Nasib Naas Benfica di Bawah Bayang Kutukan 100 Tahun Guttman

Klub asal Portugal, Benfica berulang kali gagal meraih trofi di pentas Eropa. Hal ini disinyalir lantaran Benfica tengah kena kutuk, benarkah?

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Kamis, 19 Juli 2018 | 19:32 WIB
Bella Guttman/ Dok. Dailymail

Bella Guttman/ Dok. Dailymail

Bolatimes.com - Kalkulasi dan strategi menjadi dua elemen penting dalam sepak bola. Meski begitu, perlu ditegaskan bahwa memainkan si kulit bundar bukanlah seperti praktek berhitung dalam ilmu matematika.

Sekali lagi, sepak bola adalah keajaiban. Seperti halnya filosofi bola yang bulat, ia bisa menggelinding kemana saja dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi secara tak terduga.

Sebagai sesuatu yang ajaib, sepak bola seringkali tak terhindarkan dari mitos dan kutukan. Percaya atau tidak, meski tampak di luar nalar, kedua hal itu terjadi di sepak bola.

Baca Juga: Gomez Tak Gentar dengan Keangkeran Markas Barito Putra

Salah satunya seperti yang menimpa Benfica. Klub asal Portugal ini konon dikabarkan tengah kena kutukan abadi. Disebut-sebut mulut mantan pelatih mereka Bella Guttman lah yang mengeluarkan kutukan itu.

Barangkali nama Bella Guttman terdengar awam bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi fan Benfica. Bagi fan skuat berjuluk As Águias ini, Bella adalah pahlawan. Ia telah mengantarkan Benfica meraih kampium Liga Champions sebanyak dua kali yakni di edisi 1960/61 dan 1961/62.

Bella Guttman persembahkan dua trofi Piala Champions kepada Benfica edisi 1960-61 dan 1961-62/net
Bella Guttman persembahkan dua trofi Piala Champions kepada Benfica edisi 1960-61 dan 1961-62/net

Tapi kejayaan itu tak berlangsung lama. Setelah periode emas itu, prestasi Benfica anjlok. Mereka bahkan sangat kesulitan mengulang sukses yang pernah dicapai di pentas Eropa.

Baca Juga: Meski Sakit, Wilshere Ucapkan Terima Kasih Atas Kejujuran Emery

Musababnya ditengarai lantaran ucapan Bella yang sakit hati terhadap klub lantas melontarkan kutukan. Dilansir dari Goal, pelatih asal Hongaria itu memutuskan untuk hengkang dari Benfica lantaran klub tak mau memberikan bonus sesuai keinginannya setelah berhasil mengantarkan Benfica menjadi kampium di pentas Eropa. Bella angkat koper pada 1962 tepat setelah Benfica meraih trofi Champions untuk kali kedua.

Di saat itulah, Bella dengan penuh amarah disebut telah melontarkan kutukan bahwa Benfica tidak akan meraih kampium di pentas Eropa selama kurun 1 abad.

"Benfica tidak akan memenangkan Piala Eropa dalam 100 tahun dari sekarang," ucapnya kala itu.

Baca Juga: 8 Transformasi Kylian Mbappe, Pemain yang Menyamai Rekor Pele

Meski pernyataan itu diragukan keluar dari mulut Bella, nyatanya Benfica benar-benar seperti terjangkit sindrom aneh. Performa mereka tak pernah membaik dan senantiasa loyo tiap kali melakoni laga final di pentas Eropa.

Berdasarkan catatan, Benfica telah mencapai final Liga Champions sebanyak lima kali. Namun entah bagaimana, upaya mereka untuk merebut si Kuping Besar selalu kandas.

Di tahun 1963, bermain di Wembley Stadion, London, Benfica harus takluk dari AC Milan di partai final piala Champions setelah kalah 2-1. Dua tahun berikutnya, kembali Benfica mampu berlaga hingga ke partai final Piala Champions. Tetapi lagi-lagi upaya mereka untuk merengkuh si Kuping Besar untuk ketiga kalinya gagal setelah ditaklukkan Inter dengan skor 1-0.

Baca Juga: Jelang Debutnya di Jepang, Torres dan Iniesta Dapat Hadiah

Pada edisi 1968, Stadion Wembley kembali jadi saksi kesialan Benfica setelah dihajar Manchester United di laga final Piala Champions dengan skor 4-1.

Selang 18 tahun, tepatnya di tahun 1988, Benfica kembali harus menelan pil pahit ketika berhasil mencapai laga final Piala Champions. Mereka dipaksa takluk oleh wakil Belanda, PSV Eindhoven lewat adu penalti dengan skor akhir 6-5 (0-0). Di tahun 1990, kesempatan revans gagal dimanfaatkan dengan baik ketika Benfica bersua kembali dengan AC Milan. Bentrok di Prater Stadium, Vienna, skuat Rossoneri berhasil menang tipis 1-0 atas Benfica.

AC Milan vs Benfica/net
AC Milan bersua Benfica di final Piala Champions pada edisi 1990. Untuk kali kedua Milan menang dari Benfica/net

Di Musim 2013, Benfica yang mencapai final Liga Europa gagal meraih trofi setelah ditaklukkan Chelsea lewat laga dramatis yang diakhiri dengan skor 2-1. Pemain asal Serbia, Branislav Ivanovic menjadi pahlawan kemenangan Chelsea setelah mampu mencetak gol di waktu injury time.

Untuk buang sial di tengah serangkaian kegagalan Benfica meraih kampium, manajemen meresmikan patung Bella Guttmann pada ulang tahun ke-110 klub. Patung Guttman yang tengah memeluk dua trofi Piala Champions tersebut ditempatkan di komplek Estadio Da Luz yang merupakan markas Benfica.

Tak sampai di situ, pada tahun 1990, salah satu pemain rekrutan Guttman, Eusibio hingga mendatangi kuburan sang pelatih di Wina. Namun kutukan pelatih yang telah meninggal pada 28 Agustus 1981 itu urung hilang setelah Benfica takluk dari AC Milan untuk kedua kalinya di final Piala Champions.

Sevilla bertemu Benfica di final Liga Europa 2016. Sayang sekali lagi Benfica harus menelan pil pahit setelah kalah adu penalti 4-2/net
Sevilla bertemu Benfica di final Liga Europa 2016. Sayang sekali lagi Benfica harus menelan pil pahit setelah kalah adu penalti 4-2/net

Terakhir kali 2016 lalu, Benfica kembali kalah di laga final Liga Europa setelah ditaklukkan Sevilla dengan skor 4-2 melalui babak adu tos-tosan.

Sosok Guttmann sendiri dikenal sebagai karakter yang sangat kontroversial dan berwarna-warni. Dia selalu berusaha menjadi pusat perhatian dengan membuat keputusan dan pernyataan yang berani. Tidak seperti teman-temannya, keyakinannya adalah bahwa dia tidak boleh tinggal di tempat yang sama terlalu lama.

"Seorang pelatih bagaikan seorang penjinak singa. Dia mendominasi binatang selama dia menunjukkan rasa percaya diri dan tidak takut. Tapi ketika rasa takut pertama muncul di matanya, dia hilang," kata Guttmann dilansir dari thesefootballtimes.co.

Seperti ucapannya, Guttmann memang hampir tidak pernah menghabiskan bahkan dua tahun di klub yang sama. Ia menjadi seorang maverick kekal, mengkhianati atau dikhianati hampir setiap musim.

Dalam 22 tahun, pada periode 1945 hingga 1967, ia mengubah tim tidak kurang dari 18 kali. Setiap kali ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, dia hanya pergi ke proyek lain.

Salah satu contoh ketika ia pertama kali membidani klub Rumania, Ciocanul. Lantaran memiliki konsep yang tak sepaham dengan petinggi klub ia dengan segera meninggalkan skuatnya.

Yang paling aneh datang ketika AC Milan memutuskan untuk memecatnya pada tahun 1955. Padahal saat itu AC Milan tengah menikmati musim yang luar biasa.

"Saya telah dipecat, meskipun saya bukan seorang kriminal atau homoseksual," kata Guttmann kepada wartawan.

Meski dikenal nyentrik, Guttman merupakan pelatih yang cerdas. Lewat tangan dinginnya, FC Porto mampu memenangkan gelar liga pada 1959.

Tak berselang lama, Guttman hijrah ke musuh bebuyutan Porto yakni ke Benfica. Di sana ia berhasil mempersembahkan dua gelar bergengsi yakni trofi Piala Champions.

Benfica adalah satu-satunya tim dalam karir Guttmann yang ditinggali selama tiga musim.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tiga negara yang memastikan diri lolos ke babak final Euro 2024, yakni Georgia, Ukraina, dan Polandia akan terbang ke Jerman, yang menjadi tuan rumah Euro 2024.

boladunia | 15:18 WIB

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB
Tampilkan lebih banyak