB).

Kembali lahirnya PSM pun turut melahirkan banyak bakat ternama, salah satunya adalah Ramang yang berlanjut dengan sematan Pasukan Ramang sebagai julukan tim untuk mengenang kehebatannya.

Prestasi pertama PSM sendiri di sepak bola Indonesia didapat pada 1957. Saat itu, Juku Eja menjuarai Piala Perserikatan dengan mengalahkan PSMS Medan.

Baca Juga: Profil PSG Pati, Klub yang Lahir di Gresik hingga Dibeli Atta Halilintar

Hingga tahun 2021 ini, PSM telah meraih total enam gelar liga (5 di era Perserikatan, 0 di era Galatama, dan 1 di era Liga Indonesia).

Berbeda dengan klub-klub asal Jawa, PSM Makassar hingga saat ini terus konsisten menjadi wakil Sulawesi di kompetisi teratas sepak bola Indonesia.

Terlilit Kasus Penunggakan Gaji Pemain

Baca Juga: Daftar 8 Negara yang Baru Sekali Tampil di Euro

Nama dan sejarah besar PSM Makassar nyatanya tak serta merta menghindarkan mereka dari terpaan masalah. Teranyar, Juku Eja dihadapkan pada masalah menunggak gaji pemain.

Kasus ini terkuak saat salah satu mantan penggawanya, Giancarlo Lopes Rodrigues, melaporkan kasus penunggakan gajinya ke FIFA.

Bak bola salju, kasus yang menyeret nama PSM ini ternyata membuka tabir lebih luas setelah diketahui Juku Eja juga menanggung utang ke pemain lokal lainnya.

Karena kasus Giancarlo Lopez Rodriguez tersebut, FIFA memberi hukuman ke PSM yakni larangan mendaftarkan pemain di bursa transfer selama 3 periode.

Hukuman tersebut bisa dicabut andai PSM mau membayar dan melunasi utang gaji ke Giancarlo selama periode tertentu, yakni 45 hari sejak putusan ditetapkan oleh FIFA pada , seperti yang disampaikan APPI (Asosiasi Pesepak Bola Indonesia).

Legenda sepak bola Indonesia sekaligus General Manager APPI, Ponaryo Astaman, menyatakan jika selama pandemi pada 2020 lalu, PSM juga berutang gaji ke pemain lokal lainnya.

Bahkan kasus ini membuat PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) memberi ultimatum pada awal Juni 2021 ini di mana PSM bisa saja tak berhak berpartisipasi di Liga 1 2021 andai masih berada dalam sanksi FIFA.

PSM sendiri gagal memenuhi keputusan dari National Dispute Resolution Chamber (NDRC) selaku badan penyelesaian sengketa yang telah berakhir pada 3 Juni 2021.

Beruntung, APPI memiliki kebijakan bahwa PSM dapat melunasi gaji tersebut sebelum Kick Off Liga 1 2021 pada 10 Juli mendatang.

CEO PSM, Munafri Arifuddin, disebut telah melunasi tunggakan utang berupa gaji pemain dengan sistem angsuran. Disebutkan, pembayaran dilakukan dengan angsuran dan sejauh ini dikabarkan telah melunasi separuh dari gaji pemain musim lalu.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB
Tampilkan lebih banyak