Lima Fakta Manchester City Sebelum Jadi Tim Kaya Raya nan Kuat

Manchester City ternyata dulu ngga ada tajinya sebelum kedatangan Sheikh Mansour. Ini fakta lainnya.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Rabu, 13 Maret 2019 | 16:30 WIB
Pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Everton (AFP)

Pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Everton (AFP)

Bolatimes.com - Dalam satu dekade terakhir, Manchester City menjelma jadi raksasa, tak hanya di ajang kompetisi domestik tetapi juga Eropa. Terbaru, pemuncak klasemen Liga Primer Inggris ini baru saja menghajar Schalke )4 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions dengan tujuh gol tanpa balas.

Coba bayangkan, tujuh gol tanpa balas melesat begitu saja ke gawang Schalke 04 seolah tanpa perlawanan. Manchester City pun lolos ke perempat final Liga Champions dengan agregat 10-2.

Catatan tak kalah menawan juga ditorehkan juara Liga Primer Inggris musim lalu itu. Di bawah arahan Pep Guardiola, The Citizen urung terkalahkan dalam lima laga terakhir.

Baca Juga: Ini Rahasia di Balik Kehebatan Ronaldo Cetak Hat-trick ke Gawang Atletico

Tim 'kurus' yang dahulu kesulitan menembus sepuluh besar klasemen Liga Primer Inggris, kini bahkan sukses membantai tim-tim besar seperti Liverpool hingga Manchester United.

Kesuksesan Manchester City yang namanya mulai diperhitungkan beberapa tahun terakhir tak lepas dari peran sang pemilik baru yakni Sheikh Mansour. Lewat gelontoran uangnya, salah satu orang terkaya di dunia itu berhasil merombak Manchester biru langit jadi seperti sekarang ini.

Manchester City juara Liga Primer Inggris musim 2017/2018. (Sumber: Twitter/@mancity).
Manchester City juara Liga Primer Inggris musim 2017/2018. (Sumber: Twitter/@mancity).

Nah, berikut lima fakta di balik perjalanan Manchester City sebelum jadi klub kaya seperti sekarang.

Baca Juga: Ronaldo Cetak Hattrick, Georgina Rodriguez Sampai Menangis di Tribun

Tim Medioker

Di era 90-an, Manchester City bukanlah tim yang diperhitungkan di kompetisi Liga Primer Inggris. Mereka bahkan disebut tim medioker.

Kala itu, rival sekotanya, Manchester United tengah berjaya. Di era itu para pemain bintang wara wiri keluar masuk ke Old Trafford. Gelar Liga Primer Inggris pun berulang kali diraih mereka. Terhitung sejak era Alex Ferguson, Manchester United sudah mengoleksi gelar Liga Primer Inggris sebanyak 13 kali, hingga sang begawan pensiun dari kursi pelatih.

Baca Juga: Sebelum Lawan Atletico, Ternyata Ronaldo Sudah Yakin Bakal Cetak Hattrick

Tim buangan pemain Manchester United

Ketika Manchester City urung punya nama, kala itu jadi tempat 'buangan' para pemain Manchester United yang dianggap sudah uzur.

Beberapa nama pemain uzur Manchester United yang berlabuh ke Manchester City yakni Andrei Kanchelskis. Pemain yang mempersembahkan dua gelar Liga Primer Inggris untuk Manchester United itu terasingkan ke Manchester City usai berpetualang bersama Everton, Fiorentina hingga Glasgow Rangers.

Baca Juga: Ronaldo Lakukan Selebrasi Selangkangan, Diego Simeone Beri Komentar Ini

Bersama Manchester City, Kanchelskis bermain sebanyak 10 kali dan mencetak satu gol.

Lalu ada Andy Cole. Pemain yang sempat jadi andalan bersama Dwight Yorke di skuat Setan Merah itu akhirnya juga berlabuh ke Manchester City ketika usianya menginjak 34 tahun. Bersama skuat Manchester biru, Cole mengemas 10 gol dari 23 laga.

Sempat jadi runner up Piala FA

Sebelum era 90-an, Manchester City tercatat punya prestasi yang lumayan. Periode tersukses klub ini di masa silam diawali pada era akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Tak hanya itu, mereka juga pernah jadi runner up pada Piala FA di tahun 1981.

