Kisah Bela Guttmann, Kutuk Benfica Tak Jadi Juara Selama 100 Tahun

Hingga saat ini, Benfica belum bisa mematahkan kutukan tersebut

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Rabu, 01 September 2021 | 10:11 WIB
Sevilla bertemu Benfica di final Liga Europa 2016. Sayang sekali lagi Benfica harus menelan pil pahit setelah kalah adu penalti 4-2/net

Sevilla bertemu Benfica di final Liga Europa 2016. Sayang sekali lagi Benfica harus menelan pil pahit setelah kalah adu penalti 4-2/net

Bolatimes.com - Bela Guttmann adalah sosok pelatih nyentrik yang berkarier sejak 1930-an hingga 1970-an. Dari puluhan tahun hidupnya itu, sudah puluhan klub pula yang jadi tim asuhannya.

Beberapa tim di dataran Eropa pernah merasaka tangan dingin Guttmann ketika melatih seperti AC Milan, Panathinaikos, Austria Wien, hingga Porto.

Kendati pernah melatih banyak tim, Guttmann terbilang paling sukses ketika menangangi Benfica. Bersama klub asal Portugal tersebut, Guttmann meraih dua trofi European Cup (sekarang Liga Champions) pada tahun 1961 dan 1962.

Baca Juga: Chelsea Resmi Boyong Saul Niguez dari Atletico Madrid

Pada tahun 1961, Benfica asuhan Guttmann mengalahkan Barcelona di final dengan skot 3-2. Final di 1962 melawan Real Madrid lebih epik. Sempat tertinggal 2-3, Guttmann membawa timnya jadi juara usai berbalik unggul 5-3.

Siapa sangka setelah sukses dengan meraih dua trofi bergengsi kompetisi Eropa, 'petaka' itu hadir buat Benfica. Tak lama setelah memenangkan European Cup1962, Guttmann meminta kenaikan gaji.

Kenaikan gaji yang diminta Bela Guttmann dikabarkan tidak besar, namun para bos klub menolak permintaan Guttmann. Lantaran tak dipenuhi permintaannya, Guttmann mengutuk Benfica.

Baca Juga: Lepas Hector Bellerin, Arsenal Resmi Datangkan Pemain Timnas Jepang

Kutukan itu berbunyi bahwa setelah 1962, Benfica tidak akan pernah menjadi juara Eropa lagi  selama 100 tahun.

Ucapan Guttmann saat itu bisa dibilang salah satu bentuk kekecewaan dan luapan emosinya, namun seiring berjalannya waktu ucapan itu terasa menjadi sebuah 'kutukan'.

Sejak menjadi kampiun 1962, Benfica sudah tampil delapan kali di final kejuaraan antar klub Eropa, baik itu European Cup/Liga Champions atau Piala UEFA/Liga Europa.

Baca Juga: Pulang ke Manchester United, Cristiano Ronaldo Sebut Nama Sir Alex Ferguson

Akan tetapi, dari sekian banyak final yang dilakoni tersebut, Benfica tak pernah mereka menangkan. Terakhir kali Benfica dikalahkan Sevilla pada final Liga Europa 2014.

Guttmann sendiri akhirnya meninggal dunia pada 28 Agustus 1981. Pada 1990, sebelum Benfica melawan AC Milan di final European Cup/Liga Champions, salah satu legenda Benfica, Eusebio, pernah mengunjungi makan Guttmann di Wien, Austria.

Dikabarkan kunjungan Eusebio itu untuk meminta agar kutukan itu diangkat. Namun, Benfica saat itu kalah dari Milan dengan skor tipis 0-1.

Baca Juga: Ada Cristiano Ronaldo, Manchester United Lepas Daniel James ke Leeds United

Benfica memang mampu menembus partai final lainnya di kompetisi Eropa, namun hasilnya selalu apes. Jika kutukan Bela Guttmann memang benar adanya, artinya kutukan itu akan selesai pada tahun 2062.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak