Koordinator Save Our Soccer Kritik Hukuman Komdis Kepada PSMP & Krisna Adi

Akmal Marhali menilai hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI terlalu prematur.

Rauhanda Riyantama | Andiarsa Nata | BolaTimes.com
Minggu, 23 Desember 2018 | 20:00 WIB
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali (@akmalmarhali/Instagram)

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali (@akmalmarhali/Instagram)

Bolatimes.com - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali mempertanyakan hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepdaa PS Mojokerto Putra (PSMP) dan salah satu pemainnya, Krisna Adi Darma. Akmal menilai hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI terlalu prematur.

Langkah awal untuk memberantas mafia sepak bola dalam pengaturan skor di Liga Indonesia sudah mulai ditunjukkan oleh PSSI. Belum lama ini Komdis PSSI menjatuhi hukuman kepada PS Mojokerto Putra dan satu pemainnya pada Sabtu (22/12/2018).

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Komdis PSSI menemukan bukti bahwa PSMP terbukti melakukan praktek pengaturan skor sebanyak empat kali di Liga 2 2018.

Baca Juga: Ramai Isu Pengaturan Skor, Jakmania Dukung PSSI Berantas Mafia Sepak Bola

Praktik kotor tersebut dilakukan ketika PSMP berjumpa dengan Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2018. Ditambah ketika PSMP berhadapan dengan Gresik United pada 23 September dan Aceh United pada 19 November.

Sedangkan Krisna Adi Darma, ia juga diduga terlibat dalam pengaturan skor yang dilakukan PSMP ketika melawan Aceh United. Pada saat itu tendangan penalti yang dieksekusinya melenceng jauh dari gawang.

Atas hal itulah Komdis PSSI kemudian menjatuhkan hukuman larangan untuk ikut kompetisi di musim 2019 untuk PSMP, sedangakan Krisna Adi Darma mendapat hukuman larangan bermainan seumur hidup.

Baca Juga: Frustasi Karena Kiper AS Roma, Ronaldo Sampai Tendang Tiang Gawang

Keputusan Komdis PSSI ini ternyata mendapat kritikan dari Akmal Marhali di akun Instagramnya. Akmal mengunggah video tendangan penalti Krisna Adi saat melawan Aceh United dengan dibubuhi caption yang mempertanyakan keputusan Komdis PSSI.

Video tendangan penalti Krisna Adi Darma yang diunggah Akmal Marhali (@akmalmarhali/Instagram)
Video tendangan penalti Krisna Adi Darma yang diunggah Akmal Marhali (@akmalmarhali/Instagram)

Kasus yang menimpa Krisna ini dinilai Akmal mirip dengan kasus sepak bola gajah pada tahun 2014 yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang. Menurut Akmal, Krisa Adi Darma hanya wayang yang dimainkan dalam kasus pengaturan skor tersebut.

''Jangan sebatas mengorbankan Krisna Adi. Ini sama dengan kasus sepakbola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS dan PSIS. Pemain dan sejumlah ofisial yang dikorbankan. Tak menelisik lebih dalam untuk mengejar aktor intelektualnya,'' terang Akmal Marhali.

Baca Juga: Hasil & Klasemen Pekan ke-17 Serie A: Dua Milan Gagal Raih Kemenangan

''Krisna Adi hanya seorang pemain yang mengambil beban tanggung jawab mengeksekusi penalti yang 'digagalkan'. Masih ada pelatih, manajer, dan lainnya. Ada juga tim lawan. Hukuman terhadap Krisna Adi terlalu prematur,'' sambungnya.

Lebih lanjut, Akmal Marhali juga mempertanyakan keputusan Komdis PSSI yang hanya menjatuhi hukuman larangan bermain selama setahun untuk PSMP.

''Hukuman terhadap PSMP juga lelucon. Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum 'cuti' setahun. Lalu setelah itu mereka akan main di mana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat,'' tutur Akmal.

Baca Juga: Solksjaer Dibantu Rooney Saat Manchester United Menang Besar Atas Cardiff

Dalam kasus yang menimpa PSMP dan Krisna Adi Darma ini, Akmal Marhali meminta kepada PSSI untuk mengejar dalang dibalik pengaturan skor tersebut. Karena menurut Akmal, percuma memangkas rumput, tapi akarnya dibiarkan tetap hidup.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Mengusung tema City of Champions, jersey ini bukan sekadar seragam, melainkan simbol kebanggaan, sejarah, dan semangat juang Kota Bandung serta bobotoh.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bergemuruh pada Sabtu malam (2/8) saat Persib Bandung resmi meluncurkan skuad lengkap

bolaindonesia | 18:59 WIB

Pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan pentingnya laga ini sebagai ujian mental dan taktikal.

bolaindonesia | 17:35 WIB

Insiden pelanggaran keras pemain Vietnam, Pham Ly Duc, terhadap bintang Timnas Indonesia, Rahmat Arjuna.

bolaindonesia | 21:27 WIB

Timnas Indonesia U-23 tertinggal 0-1 oleh Vietnam di laga final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 20:51 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:58 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB

Kondisi tiga pilar penting Garuda MudaJens Raven, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyahmasih menjadi tanda tanya besar menjelang pertarungan krusial ini.

bolaindonesia | 23:34 WIB

Hubner menegaskan tekadnya untuk tetap bermain di Eropa tapi sampai sekarang ia masih asyik berpacaran dengan Jennifer Coppen

bolaindonesia | 21:53 WIB

Vietnam U-23, di bawah kendali pelatih Kim Sang Sik, siap mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar beruntun di Piala AFF U-23.

bolaindonesia | 21:40 WIB
Tampilkan lebih banyak