Kisah Australia Bubarkan dan Bentuk Federasi Sepak Bola Baru

Indonesia terinspirasi dengan Australia?

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 19:00 WIB
Timnas Australia. (dok.socceroos)

Timnas Australia. (dok.socceroos)

Bolatimes.com - Mengenang kisah sepak bola Australia yang membubarkan federasi sepak bola lama dan membentuk federasi baru demi kemajuan olahraga si kulit bundar di negeri Kanguru.

Olahraga sepak bola di Australia sejatinya sudah berkembang lama. Olahraga ini pertama kali dimainkan di negara ini pada 1859.

Sejak saat itu, sepak bola pun menjadi salah satu olahraga favorit di Australia dan kerap dimainkan di setiap harinya oleh para penduduknya.

Layaknya negara-negara lainnya, Australia kemudian membentuk federasi untuk menjadi wadah olahraga ini, dengan membentuk Commonwealth Football Association pada 1911.

Perlahan, badan kemudian digantikan oleh Australia Soccer Football Association pada tahun 1921. Asosiasi ini kemudian bertahan cukup lama yakni selama 40 tahun.

Polemiknya dengan FIFA setelah mendapat skors akibat mengambil pemain dari luar negeri membuat asosiasi ini dibubarkan dan digantikan oleh Australia Soccer Association.

Dari federasi baru ini, Australia pun mencoba menjadi anggota sepak bola Asia (AFC). Meski mendapat penolakan, negeri Kanguru kemudian membentuk kawasan Oseania bersama Selandia Baru.

Barulah pada tahun 1995, Australia memiliki federasi baru dengan nama Soccer Australia yang bermain di zona OFC atau Oseania.

Banyaknya pergantian federasi sepak bola Australia di masa silam sendiri kebanyakan hanya soal nama saja.

Namun di medio 2000 an, sepak bola Australia pernah mengalami reformasi dengan membubarkan federasinya dan menggantikannya dengan yang baru. Seperti apa kisahnya?

Bubarkan yang Lama dan Bentuk yang Baru

Adanya reformasi di federasi sepak bola Australia sendiri bermula pada tahun 2003, usai Socceroos, julukan Timnas Australia, gagal melangkah ke Piala Dunia 2002.

Saat itu, kegagalan Australia ke Piala Dunia 2002 dibarengi dengan adanya laporan tuduhan penipuan dan kepengurusan yang salah dari federasinya, Soccer Australia.

Adanya dugaan tersebut membuat semua elemen melakukan penyelidikan independen yang kemudian melahirkan laporan bernama Crawford Report.

Laporan ini sendiri memuat soal tata kelola sepak bola Australia, utamanya soal adanya dugaan salah urus dalam Soccer Australia selaku federasi.

Dalam Crawford Report ini, pemerintah membentuk sebuah komite yang berisikan para profesional, termasuk mantan kapten Timnas Australia.

Dari pemeriksaan oleh tim independen itu, ditemukan beberapa hasil mencengangkan, termasuk salah satunya menahan dana untuk Soccer Australia.

Dari pemeriksaan itu pula, tim independen itu mengumumkan harus adanya pembentukan kembali federasi yang dipimpin sementara oleh Frank Lowy.

Alhasil, Soccer Australia kemudian dilikuidasi dan digantikan oleh Australia Soccer Association (ASA) yang mendapat kucuran dana sebesar 15 juta dolar AS dari pemerintah Australia.

Hingga akhirnya pada 1 Januari 2005, ASA kemudian berganti menjadi Football Federation Australia (FFA) yang bertahan hingga saat ini.

Pembubaran dan pembentukan federasi yang baru ini seketika membuat sepak bola Australia berkembang pesat, salah satunya saat FFA diterima sebagai anggota AFC.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB

Wonderkid Manchester City, Claudio Echeverri, langsung mencuri perhatian dunia setelah mencetak gol perdananya

boladunia | 21:30 WIB

Berikut 3 kiper yang mampu gagalkan 3 penalti di pertandingan Piala Dunia

boladunia | 21:12 WIB

Pogba, yang kini berusia 32 tahun, menjalani hukuman larangan bermain selama 18 bulan setelah gagal dalam tes doping

boladunia | 21:00 WIB

FIFA resmi membuka penyelidikan terhadap dugaan insiden rasisme yang terjadi dalam laga Real Madrid vs Pachuca

boladunia | 20:52 WIB

Eks rekan Kevin Diks di FC Copenhagen itu memilih tetap bermain di divisi dua Turki bersama Esenler Erokspor.

boladunia | 20:41 WIB

Legenda Real Madrid, Raul Gonzalez Blanco, disebut-sebut bakal menjadi pelatih baru Timnas Spanyol U-21

boladunia | 19:39 WIB

Manchester City menunjukkan kelasnya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 dengan kemenangan telak 6-0 atas Al-Ain

boladunia | 12:38 WIB

Meski tak diperkuat pemani Timnas Indonesia, Dean James, Go Ahead menang 19-0 atas klub amatir SV Terwolde

boladunia | 12:29 WIB

Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers siap untuk memulai petulangan baru di musim depan dengan meninggalkan FC Twente.

boladunia | 11:39 WIB

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, memberikan respons tegas atas kartu merah yang diterima Raul Asencio dalam kemenangan 3-1 atas Pachuca

boladunia | 09:19 WIB

Hancurnya Yugoslvia sendiri akhirnya munculkan banyak negara baru seperti Slovenia, Serbia, Montenegro, Kroasia, Bosnia-Herzegovinaosnia, Kosovo, dan Makedonia.

boladunia | 23:46 WIB

Petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE dan CBP) dilaporkan melakukan penggerebekan di pertandingan sepak bola amatir yang banyak diikuti oleh komunitas imigran.

boladunia | 23:38 WIB
Tampilkan lebih banyak