Soal Isu Rasisme, Ini Aksi Nyata Penyelenggara Liga Primer Inggris

Bola tersebut bakal digunakan selama dua pekan selama gelaran Liga Primer Inggris.

Senin, 21 Oktober 2019 | 07:09 WIB
Desain bola yang akan digunakan pada pertandingan Liga Primer Inggris 2019/20. (Instagram/@skysports)

Desain bola yang akan digunakan pada pertandingan Liga Primer Inggris 2019/20. (Instagram/@skysports)

Bolatimes.com - Terdapat hal menarik pada gelaran Liga Primer Inggris musim 2019/20. Panitia penyelenggara baru-baru ini meluncurkan desain bola dengan tulisan 'No Room For Racism'. Hal itu ramai diperbincangkan di jejaring sosial Instagram dan Twitter.

Isu pelecehan rasisme kembali mencuat akhir-akhir ini. Bahkan persoalan tersebut tengah hangat diperbincangkan di gelaran sepak bola Inggris dan sempat memanas di Liga Italia saat Romelu Lukaku diteriaki suporter Cagliari dengan suara kera.

Menanggapi isu tersebut penyelenggara Liga Primer Inggris meluncurkan desain bola yang tak biasa. Beberapa bagian bola tersebut tertulis No Room For Racism (tak ada tempat untuk rasisme). Hal itu dianggap sebagai upaya perlawanan terhadap beberapa pemain sepak bola yang mendapat pelecehat tersebut.

Penyelenggara Liga Primer Inggris meluncurkan desain bola anti rasisme untuk memerangai isu pelecehan rasis pemain bola di jejaring sosial. (Instagram/@skysports)
Penyelenggara Liga Primer Inggris meluncurkan desain bola anti rasisme untuk memerangai isu pelecehan rasis pemain bola di jejaring sosial. (Instagram/@skysports)

Dikutip dari Skysports, rencananya bola tersebut bakal digunakan selama dua pekan ke depan pada gelaran sepak bola kasta tertinggi Inggris. Bola tersebut sudah digunakan saat Everton vs West Ham, Sabtu (19/10/2019).

Sebelumnya, penyerang Chelsea, Tammy Abraham menjadi pemain pertama di musim ini yang mendapat perlakuan rasisme. Pasalnya, Tammy dituding menjadi penyebab kekalahan Chelsea karena gagal mengeksekusi tendangan penalti pada perebutan Piala Super Eropa kontra Liverpool. The Blues kalah 4-5.

Setelah Tammy, nama seperti Paul Pogba, Marcus Rashford serta yang paling baru, gelandang Leicester City, Hamza Choudhury juga mendapat pelecehan rasis di jejaring sosial. Dengan demikian, komitmen memerangai rasisme muncul, tak hanya penyelenggara kompetisi, sejumlah klub-klub Inggris juga melakukan hal yang sama.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB