Kisah Pilu Luka Modric, Hidup di Zaman Perang hingga Ditinggal Ayahnya

Modric kecil hidup di zaman perang saudara pada 1991.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 07 Oktober 2020 | 09:10 WIB
Gelandang Real Madrid, Luka Modric. (Twitter/@realmadrid).

Gelandang Real Madrid, Luka Modric. (Twitter/@realmadrid).

Bolatimes.com - Sebelum jadi pesepak bola sukses, Luka Modric harus melalui kenyataan hidup yang cukup pahit. Masa kecil gelandang Real Madrid itu dilalui dengan berat, salah satunya ketika sang kakek terbunuh dalam perang kemerdekaan Kroasia.

Itu adalah pukulan yang sangat berat bagi Modric dan keluarganya dan pemain yang pernah meraih mengawinkan gelar Ballon d'Or dan gelar Pemain Terbaik UEFA tersebut mencoba berdamai dengan dirinya atas peristiwa yang menimpanya di waktu kecil.

"Saya memiliki hubungan yang luar biasa dengan kakek saya karena ketika orang tua saya bekerja, saya akan tinggal bersamanya," kata Modric kepada program 'El Partidazo' Cadena Cope pada Senin (5/10/2020) malam waktu Spanyol.

Baca Juga: Kagumi Keramahan Indonesia, Ini Impian Marc Klok yang Bersiap Jadi WNI

"Sangat menyedihkan apa yang terjadi dan itu meninggalkan jejak karena saya masih sangat muda dan dia adalah orang yang sangat penting bagi saya."

Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric, berlatih jelang laga melawan Argentina di penyisihan Grup D Piala Dunia 2018, Rabu (20/6/2018). [AFP/Dimitar Dilkoff]
Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric, berlatih jelang laga melawan Argentina di penyisihan Grup D Piala Dunia 2018, Rabu (20/6/2018). [AFP/Dimitar Dilkoff]

"Itu sangat memengaruhi saya karena saya masih muda dan saya tidak mengerti mengapa hal seperti ini bisa terjadi."

"Hal-hal telah terukir dalam ingatan saya, hal-hal seperti ketika orang pergi mencarinya dan saya tahu mereka tidak akan menemukannya."

Baca Juga: Santer Dikabarkan Pacaran, Natalia Barulich Cuma Anggap Neymar Teman Biasa

"Itu adalah situasi yang sangat menyedihkan bagi kami semua, tapi kami selamat."

"Kami memiliki kenangan indah tentang dia dan sayang sekali dia tidak melihat apa yang saya capai."

"Tapi kuharap dia melihat ke bawah dari atas," pungkasnya.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Inggris: Everton di Puncak, MU Dekati Zona Merah

Kejamnya perang dan sepak bola sebagai pelepas beban

Luka Modric merupakan anak sulung pasangan Stipe Modric dan Radojka Dopud, buruh pabrik pakaian. Modric lahir pada 9 September 1985 di desa Modrici yang terletak di daerah pegunungan Velebit, sebelah utara kota Zadar, Kroasia, yang saat itu masih menjadi bagian dari wilayah Yugoslavia.

Secara ekonomi, keluarga Modric hidup pas-pasan. Penderitaan Modric sekeluarga pun bertambah ketika pecah perang saudara di tahun 1991, saat Kroasia berjuang untuk kemerdekaan.

Baca Juga: Wah, Timnas Indonesia U-16 Direncanakan Akan TC di Turki Bareng Timnas U-19

Luka Modric Kecil (Sumber: The Sun)
Luka Modric Kecil (Sumber: The Sun)

"Saya masih berusia enam tahun. Ini adalah saat-saat yang sulit. Saya mengingat semuanya dengan jelas. Tapi ini bukanlah sesuatu yang anda ingin kenang," ujar Modric seperti dikutip Suara.com dari news.com.au pada 31 Agustus 2018.

"Saya sering merenung atas apa yang terjadi di masa kecil di Kroasia. Semua itu memicu saya agar tidak mudah menyerah."

Di era peperangan, Modric menghabiskan masa kecilnya di beberapa penampungan. Rumahnya di Modrici dibakar hingga rata dengan tanah setelah kakeknya dieksekusi pemberontak Serbia.

Sang ayah pun memutuskan untuk bergabung dengan tentara Kroasia, meninggalkan Modric, ibu dan adik-adiknya ke medan perang.

Pemain Kroasia Luka Modric bersiap melakukan tendangan penjuru di partai final Piala Dunia 2018 [AFP]
Pemain Kroasia Luka Modric bersiap melakukan tendangan penjuru di partai final Piala Dunia 2018 [AFP]

Hidup di penampungan di kota Zadar, nyawa Modric dan pengungsi lainnya masih terancam. Karena bom kerap menghujani kota itu selama empat tahun berlangsungnya peperangan.

Namun siapa sangka, di masa-masa sulit itu mental Modric kecil mulai terbentuk. Untuk melupakan penderitaan, Modric pun mulai mengalihkan pikirannya dengan bermain sepak bola di penampungan.

Atas bantuan pamannya, satu tahun berlangsungnya perang, Modric pun mulai bersekolah. Di mana dirinya semakin akrab dengan sepak bola.

"Saya mendengar tentang anak yang hiperaktif yang selalu menggiring bola di pengungsian, bahkan tidur dengan bola," ujar Josip Bajlo yang melatih Modric kecil di NK Zadar.

"Dia sangat kurus. Tubuhnya kecil, tidak sesuai dengan usianya. Tapi ketika melihatnya bermain bola, anda sadar ada yang istimewa dari anak itu," sambungnya seperti dikutip The Guardian.

Mantan pelatih Luka Modric Josip Bajlo yang kini menjabat sebagai direktur NK Zadar [AFP]
Mantan pelatih Luka Modric Josip Bajlo yang kini menjabat sebagai direktur NK Zadar [AFP]

Turnamen antar kamp pengungsian, menjadi turnamen pertama Modric kecil yang tergabung di klub kecil NK Zadar. Turnamen pelipur lara yang mempertemukannya dengan Tomislav Basic yang hingga saat ini dianggap Modric sebagai ayah angkat.

Bertubuh kecil dan kurus, membuat Modric kesulitan untuk bergabung dengan klub yang bisa menjadikannya pesepakbola profesional. Hajduk Split, klub sepak bola regional di Dalmatia pun menolak Modric mentah-mentah hanya karena penampilan Modric yang sangat tidak meyakinkan.

Namun Basic tidak putus asa. Keyakinannya akan bakat Modric, membuatnya berjuang keras hingga Modric, yang saat itu berusia 16 tahun, diterima Dinamo Zagreb. Satu tahun kemudian, Modric dipinjamkan ke Zrinjski Mostar dan pertama kalinya bermain di Liga Utama Bosnia dan Herzegovina.

"Seseorang yang bermain untuk Liga Bosnia bisa bermain di mana saja," kenang Modric dalam wawancara dengan SBS, stasiun televisi Australia, pada 2009 silam.

Luka Modric bersama istri dan ketiga anaknya. (Instagram/lukamodric10)
Luka Modric bersama istri dan ketiga anaknya. (Instagram/lukamodric10)

Pada akhirnya, jalan Modric untuk bermain di Eropa terbuka pada musim 2008/09 ketika Tottenham Hotspur memboyongnya ke London dengan transfer 16,5 juta pound.

Empat musim berseragam Spurs, Modric yang sudah semakin dikenal memutuskan hijrah ke Real Madrid di tahun 2012. Dengan nilai transfer 30 juta pound, Modric meneken kontrak berdurasi lima tahun dan mendapatkan perpanjangan kontrak di awal musim 2014/15.

Kini, setelah enam musim berseragam el Real, Modric pun dikenal sebagai salah satu pemain lapangan tengah terbaik di dunia. Sejumlah gelar bergengsi diraihnya bersama Madrid, diantaranya satu gelar La Liga dan empat trofi Liga Champions.

Penulis: Syaiful Rachman

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB
Tampilkan lebih banyak