Kejam, Pemain Kulit Hitam Rangers Jadi Korban Rasis Anak-anak

Pemain Rangers, Glen Kamara jadi korban rasis pendukung Sparta Praha yang masih anak-anak.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Minggu, 03 Oktober 2021 | 19:07 WIB
Pemain Rangers, Glen Kamara. (RUSSELL CHEYNE / POOL / AFP)

Pemain Rangers, Glen Kamara. (RUSSELL CHEYNE / POOL / AFP)

Bolatimes.com - Perlakuan rasisme kembali terjadi di jagat sepak bola. Kali ini adalah penyerang milik Rangers, Glen Kamara, yang mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari suporter lawan.

Perlakuan rasis itu didapatkan pada pertandingan matchday kedua Grup A Liga Europa antara Rangers vs Sparta Praha pada Kamis (30/9/2021).

Pada partai yang berlangsung di markas Praha itu, Kamara mendapat perlakuan tak menyenangkan dari suporter tuan rumah yang terus menyorakinya setiap kali memegang bola atau melepas tendangan.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Link Live Streaming Arema FC vs Persela Lamongan

Permasalahannya, ejekan dan teriakan yang didapatkan oleh Kamara itu bukan dilontarkan oleh para suporter usia dewasa atau senja.

Aksi rasisme itu dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang ikut memadati Generali Arena. Kebetulan, para suporter dewasa Praha memang sedang mendapat hukuman dari UEFA.

Hukuman larangan memasuki stadion diberikan kepada para suporter dewasa Sparta Praha atas aksi suporter dewasa mereka yang melontarkan ejekan rasis kepada pemain AS Monaco, Aurelien Tchouameni.

Baca Juga: Kisah Penderitaan Wanita Kuba yang Pacari Diego Maradona di Usia 16 Tahun

Dirasa suporter remaja atau anak-anak akan lebih tertib dan menghindari rasisme, tetapi justru mereka malah bertindak serupa.

Pemain Rangers, Glen Kamara saat mendapat perlakukan rasis dari suporter Sparta Praha. (MICHAL CIZEK / AFP)
Pemain Rangers, Glen Kamara saat mendapat perlakukan rasis dari suporter Sparta Praha. (MICHAL CIZEK / AFP)

Glen Kamara sendiri tidak bermain penuh di laga tersebut. Dia diusir keluar usai mendapat kartu kuning kedua di menit ke-74. Dia disambut tepuk tangan meraih oleh suporter tuan rumah.

Pelatih Rangers sekaligus legenda Liverpool, Steven Gerrard, mengonfirmasi adanya tindakan rasisme yang didapatkan oleh Kamara dari suporter Sparta Praha.

Baca Juga: Momen Langka saat Athletic Bilbao Juara Copa Del Rey Tanpa Harus Bertanding

"Selama pertandingan, saya belum menyadarinya. Saya jelas telah fokus pada permainan dan perubahan taktis yang saya coba pikirkan untuk dicoba dan membuat kami kembali ke permainan saat kami tertinggal," kata Gerrard dilansir Sky Sport.

Setelah menyaksikan siaran ulang pertandingan, Gerrard semakin yakin ada tindakan rasis yang didapatkan Kamara. Gerrard berharap UEFA bisa mengambil tindakan tegas.

"Saya sepenuhnya sadar sekarang, setelah menonton pertandingan kembali dengan audio aktif. Saya sebenarnya terkejut bahwa saya tidak menyadarinya selama pertandingan," jelasnya.

Baca Juga: Persija Jakarta Dipastikan Kehilangan Rohit Chand

"Saya telah berbicara dengan Glen Kamara - percakapan itu akan tetap pribadi. Glen baik-baik saja. Saya yakin dia kecewa, sama seperti saya. Sekarang saya pikir sudah waktunya bagi pihak berwenang dan klub untuk turun tangan dan mengatasinya," tegas Gerrard.

Adapun, ini bukan kali pertama Kamara mendapat perlakuan rasis dari tim asal Praha, Republik Ceko.

Di Liga Eropa musim lalu saat Rangers menghadapi Slavia Praha, Kamara juga mendapat perlakuan rasis dan mengaku disebut 'monyet' oleh bek Slavia, Ondrej Kudela.

Kudela sendiri lantas diganjar hukuman larangan 10 kali pertandingan. Dari situ, Kamara mengaku kesal dan sedih bahkan sempat menangis dengan perlakuan rasis yang didapatkan.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Barcelona resmi mencapai kesepakatan dengan FC Kopenhagen untuk mendatangkan Roony Bardghji

boladunia | 19:38 WIB

Daiki Hashioka ikut andil saat Timnas Indonesia dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion GBK pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

boladunia | 17:32 WIB

Wayne Rooney, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya siapa rekan duet favoritnya selama berkarier sebagai penyerang.

boladunia | 17:15 WIB

Sejarah terukir di Piala Dunia Antarklub 2025 saat pertandingan Auckland City kontra Boca Juniors.

boladunia | 15:59 WIB

Gianluigi Donnarumma, mengungkapkan kegembiraannya atas penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Timnas Italia.

boladunia | 12:31 WIB

Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat kembali diterpa kekacauan.

boladunia | 12:22 WIB

Skandal seputar kematian legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, kembali mengguncang Argentina.

boladunia | 00:28 WIB

Inter Miami memastikan tempat di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 13:21 WIB

Klub Liga Inggris, Chelsea menghadapi tantangan besar jelang laga penentu Grup D Piala Dunia Antarklub 2025.

boladunia | 12:50 WIB

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi berakhir setelah serangkaian laga penentu di matchday ketiga.

boladunia | 12:43 WIB

Inter Miami nyaris mencatat kemenangan besar, namun kebangkitan luar biasa Palmeiras di menit-menit akhir menggagalkan ambisi tersebut

boladunia | 12:35 WIB

PSG ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai juara Grup B, usai menang 2-0 atas Seattle Sounders

boladunia | 11:06 WIB

Mimpi Atletico Madrid untuk melangkah lebih jauh di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus.

boladunia | 09:38 WIB

Wonderkid Manchester City, Claudio Echeverri, langsung mencuri perhatian dunia setelah mencetak gol perdananya

boladunia | 21:30 WIB

Berikut 3 kiper yang mampu gagalkan 3 penalti di pertandingan Piala Dunia

boladunia | 21:12 WIB

Pogba, yang kini berusia 32 tahun, menjalani hukuman larangan bermain selama 18 bulan setelah gagal dalam tes doping

boladunia | 21:00 WIB

FIFA resmi membuka penyelidikan terhadap dugaan insiden rasisme yang terjadi dalam laga Real Madrid vs Pachuca

boladunia | 20:52 WIB

Eks rekan Kevin Diks di FC Copenhagen itu memilih tetap bermain di divisi dua Turki bersama Esenler Erokspor.

boladunia | 20:41 WIB
Tampilkan lebih banyak