Manajer Persita Pesimis Liga 1 2020 Bisa Dilanjutkan, Ini Alasannya

Indonesia dinilai sulit meniru Liga di Eropa menggelar kompetisi di tengah pandemi virus corona.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 12 Mei 2020 | 20:00 WIB
Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara (Dok. Persita)

Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara (Dok. Persita)

Bolatimes.com - Kompetisi sepak bola di berbagai penjuru dunia mulai menemu titik terang di tengah pandemi virus corona. Beberapa liga di Eropa seperti Spanyol dan Jerman mulai berencana menggelar kembali kompetisi yang sempat tertunda.

Tidak hanya Eropa, di Asia, Liga Korea Selatan alias K-League bahkan sudah berjalan. Tentu dengan beberapa protokol kesehatan yang harus diikuti.

Seperti menggelar pertandingan tanpa penonton, serta beberapa aturan demi kesehatan dan kepentingan orang banyak.

Baca Juga: Tekad Seorang Youtuber Samai Rekor Lari Kylian Mbappe, Begini Hasilnya

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Mampukah Liga 1 2020 mengikuti apa yang dilakukan negara-negara di Eropa sana?

PT Liga Indonesia Baru menggelar Launching Liga 1 2020 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2020). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
PT Liga Indonesia Baru menggelar Launching Liga 1 2020 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2020). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)

Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara kurang yakin dengan hal tersebut. Menurutnya, ada beberapa pertimbangan yang membuat Indonesia sulit menggelar kompetisi di tengah pandemi virus corona.

"Kalau saya sebetulnya kompetisi musim ini agak sulit dilanjutkan karena kalau melihat perkembangan pandemi ini, Indonesia belum mencapai titik curva tertingginya. Jadi agak sulit dilanjutkan kompetisi, karena kompetisi ini, kan melibatkan banyak orang. Jadi itu yang harus diwaspadai," kata I Nyoman saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: Marc Klok Tambah Tato Baru Bergambar David Beckham, Keren Banget!

"Nanti apabila kompetisi dilanjut tanpa penonton agak sulit juga gituloh. Karena bagaimanapun juga dengan tidak adanya penonton, klub tak ada pemasukan. Ini kan lumayan pemasukan itu buat kami," tambahnya.

Menurut Nyoman, Indonesia dan liga-liga yang ada di Eropa belum bisa disejajarkan. Dari segi finansial, tim Eropa tentu lebih bagus.

"Kalau dibandingkan dengan Eropa, kan mungkin sistemnya sudah kuat. Protokol kesehatannya juga sudah sangat disiplin sehingga di sana bisa dilakukan pertandingan. Klub di Eropa memang secara finansial mungkin juga gak terlalu bermasalah," tambahnya.

Baca Juga: Potret Seksi Clarice Alves, Ibu Dua Anak dari Pernikahan dengan Marcelo

Sebagaimana diketahui, nasib kompetisi di Indonesia masih belum ada kejelasan. PSSI masih menunggu instruksi pemerintah terkait masa darurat virus corona yang ditetapkan hingga 29 Mei mendatang.

Jika pemerintah memperpanjang masa darurat wabah corona ini, maka kompetisi bakal disetop total. Sebaliknya, jika tidak, kompetisi baik itu Liga 1 atau 2 akan dilanjutkan.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak