Mengenang 4 Kegagalan Australia di Play-off Piala Dunia Antarkonfederasi

Australia sebelumnya pernah mengalami kenyataan pahit karena gagal lolos ke Piala Dunia.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 14 Juni 2022 | 16:15 WIB
Penjaga gawang Australia, Andrew Redmayne diserbu rekan-rekan satu timnya setelah lolos ke Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Peru dalam adu penalti playoff antarbenua di Stadion Al Rayyan, Al Rayyan, Qatar, 13 Juni 2022. (REUTERS/MOHAMMED DABBOUS)

Penjaga gawang Australia, Andrew Redmayne diserbu rekan-rekan satu timnya setelah lolos ke Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Peru dalam adu penalti playoff antarbenua di Stadion Al Rayyan, Al Rayyan, Qatar, 13 Juni 2022. (REUTERS/MOHAMMED DABBOUS)

Bolatimes.com - Timnas Australia memiliki kesempatan besar tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, namun hal itu harus dipastikan melalui play-off antarkonfederasi melawan Peru.

Meski berkesempatan besar, Australia harus dihadapkan dengan pengalaman buruk saat setiap kali bermain di play-off melawan wakil konfederasi lain.

Sebelum Australia bergabung dengan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), Australia tergabung dengan OFC (Konfederasi Sepak Bola Oceania).

Di dalam konfederasi tersebut, lawan paling sulit dikalahkan hanyalah Selandia Baru dan persaingan di Oceania terbilang lebih mudah.

Karena FIFA tak pernah memberi tiket otomatis, tim terbaik OFC harus menjalani babak play-off dan sering berjumpa dengan wakil AFC, UEFA, CONCACAF maupun CONMEBOL.

Dari enam laga play-off yang sudah dijalani Australia, hanya dua yang berhasil membuat mereka lolos, di Piala Dunia 2006 dan Piala Dunia 2018.

Kala itu mereka sukses menyingkirkan Uruguay lewat adu penalti dengan skor 4-2 dengan kekalahan tandang 1-0 dan menang kandang dengan skor yang sama.

Sementara di Piala Dunia 2018, Ausrtralia juga menjalani dua laga play-off, di Zona Asia mereka mengalahkan Suriah dengan agregat 3-2.

Kemudian pada antarzona, Australia sukses mengalahkan Honduras dengan skor akhir 3-1, bukan tanpa alasan tim ini masih dalam bayang-bayang trauma masa lalu.

Australia harus mengalahkan Peru pada Selasa (13/6/2022) dan memastikan satu tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca Juga: Deretan Prestasi Mentereng Ricardinho, Bintang Timnas Futsal Portugal yang Kini Gabung Pendekar United

Setelah Australia berhasil mengalahkan Uni Emirat Arab di laga play-off Zona Asia pada Selasa (7/6/2022) di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan dengan skor 2-1.

Berikut kegagalan Australia dalam empat laga play-off menuju Piala Dunia dan bisa menjadi mimpi buruk melangkah ke Qatar.

1. Piala Dunia 1986

Kekalahan dari wakil UEFA lewat dua pertandingan melawan Skotlandia, menelan kekalahan di leg pertama pada 20 November 2985 di Glasgow dengan skor 2-0.

Kemudian kalah saat menjamu The Tartan Army di Melbourne dengan skor 0-0, Australia gagal mentas di Piala Dunia saat itu.

2. Piala Dunia 1994

Kali ini wakil CONCACAF yang melebur mimpi Australia berlaga di Piala Dunia, adalah Kanada lewat adu penalti dengan skor 4-1.

Hasil imbang dua leg dengan skor 1-2 dan 2-1, hal itu membuat Australia berhasil memetik kemenangan meskipun tak sampai di situ.

Argentina masih harus melawan Argentina dengan para pemain terbaiknya, sempat menahan imbang di Sydney namun Australia kalah saat melawat ke Buenos Aires dengan skor 1-0.

3. Piala Dunia 1998

Usaha Australia tampi pertama kalinya di Piala Dunia sejak 1974 lagi-lagi gagal, untuk ketiga kalinya secara beruntun kandas di zona play-off.

Kali ini Iran yang mengandaskan perjuangan Australia, kalah setelah regulasi gol tandang dalam agregat 3-3 hasil dari skor imbang 1-1 dan 2-2.

4. Piala Dunia 2002

Uruguay menjadi mimpi buruk Australia untuk bisa berlaga di Piala Dunia 2002, sempat membuka asa lewat kemenangan 1-0 di Melbourne.

Namun Australia dipaksa menahan tangis saat bertandang ke Montevideo, terbantai oleh tuan rumah dengan skor 3-0.

Agregat 3-1 membawa Uruguay memastikan satu tiket ke babak final Piala Dunia 2002, sementara Australia harus gigit jari lagi.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB