8 Pemain Legendaris yang Gagal Jadi Pelatih di Bekas Klubnya, Ada Koeman

Terkini nama Ronald Koeman masuk dalam daftar pemain legendaris yang gagal jadi pelatih di bekas klubnya.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Senin, 01 November 2021 | 12:30 WIB
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman pada laga Liga Spanyol kontra Granada di Camp Nou, Selasa (21/8/2021) dini hari WIB. [AFP/LLUIS GENE / AFP]

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman pada laga Liga Spanyol kontra Granada di Camp Nou, Selasa (21/8/2021) dini hari WIB. [AFP/LLUIS GENE / AFP]

Bolatimes.com - Mengangkat legenda klub menjadi pelatih tengah menjadi tren di dunia sepak bola saat ini. Alih-alih sukses, beberapa dari mereka justru gagal bersama klubnya.

Tren mengangkat legenda klub menjadi pelatih sejatinya sudah awam di dunia sepak bola. Namun tren ini meningkat drastis sejak Pep Guardiola dan Zinedine Zidane sukses bersama klub-klubnya.

Guardiola yang merupakan legenda Barcelona, ditunjuk jadi pelatih tim utama kendati hanya punya modal melatih di tim akademi.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Ngaku Masih Rugi sejak Beli Persis Solo

Meski begitu, ia sukses membawa Blaugrana menjadi tim tersukses di eranya dengan sekali raihan Sextuple dan permainan Tiki-Taka yang menghibur.

Setali tiga uang, Zidane juga ditunjuk sebagai pelatih seiring pemecatan yang diterima Carlo Ancelotti. Ia yang berstatus asisten pun lantas naik pangkat menduduki kursi kepelatihan Real Madrid.

Tak disangka, Real Madrid mampu menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali secara beruntun atau Three Peat sejak 2015/16 hingga 2017/18.

Baca Juga: Viral Potret Mane dan Konate di Masjid Liverpool, Netizen Soroti Cara Duduk

Berkaca dari pencapaian keduanya, banyak klub pun mulai menunjuk legendanya menjadi pelatih tim utama. Namun yang terjadi, malah lebih banyak yang gagal ketimbang sukses.

Siapa saja legenda tersebut? Berikut ulasannya merangkum dari berbagai sumber.

1. Frank Lampard

Baca Juga: Respons MCSC Indonesia usai Ada Oknum Suporter yang Rasial ke Wilfried Zaha

Wajah murah Frank Lampard usai Chelsea dikalahkan Southampton 0-2 di Stamford Bridge. (ADRIAN DENNIS / AFP)
Wajah murah Frank Lampard usai Chelsea dikalahkan Southampton 0-2 di Stamford Bridge. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Frank Lampard ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada musim panas 2019 setelah Maurizio Sarri ditebus oleh Juventus. Saat itu, gelandang legendaris itu baru punya pengalaman menukangi tim kasta kedua, Derby County.

Di awal kariernya sebagai pelatih Chelsea, Lampard mampu membawa Chelsea ke final Piala FA 2019/20 dan menembus zona Liga Champions. Sayangnya, 6 bulan berikutnya The Blues melempem hingga akhirnya ia dipecat pada Januari 2021 dan digantikan Thomas Tuchel.

2. Andrea Pirlo

Baca Juga: Profil Wilfried Zaha, Pesepak Bola yang Jadi Korban Rasis Netizen Indonesia

Ekspresi pelatih Juventus, Andrea Pirlo pada laga Liga Champions 2020/2021 kontra FC Porto di Juventus Stadium, Turin, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB. [Marco BERTORELLO / AFP]
Ekspresi pelatih Juventus, Andrea Pirlo pada laga Liga Champions 2020/2021 kontra FC Porto di Juventus Stadium, Turin, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB. [Marco BERTORELLO / AFP]

Sama seperti Lampard, Andrea Pirlo dikenal sebagai salah satu gelandang legendaris. Pasca dipecatnya Maurizio Sarri pada 2020, ia diangkat oleh Juventus sebagai pelatih tim utama.

Di bawah arahan Pirlo, Juventus tampil di bawah standar dan kehilangan Scudetto 2020/21. Bahkan, Bianconeri hampir saja tak lolos Liga Champions. Meski begitu, ia berhasil membawa Si Nyonya Tua menjuarai Supercoppa Italia.

3. Ronald Koeman

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. (JOSEP LAGO / AFP)
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. (JOSEP LAGO / AFP)

Teranyar ada Ronald Koeman yang harus dipecat Barcelona seiring hasil minor yang didapatkan Blaugrana. Ia mendapat pemecatan meski berstatus legenda klub asal Catalan tersebut.

Berbeda dengan Pirlo dan Lampard, Koeman punya lebih banyak pengalaman karena pernah menukangi Everton dan Timnas Belanda. Tapi, pengalaman itu tak cukup membuat Barcelona bangkit dari keterpurukan.

4. Clarence Seedorf

Pelatih Timnas Kamerun, Clarence Seedorf. (Pierre-Philippe Marcou/AFP).
Pelatih Timnas Kamerun, Clarence Seedorf. (Pierre-Philippe Marcou/AFP).

Clarence Seedorf dikenal sebagai gelandang enerjik dan memiliki teknik apik semasa bermain. Tapi visi permainan apiknya tak mampu ia terapkan saat menjadi pelatih.

Kala menjadi pelatih AC Milan, Seedorf cenderung gagal karena hanya mampu mengumpulkan 35 dari 57 poin yang ada. Hingga akhirnya ia dipecat dan digantikan Massimiliano Allegri.

5. Alan Shearer

Alan Shearer saat masih menjadi pelatih Newcastle United. (ADRIAN DENNIS / AFP)
Alan Shearer saat masih menjadi pelatih Newcastle United. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Alan Shearer merupakan bomber tertajam sepanjang sejarah Premier League. Raihan itu ia buat kala berseragam Newcastle United.

Status legenda pun membuatnya sempat mendapat jabatan sebagai pelatih The Magpies. Tapi yang terjadi, Shearer malah membawa Newcastle United degradasi karena hanya mampu meraih satu kemenangan dari delapan laga yang ia pimpin.

6. Gareth Southgate

Pelatih Inggris, Gareth Southgate (Sumber: FA)
Pelatih Inggris, Gareth Southgate (Sumber: FA)

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, bisa dikatakan merupakan pelatih gagal kala menukangi tim yang pernah dibelanya, Middlesbrough.

Di tangannya, Middlesbrough mengalami penurunan performa dan akhirnya terdegradasi dari Premier League pada 2009.

7. Marco van Basten

Sama seperti Shearer, Marco van Basten dikenal sebagai penyerang tajam di era 80 dan 90 an awal. Pasca melatih Belanda di Euro 2008, ia ditunjuk sebagai pelatih mantan timnya, Ajax Amsterdam.

Namun, kariernya di Ajax tak berlangsung lama. Pada 2009, ia memutuskan mundur karena perginya Klaas-Jan Huntelaar yang berimbas pada buruknya performa tim jelang akhir musim.

8. Thierry Henry

Thierry Henry. (Antara/Twitter)
Thierry Henry. (Antara/Twitter)

Thierry Henry merupakan penyerang yang lengkap. Selain jago bikin gol, ia juga punya skill di atas rata-rata yang membuat lawan bisa mati kutu.

Tapi saat menjadi pelatih AS Monaco, magisnya tak berlanjut. Di tangannya, Les Rouges et Blanc hanya menang 2 dari 20 laga yang ia tukangi.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak