Kisah Lahirnya Liga di Crimea akibat Konflik Ukraina-Rusia

Begini kisah lahirnya Crimean Premier League akibat konflik Ukraina-Rusia yang telah berlangsung lama.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 13:47 WIB
Potret pemain Crimea TSK Simferopol, salah satu klub di Liga Crimea. (Twitter/@ienzoduarte)

Potret pemain Crimea TSK Simferopol, salah satu klub di Liga Crimea. (Twitter/@ienzoduarte)

Bolatimes.com - Mengenal Crimean Premier League, sebuah liga yang lahir di tanah Crimea akibat konflik Ukraina-Rusia yang telah berlangsung lama.

Konflik Ukraina-Rusia belakangan ini menjadi santapan di media massa. Kedua negara terlibat dalam sebuah konflik yang disinyalir bagian dari fenomena geopolitik.

Nyatanya, konflik Ukraina-Rusia ini telah berlangsung lama, mengingat kedua negara ini merupakan negara pecahan dari Uni Soviet.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini: Duel Seru Derby Manchester, Liverpool Tanding

Uni Soviet yang pecah pada tahun 1991 membuat beberapa wilayah memerdekakan diri dan membentuk negara-negara sendiri.

Pembentukan negara-negara ini pun terkadang menghasilkan perebutan wilayah, salah satunya adalah daerah Crimea yang menjadi salah satu daerah yang diperebutkan Ukraina dan Rusia sehingga berkonflik.

Perebutan wilayah ini terjadi pada 2014 silam, di mana Crimea dicaplok oleh Rusia sebagai bagian wilayahnya. Hal ini membuat Ukraina tak terima mengingat wilayah tersebut adalah bagian dari administrasinya.

Baca Juga: Kalah Tanding Bulu Tangkis, Witan Sulaeman Ditertawakan Egy Maulana Vikri

Tak disangka, pencaplokan ini berimbas ke berbagai sektor, salah satunya adalah sepak bola. Karena perebutan wilayah ini, Crimea pun bahkan harus membentuk liga sendiri yang dinamai Crimean Premier League.

Lantas, bagaimana kisah berdirinya Crimean Premier League?

Potret suporter saat menyaksikan pertandingan di Liga Crimea. (PAUL GOGO / AFP)
Potret suporter saat menyaksikan pertandingan di Liga Crimea. (PAUL GOGO / AFP)

Lahir karena Campur Tangan FIFA dan UEFA

Baca Juga: Pratama Arhan Bocorkan Persiapan Khusus Jelang Gabung Tokyo Verdy

Semula, pencaplokan yang dilakukan Rusia pada 2014 membuat Crimea pun meminta kepada federasi sepak bola Rusia agar tim-timnya bergabung ke liga negeri Beruang Merah tersebut.

Sebanyak tiga tim yakni Crimea TSK Simferopol, SKCF Sevastopol dan Zhemchuzhina Yalta meminta bergabung ke kasta ketiga liga Rusia.

Permintaan ini disetujui oleh otoritas Rusia. Hanya saja, Federasi Ukraina menentang permintaan itu dan meminta tiga tim asal Crimea ini kembali.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Stadion Ajinomoto, Markas Baru Pratama Arhan Bersama Tokyo Verdy

Penentangan Ukraina ini dibarengi dengan dorongan dari pihak Rusia yang ingin ketiga tim itu masuk dalam kasta sepak bola negeri Beruang Merah.

Perebutan mengenai tim-tim di Crimea ini lantas membuat UEFA selaku induk yang menaungi federasi sepak bola Rusia dan Ukraina serta FIFA sebagai induk sepak bola dunia pun turun tangan.

UEFA memutuskan Crimea menjadi teritori khusus yang berkaitan dengan sepak bola. Hal senada juga diucapkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 2014 silam.

Setahun berselang, UEFA pun akhirnya mengambil jalan tengah dengan membangun Crimean Premier League atau liga sepak bola di teritori Crimea pada tahun 2015.

Potret suporter saat menyaksikan pertandingan di Liga Crimea. (PAUL GOGO / AFP)
Potret suporter saat menyaksikan pertandingan di Liga Crimea. (PAUL GOGO / AFP)

Crimean Premier League sendiri sejak dibentuk berisikan 20 tim dan kemudian mengerucut menjadi delapan tim saja dan hanya memiliki satu divisi saja tanpa adanya degradasi.

Malangnya, Crimean Premier League yang dibentuk UEFA ini tak mendapat pengakuan dari FIFA sama sekali. Alhasil gelarannya pun bak turnamen antar kampung saja.

Apalagi hal tersebut diperparah dengan kondisi setiap tim di mana tak semua tim memiliki stadion dan bahkan harus bertanding di sebuah lapangan untuk latihan.

Bahkan, penontonnya pun terbilang minim, hanya berkisar 300 hingga 1000 orang saja. Benar-benar bak turnamen antar kampung.

Perhelatan Crimean Premier League pun terus berlangsung dari 2015 hingga tahun 2021. Di tahun 2022 ini, kompetisi ini dihentikan akibat konflik Ukraina-Rusia.

(Kontributor: Vikal Pamungkas)

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak