Boladunia
Man United Batalkan Agenda TC ke Timur Tengah, Ini Penyebabnya
Rencananya Manchester United akan melakukan pemusatan latihan di Timur Tengah pada awal Februari.
Rauhanda Riyantama

Bolatimes.com - Buntut memanasnya tensi antara Iran dan Amerika Serikat membuat Manchester United membatalkan rencana pemusatan latihan di Timur Tengah pada Februari mendatang. Sebagai gantinya, skuat Setan Merah akan tetap berada di Eropa.
Wacana melakukan TC di luar Eropa tersebut dilakukan Menchester United untuk mengisi waktu libur selama lebih dari dua pekan, terhitung sejak tanggal 3-17 Februari. Ini sebagai ganti dari jadwal padat pada momen libur Natal dan tahun baru.
Baca Juga
Bungkam Myanmar 3-0, Thailand Puncaki Klasemen Grup A Piala AFF U-19 2022
Kalvin Phillips Resmi Gabung Manchester City, Pakai Jersey Nomor 4
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-19 vs Brunei Darussalam, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh Starter
Napoli Siap Bersaing dengan Inter Milan untuk Dapatkan Paulo Dybala
Christian Eriksen Setuju Berseragam Manchester United, Tinggal Teken Kontrak Saja
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menilai pembatalan ini memang penting. Sebab keamanan pemain dan seluruh staf menjadi yang nomor satu.
''Satu hal yang membuat saya cemas adalah bukan di lapangan sepak bola. Ada hal lain yang membuat saya ragu, kami ingin ke Timur Tengah tapi pasti itu tak akan terjadi,'' kata Solskjaer, seperti dilansir dari Goal International.
''Saya akan tetap memberikan waktu istirahat pada pemain. Saya tak tahu mereka akan ke mana, tapi yang jelas kami tetap berada di Eropa,'' tuturnya menambahkan.
Selain Manchester United, agenda pembatalan akibat konflik Iran dan Amerika sebelumnya juga sudah dilakukan salah seorang pemain Ajax bernama Sergino Dest. Pemain yang merupakan warga negara AS itu memilih pulang kampung dari kamp pelatihan di Qatar.
Sebagaimana diketahui, hubungan kedua negara tersebut memanas usai terbunuhnya Komandan Militer Iran, Qasem Soleimani oleh drone AS. Iran pun tak tinggal diam, mereka pun membalas dengan membombardir dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.