Luis Milla, Pelatih Asing Keempat Timnas Indonesia di Asian Games

Mampukah Luis Milla memecahkan rekor 60 tahun silam?

Stephanus Aranditio | BolaTimes.com
Selasa, 14 Agustus 2018 | 12:38 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berteriak mengistruksikan pemainnya dari luar lapangan saat timnya berhasil menang telak 4-0 Indonesia pada pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8). (ANTARA/INASGOC/Charlie)

Bolatimes.com - Kontrak pelatih timnas Indonesia Luis Milla Aspas akan dipertaruhkan di ajang Asian Games 2018, pria asal Spanyol itu rencananya akan didepak oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) jika gagal menembus target semifinal.

Luis Milla adalah pelatih asing keempat yang digunakan oleh PSSI untuk memimpin timnas Indonesia. Sebelum Luis Milla, Indonesia pernah menggunakan tiga pelatih, dari Singapura, Yugoslavia, dan Belanda.

Pelatih asing pertama Indonesia di Asian Games adalah Choo Seng Quee dari Singapura. Paman Choo (sapaannya) melatih Indonesia pada Asian Games 1951 atau Asian Games edisi pertama.

Namun, ketika itu Indonesia langsung gugur pada babak penyisihan pertama setelah dikalahkan tuan rumah India dengan skor 3-0. Kala itu, cabang sepakbola Asian Games hanya diikuti enam tim.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Choo Seng Quee (Fourfourtwo)
Mantan Pelatih Timnas Indonesia Choo Seng Quee (Fourfourtwo)

Setelah Paman Choo, Tony Pogacnik menjadi pelatih asing kedua yang memimpin Indonesia di Asian Games. Pelatih asal Yugoslavia itu sudah memimpin Indonesia sebanyak tiga edisi Asian Games yakni pada 1954, 1958, dan 1962 saat menjadi tuan rumah untuk pertama kali.

Bisa dibilang, Pogacnik adalah pelatih tersukses membawa Indonesia berkibar di Asian Games. Pogacnik sukses membawa Indonesia melaju hingga ke babak semifinal Asian Games 1954 dan 1958.

Pada Asian Games 1954 Filipina, Indonesia berhasil menjadi juara grup C setelah mengalahkan India dan Jepang. Skuat Merah Putih yang diperkuat Djamiat Dhalhar dan Ramang itu lolos ke semifinal untuk bertemu juara Grup A, Republik China.

Namun Indonesia harus tersingkir dengan skor 2-4. Di partai perebutan peringkat ketiga melawan Burma, timnas Indonesia juga kalah dengan skor tipis 4-5 dan harus puas pulang tanpa medali.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Tony Pogacnik (fourfourtwo)
Mantan Pelatih Timnas Indonesia Tony Pogacnik (fourfourtwo)

Prestasi itu tetap membuat Indonesia bangga pada Pogacnik. Pada edisi Asian Games 1958 Jepang, Pognacnik berhasil membawa pulang medali perunggu (peringkat ketiga) cabang sepak bola pria.

Indonesia melaju ke semifinal usai menjadi juara grup B dengan dua kemenangan sempurna atas India dan Burma. Di semifinal Indonesia lagi-lagi kalah dari Republik China dengan skor tipis 1-2. 

Baca Juga: Peter Cech Sebut Unai Emery Butuh Waktu Bangun Arsenal

Di partai perebutan peringkat ketiga, Indonesia dengan meyakinkan mengalahkan India dengan skor telak 4-1 di depan 46.000 pasang mata yang memenuhi National Stadium, Jepang.

Medali perunggu Asian Games 1958 Jepang ini adalah prestasi ini tertinggi sepanjang sejarah timnas sepak bola Indonesia di Asian Games.

Raihan itu membuat Pogacnik dipertahankan pada Asian Games 1962 saat Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya.

Status tuan rumah tidak membuat timnas Indonesia berjaya, skuat Garuda justru tersingkir di fase grup A yang dihuni Vietnam Selatan, Malaya (sekarang Malaysia -red), dan Filipina.

Saat itu timnas Indonesia yang memiliki poin sama gagal lolos karena kalah selisih gol dari Malaya dan Vietnam Selatan. Pada saat itu ketiga negara ini sama-sama meraih poin empat (2 menang 1 kalah).

Setelah 1962, Indonesia selalu dipimpin oleh pelatih lokal hingga pelatih asal Belanda Foppe de Haan menjadi pelatih ketiga yang memimpin Indonesia di Asian Games 2006.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Foppe de Haan (AFP)
Mantan Pelatih Timnas Indonesia Foppe de Haan (AFP)

Namun, nama besar De Haan di Belanda tak mampu membuat Indonesia berbicara banyak di Asian Games 2006. Indonesia kalah 0-6 dari Irak, lalu 1-4 dari Suriah, dan imbang 1-1 dari Singapura.

Kini nasib Luis Milla juga akan ditentukan dalam satu bulan kedepan, pasalnya sejak didatangkan pada Januari 2017 Milla belum mempersembahkan satu pun gelar untuk skuat Garuda Indonesia.

Luis Milla gagal membawa pulang medali emas dari SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Ia hanya mampu membawa pulang medali perunggu ke tanah air.

Luis Milla/Instagram
Luis Milla/Instagram

Kemenangan 4-0 atas Taiwan pada laga perdana Indonesia di grup A jadi awalan yang baik bagi Luis Milla untuk terus mengejar target semifinal yang dibebankan oleh PSSI.

Selanjutnya timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Palestina, Hongkong dan Laos di fase grup A Asian Games 2018.

Semoga beruntung, Luis Milla! Jayalah Timnas Indonesia U-23!

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB