Kisah Timnas Argentina Dijuluki La Albiceleste

Begini awal mula Timnas Argentina mendapat julukan La Albiceleste.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 13 Desember 2022 | 14:30 WIB
Lionel Messi melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai antar Argentina lolos ke perempat final Piala Dunia 2022. (AFP)

Lionel Messi melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai antar Argentina lolos ke perempat final Piala Dunia 2022. (AFP)

Bolatimes.com - Mengupas alasan di balik julukan Timnas Argentina yang dikenal banyak orang dengan sebutan La Albiceleste atau Si Putih-Biru Langit.

Setiap negara atau tim nasional memiliki julukan-julukan yang unik sesuai dengan ciri khas atau warna negara tersebut. Hal ini berlaku untuk Timnas Argentina yang memiliki julukan La Albiceleste.

Julukan La Albiceleste yang identik dengan Argentina ini digunakan karena sesuai dengan warna kebesaran tim asal Amerika Latin tersebut.

Baca Juga: Vietnam Sudah Tak Berminat Gunakan Jasa Eks Asisten Shin Tae-yong Lagi, Sinyal Bagus untuk Timnas Indonesia?

Istilah La Albiceleste sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti Si Putih-Biru Langit, yang menggambarkan warna kebesaran Argentina.

Sebagaimana diketahui, warna jersey utama Argentina sejak memulai kiprahnya di kancah internasional adalah warna putih dan biru langit.

Warna ini senada dengan warna bendera kebangsaan Argentina yang terdiri dari tiga garis warna horizontal yakni biru muda, putih, dan biru muda.

Baca Juga: Sudah Dihubungi, Pep Guardiola Dibidik Jadi Pelatih Baru Timnas Brasil

Bendera kebangsaan Argentina dengan dua warna tersebut sejatinya telah digunakan oleh pemerintahan sejak tahun 1812.

Barulah pada tahun 1818 atau enam tahun berselang, simbol Matahari Mei ditambahkan di tengah-tengah bendera, tepat di garis warna putih.

Warna bendera kebangsaan pun kemudian disadur ke balutan jersey Timnas Argentina. Pertama kali, jersey yang digunakan tim Tango adalah warna biru muda saat melawan Uruguay pada 1902.

Baca Juga: Tak hanya Mbappe, Gelandang Juventus Ini Bisa jadi Ancaman Maroko di Semifinal Piala Dunia

Barulah pada tanggal 2 Juli 1908, jersey putih dan biru mulai dikenalkan dan menjadi jersey utama Timnas Argentina hingga saat ini.

Oleh karenanya, julukan La Albiceleste yang lekat dengan Argentina tak lepas dari warna kebesaran mereka sendiri, yakni putih dan biru langit atau Albiceleste.

Para pemain Argentina merayakan setelah mengalahkan Belanda dalam adu penalti pada babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Lusail, utara Doha, pada 9 Desember 2022. (AFP/Manan Vatsyayana)
Para pemain Argentina merayakan setelah mengalahkan Belanda dalam adu penalti pada babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Lusail, utara Doha, pada 9 Desember 2022. (AFP/Manan Vatsyayana)

Beri Tuah di Piala Dunia

Baca Juga: Kontroversial, Momen Wasit Anulir Gol Matheus Pato ke Gawang PSS Sleman karena Dianggap Offside

Warna kebesaran putih dan biru langit atau Albiceleste ini pun banyak memberi tuah kepada Timnas Argentina saat bertanding.

Warna yang sekaligus menjadi identitas warga Argentina itu berhasil membawa La Albiceleste menjuarai Piala Dunia sebanyak dua kali, yakni pada edisi 1978 dan edisi 1986.

Di dua edisi tersebut, Timnas Argentina menggunakan warna kebesaran putih dan biru langit di babak final, sehingga mampu merengkuh dua trofi Jules Rimet di tahun 1978 dan 1986.

Bak kisah mistis, anehnya saat Argentina tak mengenakan warna kebesarannya itu di final Piala Dunia, La Albiceleste gagal menjadi juara.

Hal ini terjadi dua kali, yakni pada Piala Dunia edisi 1990 dan edisi 2014. Di dua final kontra Jerman itu, Argentina kalah di final dengan menggunakan jersey biru tua.

Menyadari adanya ‘kutukan’ jersey biru tua itu, di Piala Dunia 2022 ini Argentina mau tak mau harus menggunakan warna kebesarannya atau Albiceleste jika lolos ke final agar bisa merengkuh gelar ketiganya.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Barcelona resmi mencapai kesepakatan dengan FC Kopenhagen untuk mendatangkan Roony Bardghji

boladunia | 19:38 WIB

Daiki Hashioka ikut andil saat Timnas Indonesia dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion GBK pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 17:32 WIB

Wayne Rooney, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya siapa rekan duet favoritnya selama berkarier sebagai penyerang.

boladunia | 17:15 WIB

Sejarah terukir di Piala Dunia Antarklub 2025 saat pertandingan Auckland City kontra Boca Juniors.

boladunia | 15:59 WIB

Gianluigi Donnarumma, mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Timnas Italia.

boladunia | 12:31 WIB

Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat kembali diterpa kekacauan.

boladunia | 12:22 WIB

Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.

boladunia | 00:28 WIB

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB

Wonderkid Manchester City, Claudio Echeverri, langsung mencuri perhatian dunia setelah mencetak gol perdananya

boladunia | 21:30 WIB

Berikut 3 kiper yang mampu gagalkan 3 penalti di pertandingan Piala Dunia

boladunia | 21:12 WIB

Pogba, yang kini berusia 32 tahun, menjalani hukuman larangan bermain selama 18 bulan setelah gagal dalam tes doping

boladunia | 21:00 WIB

FIFA resmi membuka penyelidikan terhadap dugaan insiden rasisme yang terjadi dalam laga Real Madrid vs Pachuca

boladunia | 20:52 WIB

Eks rekan Kevin Diks di FC Copenhagen itu memilih tetap bermain di divisi dua Turki bersama Esenler Erokspor.

boladunia | 20:41 WIB
Tampilkan lebih banyak