Kontroversial, Berikut Deretan Selebrasi Terlarang karena Ada Unsur Politik

Berikut dibahas deretan selebrasi yang dilarang karena mengandung unsur politik.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Sabtu, 28 Januari 2023 | 06:44 WIB
Gelandang serang, Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri (tengah) dan para pemain lainnya merayakan kemenangan 3-2 atas Serbia pada laga Piala Dunia 2022 di Stadion 974, Doha, Qatar, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. [JAVIER SORIANO / AFP]

Gelandang serang, Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri (tengah) dan para pemain lainnya merayakan kemenangan 3-2 atas Serbia pada laga Piala Dunia 2022 di Stadion 974, Doha, Qatar, Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB. [JAVIER SORIANO / AFP]

Bolatimes.com - Berikut deretan selebrasi terlarang yang dilakukan di sepak bola karena membawa unsur politik, di mana salah satunya dilakukan di ajang sekelas Piala Dunia.

Selebrasi di sepak bola merupakan hal yang lumrah. Hampir seluruh pemain melakukan selebrasi saat berhasil mencetak gol atau meraih kemenangan.

Selebrasi yang dilakukan pun terbilang unik nan nyentrik. Ada yang menari, ada yang melakukan gerakan-gerakan unik, dan juga merayakan bersama rekan-rekan atau bersama pendukung.

Biasanya selebrasi yang dilakukan pesepak bola pada umumnya kebanyakan mengandung pesan-pesan yang ingin disampaikan.

Sayangnya, ada beberapa selebrasi yang berisikan pesan bernuansa politik. Padahal dalam dunia sepak bola sendiri, hal-hal berbau politis adalah sesuatu yang dilarang.

Lantas, apa saja selebrasi bermuatan politis yang pernah dilakukan pemain dan dilarang di kancah sepak bola? Berikut daftarnya.

1. Xherdan Shaqiri

Pemain andalan Timnas Swiss, Xherdan Shaqiri, merupakan salah satu pemain yang pernah melakukan selebrasi bermuatan politis pada Piala Dunia 2018 lalu.

Saat itu, Shaqiri melakukan selebrasi dengan kedua tangannya membentuk lambang burung yang menjadi lambang Albania kala berhasil mencetak gol ke gawang Serbia.

Selebrasi ini lantas dikecam FIFA karena mengandung unsur politik, yakni Shaqiri dianggap mendukung kemerdekaan Kosovo atas Serbia. Alhasil, ia pun dikenai sanksi.

Baca Juga: Hasil Piala FA: Menang Tipis Lawan Arsenal, Manchester City Lolos ke Babak 16 Besar

2. Giorgos Katidis

Di Liga Yunani pada tahun 2013 lalu, terdapat selebrasi bernuansa politik yang dilakukan oleh pemain bernama Giorgos Katidis di laga AEK Athens vs Veria.

Usai mencetak gol, Katidis melakukan selebrasi mengangkat tangannya dengan gaya penghormatan ala Nazi, yakni tangan menjulur ke depan agak ke atas dengan jari menghadap ke depan.

Karena selebrasi itu, Katidis mendapat hukuman larangan bermain hingga akhir musim dan dilarang membela Timnas Yunani.

3. Nicolas Anelka

Penyerang muslim asal Prancis, Nicolas Anelka, juga tak lepas dari kontroversi kala dirinya melakukan selebrasi di laga West Bromwich Albion vs West Ham United pada 2013.

Saat itu, Anelka melakukan selebrasi dengan meletakkan satu lengan melintasi dada dan satu tangan lainnya dibentangkan lurus. Banyak pihak menyebut gestur itu adala salam Nazi terbalik.

Karena selebrasinya itu, eks penyerang Arsenal, Liverpool, dan Chelsea ini mendapat hukuman larangan bermain sebanyak lima pertandingan.

Kontributor: Felix Indrajaya
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB