Alasan Piala Dunia Digelar 4 Tahun Sekali

Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 27 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Timnas Prancis Piala Dunia 2018 (AFP)

Timnas Prancis Piala Dunia 2018 (AFP)

Bolatimes.com - Piala Dunia merupakan kompetisi terakbar di kancah sepak bola yang kerap dinantikan para penikmat si kulit bundar. Namun mengapa ajang ini hanya dilakukan setiap 4 tahun sekali saja?

Belum lama ini muncul ide bahwa Piala Dunia akan digelar setiap 2 tahun sekali. Ide ini dilayangkan oleh Arsene Wenger beberapa waktu lalu.

Mantan pelatih Arsenal tersebut mengemukakan ide itu demi menyajikan tontonan yang bermutu. Selain itu, Wenger berasumsi bahwa nantinya para pemain tak perlu menjalani proses kualifikasi yang panjang.

Baca Juga: Legenda Man United Minta Solskjaer Jangan Dipecat Dulu, Ini Alasannya

Senada dengan Wenger, FIFA bahkan mendukung gagasan ini dan telah membicarakan dengan enam konfederasi guna memuluskan ide tersebut.

Ide tersebut pun mendapat tentangan dari banyak pihak, termasuk pecinta sepak bola yang menganggap bahwa Piala Dunia adalah ajang eksklusif yang tak boleh diotak-atik begitu saja.

Berbicara soal eksklusivitas Piala Dunia, tentu tak banyak bertanya-tanya apa yang jadi alasan ajang tersebut hanya digelar 4 tahun sekali?

Baca Juga: Beda Sikap, Conor McGregor Kekeh Dukung Solskjaer Bertahan di Man United

Berikut rangkuman alasan Piala Dunia hanya digelar sekali dalam 4 tahun, yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Banyaknya Tahapan

Bermain di Piala Dunia merupakan mimpi setiap negara. Untuk itu, FIFA mengakomodir mimpi itu lewat tahapan kualifikasi per zona.

Baca Juga: Kalahkan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Australia: Kami Bisa Menang Telak

Tanpa disadari, tahapan kualifikasi ini membuat Piala Dunia hanya bisa digelar sekali dalam kurun waktu 4 tahun. Bayangkan saja, 211 anggota negara harus bersaing memperebutkan 31 dari 32 tiket tersisa.

Agar perebutan itu berjalan adil, maka dibuatlah tahapan kualifikasi yang jelas akan memakan waktu dan energi dari setiap pesertanya.

2. Infrastruktur

Baca Juga: Resmi, Ini Daftar Tuan Rumah Putaran Kedua Penyisihan Grup Liga 2 2021

Untuk menggelar Piala Dunia, negara tuan rumah perlu memiliki infrastruktur yang matang yang sesuai dengan standar dari FIFA.

Membangun infrastruktur yang sesuai standar FIFA tak memakan waktu singkat. Perlu adanya perancangan, perencanaan, serta strategi sendiri.

Apalagi soal biaya. Untuk Piala Dunia 2014 saja, Brasil selaku tuan rumah menghabiskan 56 triliun rupiah untuk membangun atau merevitalisasi kembali venue-nya.

3. Tradisi

Saat Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930, sulit bagi setiap negara turut berpartisipasi karena terbatasnya transportasi kala itu.

Karenanya, ada jeda hingga 4 tahun lamanya agar setiap negara bisa mempersiapkan diri untuk bermain di Piala Dunia selanjutnya.

Sebagai contoh, Piala Dunia pertama yang digelar di Uruguay pada 1930 hanya diikuti oleh beberapa negara saja. Sebagian negara Eropa memilih tak ikut karena sulitnya transportasi ke Amerika Selatan.

4. Kesan Eksklusif

Percaya atau tidak, gelaran Piala Dunia yang 4 tahun sekali membuat para penikmat sepak bola sangat menantikannya demi  menonton bintang-bintang lapangan hijau berlaga.

Durasi 4 tahun sekali menjadi jangka waktu yang tepat bagi penonton untuk menyaksikan para pemain pujaannya dan negaranya bisa tampil maksimal.

Jika dimainkan setiap 2 tahun sekali, kesan ini akan hilang karena para penikmat sepak bola telah terbiasa menanti gelarannya setiap 4 tahun sekali.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Masalah ini bukan hanya soal cuaca, tapi soal hukum negara bagian yang berada di atas yurisdiksi FIFA.

boladunia | 18:17 WIB

Salah satu media di Eropa mengkritik tajam keputusan PSSI-nya China tersebut.

boladunia | 15:15 WIB

Pertemuan emosional terjadi di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, saat Lionel Messi dan Luis Enrique kembali berjumpa

boladunia | 12:12 WIB

Cristiano Ronaldo belum habis di usia 40 tahun

boladunia | 06:52 WIB

Mantan pemain timnas Prancis, Jerome Rothen, melontarkan kritik pedas terhadap Lionel Messi.

boladunia | 20:37 WIB

Barcelona resmi mencapai kesepakatan dengan FC Kopenhagen untuk mendatangkan Roony Bardghji

boladunia | 19:38 WIB

Daiki Hashioka ikut andil saat Timnas Indonesia dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion GBK pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 17:32 WIB

Wayne Rooney, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya siapa rekan duet favoritnya selama berkarier sebagai penyerang.

boladunia | 17:15 WIB

Sejarah terukir di Piala Dunia Antarklub 2025 saat pertandingan Auckland City kontra Boca Juniors.

boladunia | 15:59 WIB

Gianluigi Donnarumma, mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Timnas Italia.

boladunia | 12:31 WIB

Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat kembali diterpa kekacauan.

boladunia | 12:22 WIB

Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.

boladunia | 00:28 WIB

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB
Tampilkan lebih banyak