Alami kekalahan paling menyakitkan

Derby Manchester musim 1994-1995 menjadi yang terburuk bagi Manchester City. Mereka harus menerima 2 kali kekalahan beruntun dan yang paling menyakitkan adalah kekalahan 5-0 di Old Traffod dan 0-3 di kandang mereka saat itu.

Manchester City vs Manchester United. (Dok. Sportkeeda).
Manchester City vs Manchester United. (Dok. Sportkeeda).

Terdegradasi hingga ke divisi 3

Seperti hubungan cinta, Manchester City juga sempat mengalami situasi naik dan turun.

Sempat terdepak ke divisi 2, musim 1989-90 City kembali bermain di divisi 1, dan sempat bermain stabil dengan selalu mengakhiri liga di posisi ke-5 dalam dua musim.

Prestasi itu cukup lumayan mengingat mereka nyaris tak punya uang banyak untuk beli pemain dan hanya bisa berkutat pada penambahan pemain dengan level tarkam di masa-masa itu.

Nah musim 1992-93 City mulai goyah hingga mengalami penurunan prestasi.

Puncaknya adalah pada musim 1998-99, mereka terdegradasi dan harus bermain sampai ke divisi 3 atau Football League One. Tapi City mulai berbenah dan titik baliknya setelah kedatangan David Bernstein pada bulan Maret 1998 sebagai chairman yang baru.

Mereka hanya satu musim bermain di divisi 3 dan kemudian promosi ke divisi 2 atau Football League Championship. Dan masa terang itu tiba. City naik kasta, pada 2001 si Biru sukses jadi juara Divisi 2 dan sukses promosi ke Liga Primer Inggris.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Kapan pertandingan Piala Super Eropa 2025 akan digelar?

boladunia | 22:40 WIB

Bagi Rafael, kebiasaan ini terasa mengganggu.

boladunia | 22:16 WIB

Ronaldinho, yang bermain untuk Barcelona antara 2003 hingga 2008, memang fenomena.

boladunia | 21:14 WIB

Striker Uruguay, Darwin Nunez, resmi meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal,

boladunia | 19:35 WIB

Bayern Munich tampil superior dalam laga persahabatan internasional melawan Tottenham Hotspur, Jumat (8/8/2025) dini hari WIB.

boladunia | 21:20 WIB

Legenda sepak bola Belanda, Ronald Koeman, akan menerima Eredivisie Oeuvre Award

boladunia | 22:45 WIB

Rekan Kevin Diks di Gladbach itu secara tegas menyatakan hanya ingin bergabung dengan Ajax Amsterdam.

boladunia | 22:34 WIB

Fortuna Sittard buat gebrakan jelang kick off Eredivisie 2025.

boladunia | 22:30 WIB

Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual

boladunia | 22:24 WIB

Dunia sepak bola berduka atas kepergian Jorge Costa, direktur sepak bola dan mantan kapten legendaris FC Porto, yang meninggal dunia

boladunia | 11:07 WIB

Dunia sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Son Heung-Min, kapten Tottenham Hotspur, ke Los Angeles FC

boladunia | 19:31 WIB

Barcelona menutup tur pramusim Asia mereka dengan penampilan gemilang, menghancurkan Daegu FC dengan skor telak 5-0

boladunia | 21:11 WIB

Kevin Diks bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Borussia Monchengladbach pada Juli 2025.

boladunia | 21:41 WIB

Cheuko dilarang berada di area teknis setelah insiden usai kemenangan Inter Miami 2-1 atas Club Atlas pada 30 Juli 2025.

boladunia | 19:04 WIB

Lionel Messi, kapten Inter Miami, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring hanya 10 menit setelah kick-off melawan Club Necaxa

boladunia | 18:03 WIB

Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim yang terpuruk dalam 10 laga tanpa kemenangan.

boladunia | 18:49 WIB

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, menjalani debutnya bersama klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

boladunia | 17:27 WIB

Fortuna Sittard resmi mendatangkan bek Timnas Indonesia, Justin Hubner

boladunia | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak