Mengenal Kick and Rush, Taktik Sepak Bola Khas Inggris yang Kini Nyaris Punah

Kick and Rush sebelumnya populer di Liga Inggris.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Kamis, 21 April 2022 | 09:00 WIB
Chelsea vs Manchester United. (Glyn Kirk/AFP).

Chelsea vs Manchester United. (Glyn Kirk/AFP).

Bolatimes.com - Mengenal salah satu taktik dalam permainan sepak bola Inggris, yakni Kick and Rush yang kini perlahan mulai sirna dan nyaris punah.

Selayaknya negara sepak bola lainnya seperti Brasil dengan Jogo Bonito dan Italia dengan Catenaccio, Inggris punya gaya permainan sendiri yang bernama Kick and Rush.

Secara harfiah, Kick and Rush punya arti menendang dan terburu-buru. Jika diartikan, maka Kick and Rush adalah gaya bermain yang direct atau langsung, yang mengalirkan bola dari belakang ke pertahanan lawan dengan cepat.

Baca Juga: PSS Sleman Lepas Sembilan Pemain, Jefri Kurniawan hingga Rifaldi Bawuo

Permainan Kick and Rush ini biasanya memanfaatkan lebar lapangan dan kecepatan para winger sebagai media untuk menjalankan taktiknya.

Tak cukup sampai di situ, permainan Kick and Rush ini juga mengandalkan bola-bola lambung ke area pertahanan lawan. Dalam perjalanan, taktik ini melahirkan permainan keras yang kemudian menjadi wajah sepak bola Inggris.

Namun lambat laun gaya Kick and Rush ini mulai ditinggalkan oleh klub-klub Inggris itu sendiri, karena dianggap sulit beradaptasi dengan gaya sepak bola modern.

Baca Juga: Jadwal Final Coppa Italia 2021/2022: Juventus vs Inter Milan

Dianggap Ketinggalan Zaman

Gaya sepak bola modern yang kaya akan taktik pun membuat Kick and Rush perlahan ditinggalkan oleh klub-klub Inggris.

Apalagi gaya sepak bola modern kian taktis karena menerapkan banyak hal soal taktik, salah satunya adalah mengenai jebakan Offside yang menjadi lawan dari gaya Kick and Rush sendiri.

Baca Juga: 3 Klub yang Paling Sering Lakukan Comeback, Ada Manchester United

Gaya Kick and Rush sendiri masih sempat diperagakan di Inggris memasuki tahun 2010, termasuk saat tim nasionalnya menerapkan gaya ini di Piala Dunia 2010.

Selain Timnas Inggris, Stoke City arahan Tony Pulis juga menerapkan gaya Kick and Rush. Dalam pengaplikasiannya, pelatih asal Wales itu berhasil.

Ia mampu membawa Stoke City promosi dan bermain di Premier League pada 2008-2009. Tak cukup sampai di situ, Tony Pulis juga berhasil membawa The Potters lolos ke Liga Europa musim 2011-2012.

Baca Juga: Manchester City Hajar Brighton 3-0, Berikut Klasemen Terbaru Liga Inggris

Sayangnya, Kick and Rush yang diterapkan Stoke City itu pergi bersamaan dengan perginya Tony Pulis. Mark Hughes sebagai penggantinya pun gagal menerapkan gaya permainan itu.

Alhasil, Stoke City pun mengalami kemunduran sejak saat itu dan terus bermain di kasta kedua Inggris, Divisi Championship, hingga saat ini.

(Kontributor: Felix Indra Jaya)

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Langkah Boca Juniors di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 harus tersandung setelah mereka dikalahkan Bayern Munich 1-2

boladunia | 12:47 WIB

Florian Wirtz resmi bergabung dengan Liverpool

boladunia | 12:46 WIB

FC Utrecht menunjukkan keyakinan besar terhadap pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans.

boladunia | 22:37 WIB

FC Twente sudah tak sabar ingin bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers untuk segera hengkang.

boladunia | 22:23 WIB

Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali menjadi incaran serius klub Eredivisie.

boladunia | 22:11 WIB

Jose Mourinho ternyata sempat menjadi salah satu kandidat kuat pelatih Italia menggantikan Luciano Spalletti.

boladunia | 21:51 WIB

Selama hampir dua dekade, Messi dan Ronaldo mendominasi panggung sepak bola dunia.

boladunia | 21:00 WIB

Pelatih PSG asal Spanyol, Luis Enrique mengejutkan membuka peluang untuk melatih klub-klub besar Amerika Selatan

boladunia | 20:47 WIB

Laga yang berlangsung sengit ini menjadi milik wakil Amerika Serikat berkat aksi magis Lionel Messi lewat sebuah gol tendangan bebas fenomenal.

boladunia | 19:46 WIB

Penunjukkan Dejan Djurdjevic sebagai pelatih sementara Timnas China menuai gelombang kritik tajam

boladunia | 19:26 WIB

Setelah gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Federasi Sepak Bola China (CFA) memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Ivankovic.

boladunia | 19:14 WIB

Laga yang digelar di Rose Bowl, Pasadena, California, Jumat (20/6) waktu setempat, diwarnai dengan bentrokan fisik besar-besaran antar suporter PSG dan Botafogo

boladunia | 18:29 WIB

Juventus menunjukkan kelasnya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 setelah membantai wakil Uni Emirat Arab, Al Ain

boladunia | 21:45 WIB

Kabar kurang sedap datang dari pemain naturalisasi Malaysia, Jon Irazabal.

boladunia | 18:49 WIB

Jakarta resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai pusat kegiatan regional untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

boladunia | 18:39 WIB

Tran Quoc Tuan menegaskan bahwa Vietnam tidak akan mengikuti jejak Indonesia dan Malaysia yang melakukan naturalisasi massal.

boladunia | 18:29 WIB

Pelatih anyar Italia Gennaro Gattuso, langsung menunjukkan ambisinya setelah resmi menggantikan Luciano Spalletti.

boladunia | 17:53 WIB

Kerusuhan mengerikan terjadi di Liga Libya antara Al-Ahly Tripoli melawan Al-Ittihad pada Rabu malam waktu setempat

boladunia | 17:41 WIB
Tampilkan lebih banyak