Bek Manchester United, Harry Maguire, bereaksi setelah mencetak gol bunuh diri pada leg pertama perempatfinal Liga Europa di stadion Old Trafford di Manchester United, pada 13 April 2023
Bolatimes.com - Harry Maguire, bek tengah Manchester United mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Red Devils adalah klub “paling dibenci” di Inggris.
Dalam wawancara di podcast Rio Ferdinand Presents, Maguire membuka suara soal tekanan besar di Old Trafford, sambil optimistis menyambut musim baru Premier League 2025/26.
Musim lalu menjadi mimpi buruk bagi United, finis di peringkat 15—posisi terburuk dalam sejarah Premier League mereka—meski berhasil mencapai final Liga Europa.
Baca Juga: Omongan Pedas Carragher: Alexander Isak Datang, Liverpool Belum Tentu Juara
Kini, dengan kedatangan Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, plus upgrade fasilitas latihan senilai £50 juta, United di bawah pelatih Ruben Amorim siap memulai babak baru.
“Para pemain bekerja keras, suasana di tim sangat bagus. Ini seperti awal baru, dan kami ingin memberikan yang terbaik untuk fans,” ujar Maguire, yang yakin timnya bisa mengatasi masa sulit pasca era Sir Alex Ferguson.
Maguire, yang dibeli dari Leicester City seharga £80 juta pada 2019, mengakui United tak lagi menjadi tim terbaik sejak kepergian Ferguson.
Baca Juga: Lamine Yamal Diklaim Calon Ballon dOr, Lewandowski: Kalau Bukan Tahun Ini, Tahun Depan
“Kami harus menikmati tekanan dan bermain seperti di taman bermain. Itu yang sulit kami temukan dalam 10 tahun terakhir,” katanya.
Ia juga blak-blakan soal kritik yang kerap diterima United.
“Ada lebih banyak sorotan pada kami karena lebih banyak orang membenci United—itu fakta,” tegasnya.
Baca Juga: Jack Grealish ke Everton: Pinjaman Mahal yang Bisa Jadi Transfer Permanen
Karier Maguire di United sempat di ujung tanduk saat Erik ten Hag mencopot ban kaptennya dan mendepaknya dari tim utama pada 2023.
Namun, setelah gagal pindah ke West Ham, ia bangkit di bawah Amorim, bahkan mendapat perpanjangan kontrak hingga akhir musim ini.
Meski begitu, United masih menghadapi gejolak internal.
Baca Juga: Real Madrid vs Javier Tebas: Perang Besar Soal Laga Barcelona di Miami
Kelompok suporter The 1958 membatalkan rencana protes melawan kepemilikan klub jelang laga kontra Arsenal, setelah survei menunjukkan perpecahan pendapat soal Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas yang memiliki 28,94% saham.
“Ratcliffe memilih bekerja dengan Glazer, bukan penyelamat,” ujar perwakilan The 1958, meski aksi ditunda demi menghindari konflik antar-fans.
Kontributor: Adam Ali