Terlalu Digembor-gemborkan, Ini 3 Golden Boy yang Gagal Total

Pernah mendapatkan penghargaan Golden Boy, tapi tak sesuai harapan

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Sabtu, 18 Juni 2022 | 17:00 WIB
Mario Balotelli saat sesi latihan bersama Timnas Italia (3/6) [Marco Bertorello/AFP]

Mario Balotelli saat sesi latihan bersama Timnas Italia (3/6) [Marco Bertorello/AFP]

Bolatimes.com - Seiring munculnya para pemain muda berbakat yang menjadi incaran banyak klub top Eropa, ada beberapa di antaranya yang sudah bergabung tapi gagal bersinar.

Meskipun sudah bermain bersama tim papan atas Eropa yang notabene langganan juara, para pemain yang digadang-gadang sebagai golden boy ini gagal total.

Tak sedikit karier para pemain ini berakhir di usia mereka yang masih muda, lantaran cedera atau masalah lainnya yang membekap mereka.

Di tahun 2019, gelar golden boy direngkuh bintang Atletico Madrid, Joao Felix meski gelar itu tak sejalan dengan prestasi yang ditorehkan untuk tim.

Lebih dari itu ada beberapa pemain berstatus golden boy yang kariernya merosot tajam, bahkan lebih buruk dari Joao Felix.

Siapa saja mereka? berikut ini deretan golden boy yang gagal total merepresentasikan gelar yang sudah disandang.

1. Mario Balotelli

Namanya mulai bersinar bersama Manchester City, selain Inter Milan dan AC Milan, Mario Balotelli melesat sebagai salah satu pemain muda berbakat.

Namun perilaku Balotelli berbanding terbalik dengan kemampuan yang dimiliki saat berada di atas lapangan, ia kerap terlibat masalah.

Status en Boy 2010 hanya tinggal kenangan dan pada akhirnya sang pemain kini hanya bermain untuk klub Liga Italia Serie B, Brescia.

Baca Juga: Tak Bergeming, Inter Milan Tolak Tawaran Rp 1,4 Triliun Tottenham untuk Lautaro Martinez

2. Anderson

Banyak pemain Brasil yang melakukan eksodus besar-besaran ke Eropa, dan Manchester United jadi salah satu klub yang dituju.

Anderson menjadi pemain muda berbakat yang saat itu mencuri perhatian Sir Alex Ferguson, hingga pada akhirnya ia beruntung direkrut Man United.

Gelar en Boy diraih Anderson di tahun 2008, sederet gelar diberikan untuk Man United termasuk salah satunya Liga Champions di tahun itu.

Namun cedera membuat kariernya hancur, Anderson pensiun muda dan kini berprofesi sebagai asisten pelatih Adana Demispor.

3. Renato Sanchez

Ajang EURO 2016 menjadi panggung Renato Sanchez menunjukkan bakatnya sebagai pemain muda berbakat kepada seluruh Eropa.

Hingga akhirnya Bayern Muenchen kepincut dengan Renato dan mendatangkannya ke Allianz Arena tahun itu juga.

Gagal bersinar, Renato dipinjamkan ke Swansea City hingga akhirnya dilepas ke Lille di mana sang pemain berjuang menemukan kembali perfoma terbaiknya.

Kontributor: Eko

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB