Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-16 gagal meloloskan diri ke putaran final Piala Asia U-17 2023 usai dikalahkan Malaysia pada laga terakhir Grup B.
Bertemu di Stadion Pakansari pada Minggu (9/101/2022) malam WIB, Timnas Indonesia U-16 menelan kekalahan telak 1-5.
Skor tersebut sangat memengaruhi posisi Indonesia di antara runner-up terbaik grup lain, yang total terdiri dari sepuluh grup, dari mulai A sampai J.
Baca Juga: Pamer Foto Bareng Asnawi Mangkualam, Pemain Jepang: Impianku Bermain Bersamamu
AFC hanya memilih enam runner-up terbaik, dan Indonesia sempat berada di posisi keenam sebelum laga grup lain tuntas, utamanya pertandingan India.
Akhirnya, karena kalah selisih gol, Indonesia terlempar dari enam besar runner-up terbaik. Padahal Laos di posisi enam runner-up terbaik hanya unggul sebiji gol dari Indonesia, yakni -2, sementara Indonesia -3.
Untuk runner-up terbaik, hasil melawan klasemen di bawah tiga besar memang tak dihitung. Makanya, kemenangan Indonesia melawan Guam dan Palestina jadi cuma-cuma.
Kegagalan ini memang bikin kecewa, meski perlu diingat bahwa ini adalah ajang kelompok usia. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperbaiki Timnas Indonesia U-16 ke depan.
1. Mentalitas
Mentalitas menjadi aspek yang begitu kentara di laga melawan Malaysia. Lima gol yang bersarang di babak pertama dalam kurun waktu relatif singkat adalah bukti salah satunya.
Baca Juga: Media Malaysia Klaim Timnas Indonesia U-16 Tertipu dengan Strategi Osmera Omaro
Mental para pemain perlu diperbaiki terlebih ketika menghadapi laga-laga krusial seperti melawan Malaysia kemarin.
Perbaikan di aspek ini tentunya akan sangat berguna bagi para pemain menghadapi turnamen-turnamen berikutnya atau ketika mereka promosi ke jenjang lebih tinggi.
2. Menjaga Fokus dan Konsentrasi
Baca Juga: Bisa Jadi Pembelajaran, Berikut 5 Penyebab Timnas Indonesia U-16 Dibantai Malaysia
Aspek ini sebetulnya sudah sempat disinggung oleh Bima Sakti selaku pelatih Timnas Indonesia U-16. Para pemainnya dinilai masih kerap kehilangan fokus, ambil contoh saat melawan Uni Emirat Arab.
UEA sukses mencetak gol cepat hanya dalam durasi kurang dari 10 menit. Hal serupa juga terjadi saat melawan Malaysia di mana ada 4 gol bersarang dalam kurun waktu 10 menit.
3. Jauhkan Star Syndrome
Beberapa kali para pemain Timnas Indonesia U-16 berusaha untuk menunjukkan skill individu di laga melawan Malaysia, bahkan ketika mereka sedang tertinggal.
Hal ini sempat menjadi sorotan para netizen sepak bola Indonesia yang menyebut para pemain sepertinya mulai terjangkit star syndrome.
Kondisi ini jelas harus dicegah, terlebih karena para pemain baru saja menjadi juara Piala AFF U-16 2022 dan untuk keberlanjutan di jenjang berikutnya.