Shin Tae-yong resmi perpanjang kontrak di timnas Indonesia. (Instagram/@erickthohir)
Bolatimes.com - Keputusan PSSI untuk memutus kontrak Shin Tae-yong awal tahun ini dan menggantikannya dengan legenda Belanda Patrick Kluivert kini menuai kritik tajam dari publik sepak bola Indonesia.
Hal itu kembali diungkit oleh media Korea baru-baru ini. Salah satu media Korea mengklaim suporter Timnas Indonesia mulai menyesal karena Shin Tae-yong dipecat.
Dikutip dari mk.co.kr, reaksi sinis dari fans Indonesia semakin deras seiring hasil buruk yang diraih dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Pemain Jepang Laris Manis di Bursa Transfer Pasca Bantai Timnas Indonesia
“Kalau mau ganti pelatih, harusnya yang sesuai dengan kebutuhan tim. Jangan cuma karena nama besar dan status legenda Eropa,” tulis salah satu komentar warganet yang dikutip media tersebut.
Pada Februari lalu, salah satu petinggi PSSI, Arya Sinulingga, menyebut pemecatan Shin sebagai “langkah terbaik untuk kemajuan timnas.”
Namun menurut media Korea itu, performa yang ditunjukkan di bawah Kluivert justru memunculkan tanda tanya besar.
Baca Juga: Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia: Ini Soal Hati Bukan yang Diyakini!
Di bawah Shin Tae-yong, Indonesia mengumpulkan 4 poin dari 6 laga (1 menang, 3 imbang, 2 kalah). Setelah itu, bersama Kluivert, Indonesia mencatatkan 6 poin dari 4 laga (2 menang, 2 kalah). Total, Garuda menyelesaikan Grup C di posisi keempat dengan 12 poin dan melaju ke babak keempat kualifikasi.
Namun, secara kualitas permainan, publik menganggap Indonesia justru mengalami penurunan.
“Di tangan Shin, kita bisa menahan imbang Australia 0-0. Di era Kluivert, kita dibantai 1-5,” tulis media Korea tersebut.
“Melawan Jepang, Shin memang kalah 0-4 dari tim utama Jepang. Tapi Kluivert kalah 0-6 dari tim cadangan Jepang yang sudah lolos ke Piala Dunia.”
Baca Juga: Posisi Denny Landzaat di Timnas Indonesia Masih Belum Aman
Patrick Kluivert memang punya nama besar sebagai eks striker Ajax, Barcelona, dan timnas Belanda, namun kariernya sebagai pelatih sejauh ini belum menjanjikan.
Sebelum ke Indonesia, ia sempat melatih tim-tim seperti Curaçao dan menjadi asisten di Kamerun, namun tidak menunjukkan hasil istimewa.
Ia baru kembali ke dunia kepelatihan setelah dua tahun tanpa klub, usai meninggalkan Adana Demirspor di Liga Turki pada 2023.
Baca Juga: Media Asing Soroti Nasib Miris Eks Pemain Kesayangan STY di Timnas Indonesia
Masa jabatan Shin Tae-yong sejak 2020 tercatat sebagai salah satu yang paling sukses dalam sejarah timnas Indonesia:
Di tangan Shin, Indonesia mulai dikenal sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara dan mendapat pengakuan di level Asia. Namun sayangnya, kerja sama itu berakhir tepat ketika progres mulai terlihat nyata.
Kontributor: M.Faqih