Dicaci Fan hingga Ibu Sakit, Striker Iran Putuskan Pensiun Dini

Sardar Azmoun mengundurkan diri dari Timnas Iran. Dicaci fans hingga sang ibunda sakit menjadi alasannya.

Jum'at, 29 Juni 2018 | 19:00 WIB
Penyerang Iran, Sardar Azmoun. (Sumber: Instagram/@sardar_azmoun).

Penyerang Iran, Sardar Azmoun. (Sumber: Instagram/@sardar_azmoun).

Bolatimes.com - Penyerang Sardar Azmoun memutuskan untuk tak lagi membela tim nasional Iran. Padahal usianya masih 23 tahun.

Sardar Azmoun menjadi salah satu harapan masyarakat Iran di Piala Dunia 2018. Sebelum bertarung di Rusia, Sardar berstatus sebagai striker tajam dengan koleksi 23 gol dari 33 laga bersama Iran.

Namun, penyerang yang bermain untuk Rubin Kazan itu tak menyarangkan satu gol pun di Piala Dunia 2018.

Akibatnya Sardar menjadi target cacian dari para suporter. Berbagai serangan verbal membuat ibunda Sardar sakit parah dan pada akhirnya membuat Sardar jengah.

Melalui akun Instagram pribadinya, @sardar_azmoun, ia membuat pengumuman yang berisi soal keputusan pensiun dari timnas Iran.

"Bermain di kejuaraan besar bersama timnas adalah harapan bagi tiap pemain. Semua perjuangan saya dan rekan-rekan demi negara. Dengan segala upaya yang telah kami lakukan dan doa dari jutaan warga Iran, bermain bersama timnas Iran menjadi sebuah kebanggaan besar dan akan selalu saya ingat sepanjang hidup," tulis Sardar.

"Saya akan berkata dengan berat hati, dengan gejolak batin, saya harus memilih antara ini (timnas) dan ibu. Sakitnya semakin parah seiring dengan hinaan yang datang dari orang-orang tak bertanggung jawab kepada saya dan pemain Iran lain. Hal tersebut membuat saya harus memilih ibu."

"Jangan pernah ragukan satu sama lain dan mencoba mengevaluasi sesuatu. Apakah mereka tahu bahwa di balik tawa ini ada sebuah kesulitan yang pahit? Demi ibu saya Alireza Jahanbakhsh, yang mendukung dan melupakan sakitnya, saya terus berdoa untuk kesehatannya."

"Pada akhirnya saya berterima kasih. Terima kasih untuk Pelatih Carlos Queiroz, saya bersyukur dan bangga dengan segala momen bersama timnas. Juga mengapresiasi semua doa dan cinta yang datang untuk ibu serta mendoakan dia cepat sembuh," jelasnya.

Sebenarnya Iran tak tampil buruk di Piala Dunia 2018. Hanya saja mereka kurang beruntung tergabung di grup yang begitu ketat, Grup B. Wakil dari Asia itu harus melawan tim-tim kuta Eropa seperti Maroko, Spanyol, dan Portugal.

Baca Juga: Piala Dunia 2018 Tidak Lebih Subur dari Edisi Sebelumnya

Di Rusia pun Iran memberikan perlawanan yang sengit. Mereka berhasil menang 1-0 atas Maroko, imbang 1-1 kontra Portugal, dan kalah 0-1 dari Spanyol.

Hasil itu membuat pasukan Carlos Queiroz finis ditempat ketiga, hanya kalah satu poin dari Portugal dan Spanyol yang lolos ke babak 16 besar.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB