Virgil van Dijk saat menghentikan Sergio Aguero pada 3 Januari 2019 (Paul Ellis/AFP)
Bolatimes.com - Dua kandidat juara di masing-masing liga domestik, Barcelona dan Liverpool akan saling bentrok pada leg pertama semifinal Liga Champions awal Mei mendatang. Meski masih memiliki waktu sekitar sepekan, kedua tim terlihat fokus melakoni laga besar tersebut termasuk Virgil van Dijk yang bakal berhadap-hadapan dengan Lionel Messi.
Barcelona sukses menjaga tren positifnya di sepanjang musim ini. Tak hanya kokoh di puncak klasemen La Liga, Blaugrana juga berhasil menembus semifinal Liga Champions setelah tiga musim absen.
Lionel Messi dkk berhasil melaju ke babak empat besar setelah menundukkan raksasa Inggris, Manchester United dengan agregat 4-0.
Sementara itu, Liverpool juga punya reputasi yang tak kalah dari Barcelona. Berstatus sebagai pemuncak klasemen sementara di Liga Primer Inggris, The Reds juga sukses melenggang ke semifinal Liga Champions dengan torehan menawan.
Bersua wakil Portugal, Porto, di babak perempat final, dua kali Liverpool mampu memetik kemenangan. Finalis Liga Champions musim lalu itu menang telak atas Porto dengan agregat 6-1.
Bertemu di laga semifinal, duel dua kandidat juara liga domestik ini dipastikan bakal berlangsung seru. Apalagi laga leg pertama yang berlangsung pada 2 Mei mendatang akan mempertemukan penyerang terbaik menghadapi bek terbaik pula.
Yap, bek Liverpool, Virgil van Dijk masih punya predikat sebagai pemain bertahan terbaik di dunia. Namun, meski punya predikat mentereng, nyatanya bek asal Belanda itu mengaku kebingungan jelang berduel menghadapi salah satu penyerang terbaik di planet bumi, Lionel Messi.
Seperti dikutip dari Marca, van Dijk mengaku urung menemukan formula yang pas untuk menghentikan sosok Lionel Messi. Ia pun menyebut untuk menghadapi Barcelona terutama Messi, Liverpool harus bermain secara tim bukan sebagai individu.
"Aku tidak tahu bagaimana kita akan menghentikannya," beber van Dijk.
"Kita lihat, kita semua harus melakukannya sebagai tim. Sebab sudah semestinya tidak ada pandangan bahwa laga ini hanya soal satu lawan satu, seharusnya bukan aku melawan satu lawan," lanjutnya.
Baca Juga: Demi Persib Bandung, Achmad Jufriyanto Tolak Dua Klub Kenamaan Tanah Air
"Satu-satunya cara untuk bertahan dengan baik adalah melakukannya sebagai satu unit, tetapi itu akan sulit karena itu adalah pemain terbaik di dunia," tukasnya.