Mengenal Curacao, Negaranya Cuma Sebesar Palembang, tapi Ranking FIFA-nya 84

Timnas Indonesia akan menghadapi tim nasional yang negaranya cuma sebesar Palembang tapi ranking FIFA-nya tinggi

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Jum'at, 23 September 2022 | 13:23 WIB
Para pemain Timnas Curacao merayakan gol Jurien Gaari (bawah) pada pertandingan sepak bola babak pertama Piala Emas Concacaf Grup B antara Jamaika dan Curacao di Los Angeles pada 25 Juni 2019. (Frederic J. BROWN / AFP)

Para pemain Timnas Curacao merayakan gol Jurien Gaari (bawah) pada pertandingan sepak bola babak pertama Piala Emas Concacaf Grup B antara Jamaika dan Curacao di Los Angeles pada 25 Juni 2019. (Frederic J. BROWN / AFP)

Bolatimes.com - Mengenal Curacao, lawan Timnas Indonesia dalam laga FIFA Matchday pada Sabtu (24/9/2022) dan Selasa (27/9/2022). Negaranya cuma sebesar Pelembang, tetapi ranking FIFA-nya tinggi.

Duel Timnas Indonesia vs Curacao itu masing-masing akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung dan Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.

Melansir Antara, Jumat (23/9/2022), banyak orang di Indonesia mungkin tak tahu apa dan di mana itu Curacao, serta mengapa Indonesia memutuskan bertanding melawan mereka.

Curacao terletak di Karibia, tepatnya 60 km sebelah utara Venezuela dan sekaligus daratan benua Amerika. Bersama Aruba dan Bonaier, dulunya negara ini masuk wilayah seberang lautan Kerajaan Belanda.

Pernah menjadi koloni Belanda sampai 1954 dan kemudian setelah itu sampai 2010 menjadi Antila Belanda, negara pulau ini kemudian dinamai Country of Curacao atau Negara Curacao.

Terdiri atas Pulau Curacao dan pulau kecil Klein Curacao yang tak berpenghuni, negara yang beribu kota di Willemstad ini hanya berluas 444 km persegi atau hampir sama dengan luas Kota Palembang di Sumatera Selatan, dan berpenduduk 158.665 jiwa atau hampir sama dengan jumlah penduduk Kota Baubau di Sulawesi Tenggara.

Gelandang Timnas Curacao, Juninho Bacuna (tengah) dan pemain Kosta Rika Marvin Angulo (kiri) berebut bola selama pertandingan turnamen Concacaf Nations League A di Stadion Ergilio Hato di Willemstad, Curacao pada 14 November 2019.Daniel Munoz / CONCACAF / AFP.
Gelandang Timnas Curacao, Juninho Bacuna (tengah) dan pemain Kosta Rika Marvin Angulo (kiri) berebut bola selama pertandingan turnamen Concacaf Nations League A di Stadion Ergilio Hato di Willemstad, Curacao pada 14 November 2019.Daniel Munoz / CONCACAF / AFP.

Pertanyaannya, mengapa Indonesia menggelar laga persahabatan dengan negara mini ini?

Selain karena masuk agenda FIFA, ternyata walau bagaikan noktah kecil dibandingkan dengan Indonesia yang raksasa, Curacao memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia dan seluruh negara Asia Tenggara.

Berdasarkan peringkat FIFA terakhir, negara ini memiliki peringkat 84, sedangkan Indonesia berperingkat 155.

Memang mencengangkan jika melihat peringkat mereka, tetapi jika menilik komposisi pemain timnas mereka, Anda mungkin akhirnya bisa memaklumi mengapa negara sekecil itu bisa lebih kuat sepak bolanya dibandingkan Indonesia yang berluas 1,9 juta km dan berpenduduk 270 juta jiwa itu.

Indonesia tak perlu menganggap remeh negara ini karena ternyata dalam kurun 2 tahun ini saja Curacao pernah dijadikan mitra tanding oleh tim sepak bola yang jauh lebih besar posturnya.

Oktober tahun lalu, Bahrain dan Selandia Baru dijajal negara ini dalam laga persahabatan, sedangkan Mei tahun ini giliran Ajax Amsterdam yang mereka hadapi.

Curacao juga sudah terbiasa tampil dalam zona kompetisi yang menjadi langganan tampil dalam Piala Dunia, tidak seperti Asia Tenggara yang sampai kini belum bisa mengirimkan wakilnya ke putaran final Piala Dunia.

Curacao yang berada di kawasan Karibia itu masuk zona Concacaf (Amerika utara, tengah dan Karibia) yang mana sejumlah anggotanya sudah lama melintang dalam Piala Dunia, khususnya Meksiko dan Amerika Serikat yang hampir tak pernah absen dari putaran final Piala Dunia dan kerap lolos ke fase gugur.

Bukan hanya berada dalam zona kompetisi yang lebih kompetitif, komposisi tim mereka juga menarik karena dihuni para pemain yang merasakan kompetisi Eropa, MLS di Amerika Serikat, dan lainnya termasuk Liga-A Australia.

Para pemain mereka, termasuk yang dibawa ke Indonesia untuk laga persahabatan di Bandung dan Bekasi itu, berasal dari klub-klub mendunia yang mungkin dikenal oleh penggemar sepak bola Indonesia.

Rasa Eropa

Mereka membawa pemain-pemain yang tengah berlaga untuk klub-klub seperti Cardiff City dan Birmingham City yang kini bermain di divisi dua Liga Championship tapi pernah juga malang melintang di Liga Premier Inggris.

Seterusnya pemain-pemain mereka bermain untuk Boavista di liga utama Portugal, Willem II di Belanda dan banyak lagi klub liga sepak bola Belanda termasuk klub lapis dua PSV Eindhoven dan Utrecht, selain CFR Cluj di Rumania yang lumayan sering dalam kompetisi Eropa termasuk Liga Champions.

Dua andalan mereka dalam mencetak gol pun merupakan pemain-pemain jebolan klub-klub itu, tepatnya Leandro Bacuna yang bermain untuk Cardiff City dan Rangelo Janga yang memperkuat klub divisi utama Rumania, CFR Cluj.

Bacuna dan Janga masing-masing sudah mencetak 14 dan 13 gol selama memperkuat timnas Curacao.

Jadi, secara teoritis Curacao bukan tim sembarangan. Sebaliknya "rasa Eropa" mereka bisa membuat mereka menjadi tim yang menantang pemain-pemain Indonesia mengerahkan kemampuan terbaiknya persis saat bertanding dalam laga kompetitif.

Namun karena memang tak begitu luas dikenal dunia, kecuali peringkatnya yang lebih tinggi itu, wajar jika Indonesia masih awam dengan Curacao.

"Jujur enggak ada yang tahu tentang Curacao, jadi sampai sebelum pertandingan, mungkin besok akan dianalisis dulu tentang tim Curacao seperti apa," kata pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong usai sesi latihan di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.

Bahkan seorang Shin Tae-yong pun belum tahu kekuatan Curacao. Akan tetapi pernyataan dia sama sekali tidak mengisyaratkan pesan yang menyepelekan lawan. Sebaliknya Shin tertantang untuk menghadapi lawan yang masih sangat asing kekuatannya itu.

Untuk menghadapi Curacao ini, Shin sudah memanggil 23 pemain yang empat di antaranya debutan, yakni Muhammad Ramadhan dan Yakob Sayuri dari PSM, Muhammad Ferarri dari Persija, Dendy Sulistyawan dari Bhayangkara FC, dan Muhammad Rafli dari Arema FC.

Sisanya adalah pemain-pemain yang sudah sering bolak balik memperkuat timnas, termasuk Nadeo Argawinata, Ricky Kambuaya, Marc Klok, Asnawi, Pratama Arhan, dan Egy Vikri.

Walaupun tidak eksplisit mengungkapkan target, kemenangan adalah hasil utama yang diinginkan Shin dari Curacao.

Pesan lebih jelas disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menginginkan kemenangan dari laga melawan Curacao ini karena hasil maksimal ada hubungannya dengan perbaikan peringkat FIFA mengingat ini adalah laga persahabatan FIFA.

"Mudah-mudahan mereka (timnas Indonesia) melakukan yang terbaik untuk menaikkan ranking FIFA, yang tadinya 179 sekarang sudah 155. Kalau menang nantinya FIFA yang hitung, nantinya akan naik lagi," kata Iriawan.

"Dia beranggapan timnas perlu mencari lawan berperingkat jauh di atasnya. "Untuk memberikan pengalaman tambahan kepada kita," kata Iriawan.

Pertandingan untuk mencari pengalaman tambahan itu juga bisa menjadi tontonan yang menarik untuk penggemar sepak bola Indonesia karena walau tim liliput, Curacao adalah tim rasa Eropa mengingat kebanyakan anggota skuad mereka malang melintang dalam kompetisi sepak bola Eropa, demikian Antara.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak