Sukses Sumbang Trofi, 5 Pelatih Ini Justru Dipecat Klubnya

Nasib tragis para pelatih yang dipecat klubnya usai sumbang trofi.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 07 Desember 2021 | 21:00 WIB
Ekspresi pelatih Inter, Antonio Conte usai timnya sukses mempermalukan tuan rumah Sampdoria, Minggu (29/9/2019). Hingga pekan keenam Serie A, Inter urung terkalahkan. [@inter / Instagram]

Ekspresi pelatih Inter, Antonio Conte usai timnya sukses mempermalukan tuan rumah Sampdoria, Minggu (29/9/2019). Hingga pekan keenam Serie A, Inter urung terkalahkan. [@inter / Instagram]

Bolatimes.com - Biasanya, pelatih akan mendapat pemecatan bila tak memberikan prestasi atau trofi kepada timnya. Namun ada beberapa pelatih yang harus merasakan pemecatan setelah menyumbangkan gelar.

Menyumbangkan gelar atau trofi menjadi tujuan utama dalam permainan sepak bola. Keinginan mendapat gelar tersebut lah yang membuat klub-klub berani merekrut pelatih bernama besar dengan gaji fantastis.

Namun, sepak bola bukanlah hal yang bisa ditebak. Pelatih bernama besar dengan bayaran mahal belum tentu bisa menghasilkan trofi.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Nadeo Argawinata Belum Bergabung ke Timnas Indonesia

Meski demikian, ada pula klub yang bersabar karena percaya akan kemampuan sang pelatih seperti Pep Guardiola di musim pertamanya melatih Manchester City yang tak berujung gelar.

Tentu wajar bila seorang pelatih yang tak memberikan trofi lantas dipecat dari jabatannya. Namun bagaimana bisa pelatih dipecat kendati mampu mempersembahkan trofi?

Hal itu pernah terjadi di sepak bola dan menimpa 5 pelatih bernama besar berikut ini.

Baca Juga: Piala AFF 2020: Kekuatan Fisik Timnas Indonesia Terus Ditempa

1. Antonio Conte

Antonio Conte memberikan instruksi dari luar lapangan (Josep Lago/AFP)
Antonio Conte memberikan instruksi dari luar lapangan (Josep Lago/AFP)

Antonio Conte dikenal sebagai pelatih yang punya magnet gelar. Hampir seluruh klub yang ia latih mampu meraih trofi bergengsi.

Namun, Conte pernah mengalami hal buruk ketika membesut Chelsea. Pasalnya, ia dipecat kendati mampu meraih gelar di penghujung musim 2017/18.

Baca Juga: Tajir dari Lahir, Bos Rans Cilegon FC Bongkar Jumlah Endorse Anaknya

Conte dipecat pada awal musim 2018/19 setelah mempersembahkan trofi Piala FA di musim 2017/18. Ia pun kemudian digantikan oleh kompatriotnya, Maurizio Sarri.

2. Thomas Tuchel

Thomas Tuchel. (Sumber: Dok. Sky Sports).
Thomas Tuchel. (Sumber: Dok. Sky Sports).

Thomas Tuchel merupakan salah satu pelatih muda yang punya visi apik di tim yang ia besut. Sumbangsih trofi pun mampu dipersembahkannya di klub yang pernah ia bela.

Baca Juga: Tim Thomas Cup Indonesia Dibela Netizen, Istri Mohammad Ahsan Terharu

Pada pertengahan musim 2020/21, PSG melakukan blunder dengan memecat Tuchel. Pemecatan itu dianggap tak berdasar mengingat Les Parisiens masih dalam jalur perebutan gelar Ligue 1 dan sebelumnya ia juga mampu mempersembahkan Treble  gelar domestik.

Setelah dipecat, Tuchel lantas dipinang Chelsea yang baru memecat Frank Lampard. Hasilnya pun terlihat, dalam waktu lima bulan saja, ia mampu membawa The Blues menjuarai Liga Champions, gelar yang diidam-idamkan PSG.

3. Jose Mourinho

Manajer Manchester United, Jose Mourinho. (Ian Kington/AFP).
Manajer Manchester United, Jose Mourinho. (Ian Kington/AFP).

Masih ada hubungannya dengan Chelsea, pelatih yang harus dipecat pasca meraih gelar juara bersama The Blues adalah Jose Mourinho.

Setidaknya dua kali Mourinho merasakan pahitnya dipecat oleh Chelsea yakni pada 2007 dan 2015. Di periode keduanya, ia dipecat setelah mengantarkan The Blues menjadi kampiun Premier League musim 2014/15.

Pemecatan itu ia terima karena Chelsea berada dalam fase buruk dan hampir terdegradasi. Beruntung The Blues memecatnya dan menggantikannya dengan Guus Hiddink hingga finis di peringkat 10 di akhir musim.

4. Jupp Heynckes

Jupp Heynckes dan Robert Lewandowski/Twitter
Jupp Heynckes dan Robert Lewandowski/Twitter

Pelatih legendaris asal Jerman, Jupp Heynckes juga pernah merasakan surat pemecatan setelah ia mempersembahkan gelar. Saat itu, ia dipecat oleh Real Madrid.

Heynckes mampu mempersembahkan gelar Liga Champions ke-7 Real Madrid. Tak berselang lama, ia lantas dipecat oleh Los Blancos.

Penyebab pemecatannya itu adalah hasil buruk El Real di kancah domestik. Saat itu, Real Madrid finis di keempat di La Liga Spanyol dan tersisih dari Copa del Rey di babak 16 besar musim 1997/98.

5. Vicente del Bosque

Siapa yang tak kenal Vicente del Bosque? Pelatih kawakan ini mampu membuat Spanyol merajai dunia setelah menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.

Keberhasilannya ini didapatkan karena ia telah berada di level tertinggi sejak menangani klub. Namun dalam perjalanan kariernya, Del Bosque pernah merasakan pemecatan kendati menyumbangkan gelar.

Pemecatan itu ia dapat setelah membawa Real Madrid menjuarai La Liga Spanyol. Ia tak ditawari kontrak baru kendati Los Blancos menikmati kesuksesan di bawah arahannya dengan dua kali memenangkan liga dan dua kali memenangkan Liga Champions.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pertandingan Vietnam vs Indonesia akan berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa, (26/3/2024) pukul 19.00 WIB.

boladunia | 20:26 WIB

Deretan laga besar akan tersaji dalam Euro 2024 yang tak lama lagi akan digelar di Benua Biru. Jelang pertarungan bergengsi antar-negara di Eropa ini, ada sejumlah fakta menarik yang layak untuk dikupas.

boladunia | 09:15 WIB

Barcelona terjepit. Klub Catalan itu sudah disebut miskin oleh pemain incarannya. Pengaturan transfer menjadi lebih lancar ketika klub memiliki sumber daya finansial yang pas-pasan.

boladunia | 22:17 WIB

Liverpool memiliki kesempatan besar dalam mencari pengganti Juergen Klopp yang akan segera meninggalkan klub.Xabi Alonso, yang saat itu menjadi pelatih Bayer Leverkusen, pernah menjadi pilihan utama Liverpool.

boladunia | 21:58 WIB

Hasil undian untuk semifinal Piala FA diumumkan sekitar dua puluh lima menit setelah pertandingan Man United vs Liverpool di Old Trafford berakhir pada hari Minggu, tanggal 17 Maret 2024.

boladunia | 20:52 WIB

Striker AC Milan, Olivier Giroud dikabarkan akan merapat ke klub sepakbola asal Amerika Serikat. Saat ini disebutkan jika sang pemain sedang dalam tahap pembicaraan dengan LAFC di Amerika Serikat.

boladunia | 00:05 WIB

Di pertandingan melawan Hellas Verona pada pekan ke-29 Liga Italia, Pulisic mencetak gol penting yang mencatat sejarah bagi klub.

boladunia | 15:00 WIB

Gelaran drawing Europa Conference League 2023/2024 dilakukan di Nyon, Swiss pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam undian ada empat laga akan digelar pada delapan besar.

boladunia | 21:19 WIB

Detik-detik menegangkan terjadi ketika VAR melakukan tinjauan intensif untuk memastikan keabsahan gol tersebut, menciptakan ketegangan dan euforia di seluruh stadion.

boladunia | 07:00 WIB

Dalam pertandingan tersebut, Simone Inzaghi's squad mencetak gol melalui kontribusi Mateo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi, mengumpulkan total 69 poin, unggul 12 poin dari Juventus yang menempati posisi kedua dengan 57

boladunia | 06:15 WIB

Pertandingan tandang Al Nassr melawan Al Shabab pada pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi, Senin (26/2/2024) dini hari WIB, berlangsung di Prince Faisal bin Fahd Stadium.

boladunia | 11:33 WIB

Suporter fanatik Timnas Indonesia, Katon, dikabarkan telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

boladunia | 21:35 WIB

Babak 16 besar Liga Europa menunjukkan bahwa AC Milan berpeluang menghadapi Liverpool. AC Milan dan Liverpool bertemu di babak final Liga Europa, bukan di fase awal eliminasi.

boladunia | 11:02 WIB

Di era di mana penilaian terhadap pemain semakin berkutat pada statistik serangan mereka, mengutip rangkuman transfermarkt-com, ada 20 puluh pemain papan atas di Eropa yang berhasil mencatatkan angka dua digit dalam mencetak gol dan memberikan assist

boladunia | 10:17 WIB

Laga Al-Nasr vs Al-Hilal berlangsung di Kingdom Arena, pada Jumat, (9/2/2024). Tim dengan jersey warna kuning dominan itu harus mengakui keunggulan Al-Hilal dengan skor 2-0.

boladunia | 08:25 WIB

Partai final Piala Asia 2023, laga antara Qatar vs Yordania berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu, (10/2/2024) malam WIB.

boladunia | 08:13 WIB

Laga final Piala Asia 2023 antara Yordania menantang tim tuan rumah Qatar bakal berlangsung di Stadion Lusail, pada Sabtu (10/2/2024) pukul 22.00 WIB.

boladunia | 13:21 WIB

Adapun jadwal siaran langsung Yordania vs Qatar akan dimulai pukul 22.00 WIB. Pertandingan ini dapat disaksikan melalui stasiun televisi RCTI.

boladunia | 10:57 WIB
Tampilkan lebih banyak