Bocah Pengungsi Perang Itu Kini Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia

Masa kecil yang menyedihkan bagi seorang pahlawan kemenangan Kroasia.

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Kamis, 12 Juli 2018 | 16:22 WIB
Luka Modric Kecil (Sumber: The Sun)

Luka Modric Kecil (Sumber: The Sun)

Bolatimes.com - Kamis, 12 Juli 2018 akan menjadi hari yang sangat bersejarah bagi kapten Kroasia, Luka Modric yang berhasil membawa negaranya ke partai final Piala Dunia 2018 usai mengalahkan tim kuat Inggris di Stadion Luzhniki, Rusia.

Air mata Modric sudah tak terbendung ketika wasit meniup peluit akhir pertandingan, ia berlari memeluk seluruh rekannya merayakan kemenangan menuju partai final.

Namun, Luka Modric ternyata memiliki masa kecil yang menyedihkan. 28 tahun lalu saat ia masih berusia enam tahun, Modric kecil mengalami situasi sulit saat kakek kesayangannya meninggal ditembak oleh kelompok milisi di Kroasia.

Baca Juga: Tradisi Pemain Inter Milan di Final Piala Dunia Terus Berlanjut

Dia kemudian dipaksa untuk hidup sebagai pengungsi perang di Kroasia dari tahun 1991 hingga 1995. Perang ini dimulai antara polisi Kroasia dan orang Serbia yang tinggal di Republik Sosialis Kroasia (yang menolak pemisahan Kroasia dari Yugoslavia) dan memproklamirkan Republik Serbia Krajina untuk meyakinkan statusnya.

Modric kecil memenangkan kejuaraan di SSB
Modric kecil memenangkan kejuaraan di SSB

Pada 8 Desember 1991, selama Perang Balkan, kelompok milisi Serbia yang ganas menyerbu Modrici, sebuah desa kecil tempat Luka Modric tinggal di dekat pegunungan Velebit di Dalmatia utara. Kelompok itu kemudian menembaki orang-orang Kroasia yang tidak melarikan diri.

Salah satu dari mereka yang terperangkap dalam baku tembak adalah kakek dari Luka Modric, ia sedang menggembala ternaknya di jalan dan bertemu dengan sekelompok tentara Serbia yang menghabisinya bersama lima penduduk setempat dengan brutal.

Baca Juga: Kocak! Aksi Neymar Bisa Membuat Berbagai Macam Bentuk Huruf

Barak pengungsian tidak menyurutkan kecintaan Modric terhadap sepak bola, ia mendaftarkan diri untuk mengikuti sekolah sepak bola lokal di Zadar.

Kartu Sekolah Sepak Bola Luka Modric
Kartu Sekolah Sepak Bola Luka Modric

Kini ia menjadi pahlawan yang membawa Kroasia ke partai puncak turnamen sepak bola paling akbar sejagat. Sejauh ini, ia sudah dinobatkan sebagai pemain terbaik (man of the match) sebanyak tiga kali, terbanyak diantara pemain lainnya.

Dua gol dan satu assist sudah ia persembahkan untuk negara berjulukan Vatreni tersebut, jumlah ini masih akan terus bertambah jika ia tampil superior di partai final.

Baca Juga: Luka Modric Sukses Membungkam Media Inggris yang Remehkan Kroasia

Luka Modric dan Zlatco Dalic (Sumber: Guardian)
Luka Modric dan Zlatco Dalic (Sumber: Guardian)

Setelah pertandingan melawan Inggris, gelandang Real Madrid itu bangga bisa membungkam para jurnalis, pengamat, dan media Inggris yang meremehkan kekuatan timnas Kroasia jelang pertandingan.

"Jurnalis Inggris, pakar dari televisi, mereka meremehkan Kroasia dan itu adalah kesalahan besar. Mereka harus lebih rendah hati dan lebih menghormati lawan," tegas Modric.

Semua analisis dan perlakuan itu hanya ia balas dengan sebuah kemenangan berkat kerja keras Kroasia yang menghabiskan waktu enam jam waktu pertandingan untuk bisa lolos ke final Piala Dunia 2018. Kroasia selalu menyelesaikan pertandingan selama 120 menit sejak babak 16 besar. 

Baca Juga: Persaingan Khusus Harry Kane Vs Lukaku di Perebutan Tempat Ketiga

Perjuangan bocah pengungsi perang itu belum usai, Prancis akan menjadi lawan selanjutnya di partai Final Piala Dunia edisi ke-21 pada Minggu, 15 Juli 2018, 22:00 WIB.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Florian Wirtz resmi bergabung dengan Liverpool

boladunia | 12:46 WIB

FC Utrecht menunjukkan keyakinan besar terhadap pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans.

boladunia | 22:37 WIB

FC Twente sudah tak sabar ingin bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers untuk segera hengkang.

boladunia | 22:23 WIB

Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali menjadi incaran serius klub Eredivisie.

boladunia | 22:11 WIB

Jose Mourinho ternyata sempat menjadi salah satu kandidat kuat pelatih Italia menggantikan Luciano Spalletti.

boladunia | 21:51 WIB

Selama hampir dua dekade, Messi dan Ronaldo mendominasi panggung sepak bola dunia.

boladunia | 21:00 WIB

Pelatih PSG asal Spanyol, Luis Enrique mengejutkan membuka peluang untuk melatih klub-klub besar Amerika Selatan

boladunia | 20:47 WIB

Laga yang berlangsung sengit ini menjadi milik wakil Amerika Serikat berkat aksi magis Lionel Messi lewat sebuah gol tendangan bebas fenomenal.

boladunia | 19:46 WIB

Penunjukkan Dejan Djurdjevic sebagai pelatih sementara Timnas China menuai gelombang kritik tajam

boladunia | 19:26 WIB

Setelah gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Federasi Sepak Bola China (CFA) memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Ivankovic.

boladunia | 19:14 WIB

Laga yang digelar di Rose Bowl, Pasadena, California, Jumat (20/6) waktu setempat, diwarnai dengan bentrokan fisik besar-besaran antar suporter PSG dan Botafogo

boladunia | 18:29 WIB

Juventus menunjukkan kelasnya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 setelah membantai wakil Uni Emirat Arab, Al Ain

boladunia | 21:45 WIB

Kabar kurang sedap datang dari pemain naturalisasi Malaysia, Jon Irazabal.

boladunia | 18:49 WIB

Jakarta resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai pusat kegiatan regional untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

boladunia | 18:39 WIB

Tran Quoc Tuan menegaskan bahwa Vietnam tidak akan mengikuti jejak Indonesia dan Malaysia yang melakukan naturalisasi massal.

boladunia | 18:29 WIB

Pelatih anyar Italia Gennaro Gattuso, langsung menunjukkan ambisinya setelah resmi menggantikan Luciano Spalletti.

boladunia | 17:53 WIB

Kerusuhan mengerikan terjadi di Liga Libya antara Al-Ahly Tripoli melawan Al-Ittihad pada Rabu malam waktu setempat

boladunia | 17:41 WIB

Momen yang tak biasa terjadi di tengah perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025, melibatkan skuat Juventus dan presiden AS Donald Trump.

boladunia | 16:48 WIB
Tampilkan lebih banyak