Pelatih Lille Geram usai Dua Asistennya Dibajak Jose Mourinho

Dua staf pelatih Lille resmi hijrah ke Tottenham Hotspur untuk menyokong Jose Mourinho sebagai pelatih kepala.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Sabtu, 23 November 2019 | 08:15 WIB
Jose Mourinho saat memimpin latihan perdana bersama Tottenham Hotspur, London, Inggris (20/11). [Laman resmi Tottenham Hotspur]

Jose Mourinho saat memimpin latihan perdana bersama Tottenham Hotspur, London, Inggris (20/11). [Laman resmi Tottenham Hotspur]

Bolatimes.com - Duo asal Portugal, Joao Sacramento dan Nuno Santos resmi meninggalkan pekerjaan mereka sebagai staf pelatih di klub Prancis, Lille. Keduanya kini menjadi bagian dari staf Jose Mourinho di Tottenham Hotspur.

Seperti diketahui, Mourinho resmi ditunjuk sebagai manajer baru Tottenham pada Rabu (20/11/2019). Pria asal Portugal itu ditunjuk untuk  menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat kurang dari sehari sebelumnya.

Sacramento (30 tahun) sebelumnya menjabat asisten pelatih Lille dan menjadi tangan kanan bagi Christophe Galtier sebagai pelatih kepala klub.

Sacramento awalnya bergabung dengan Lille pada Januari 2017 dan bekerja di bawah mantan pelatih Marcelo Bielsa, yang kemudian dipecat pada tahun yang sama.

Sementara itu, Santos (46 tahun) telah bekerja sebagai pelatih kiper di Lille sejak musim panas 2018. Saat masih aktif bermain, Santos adalah kiper di Benfica pada tahun 2000 silam ketika Mourinho mengawali karier melatihnya bersama klub raksasa Portugal tersebut.

Pelatih Lille, Christophe Galtier. [DENIS CHARLET / AFP]
Pelatih Lille, Christophe Galtier. [DENIS CHARLET / AFP]

Yang menjadi masalah, Galtier rupanya kesal dengan cara Mourinho 'membajak' dua orang kepercayaannya itu. Ia tidak menyalahkan duo staf pelatihnya lantaran menerima tawaran Mourinho, namun ia menegaskan dirinya tidak terlalu senang dengan cara The Special One.

"Setiap orang memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Sangat berkelas, untuk bertindak seperti itu!" sindir Galtier pada Mourinho, seperti dilansir Evening Standard.

"Saya marah, waktunya tidak tepat! Musim (2019/2020) tengah memasuki waktu krusial. Ada banyak cara untuk melakukan banyak hal. Bagaimanapun, yang penting saya setuju dengan keputusan presiden (Lille - Gerard Lopez) yang merelakan mereka (Sacramento dan Santos) pergi," celoteh pelatih berusia 53 tahun itu. 

"Saya juga pernah menjalani peran sebagai asisten. Mereka diminta, mereka percaya pada proyek klub, mereka ingin pergi. Itulah sepakbola sekarang ini," tandasnya.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Sebut Olahraga Catur Haram, Apa Kata PB Percasi?

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB