Kesaksian Penyintas Tragedi Kanjuruhan: Mata Pedih, Gendong Anak Berdesakan Menyelamatkan Diri

Salah satu penyintah Tragedia Kanjuruhan bercerita soal peristiwa mencekam usai ditembaki gas air mata oleh aparat.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 12:56 WIB
Penyintas Tragedi Kanjuruhan Malang, Doni (baju biru). [Suara.com/Aziz Ramadani]

Penyintas Tragedi Kanjuruhan Malang, Doni (baju biru). [Suara.com/Aziz Ramadani]

Bolatimes.com - Doni (43) satu dari ratusan penyintas Tragedi Kanjuruhan menceritakan detik-detik mencekam pertandingan Liga 1 2022 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/20222).

Kronologisnya bermula dari sejumlah Aremania julukan suporter Arema FC turun dari tribun menuju lapangan usai pertandingan berakhir dengan skor 2-3, kemenangan untuk tim tamu Persebaya. Polisi berusaha mengendalikan situasi dengan menembak gas air mata.

"Petugas menembakkan gas air mata ke arah Tribun 12. Namun, karena angin, asap dari gas air mata pun mengarah ke Tribun 14. Asap itu membuat perih mata dan para penonton berhamburan untuk segera keluar stadion," ujarnya saat ditemui, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Pedih, Anak-anak Usia 12 hingga 17 Tahun Turut Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan

Doni menonton pertandingan Arema FC bersama anaknya umur 11 tahun. Ia bergegas menggendong putranya tersebut untuk menyelematkan diri dari kepungan gas yang membuat mata sangat pedih. Desak-desakan antar suporter tak terhindarkan, lantaran akses keluar hanya ada satu lokasi di Tribun 14.

Sesampainya pintu keluar stadion, ia bertemu dengan Alfiansyah (11) ponakannya, anak dari pasangan suami istri anak dari pasangan Muhammad Yulianto (40) dan Devi Ratna Sari (30).

"Saya langsung tanya, ke mana kedua orang tuamu kok gak ada. Anak itu jawab kalau kedua orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.

Baca Juga: Singgung Piala Dunia U-20 2023, Pernyataan Menpora usai Tragedi di Stadion Kanjuruhan Disorot Netizen

Doni lantas melihat sosok Yulianto dan Devi yang digendong oleh para suporter lain. Ia mengenali dari atribut atau pakaian yang dikenakan saudaranya. Namun, keduanya dipastikan telah meninggal dunia.

"Langsung dibawa ke RS Teja Husada. Di area stadion sekitar satu jam sebelum di bawa ke RS," katanya.

Doni menduga penyebab Yulianto dan Devi meninggal akibat terinjak-injak.

Baca Juga: Tewaskan 328 Suporter, Bencana Terbesar Sepak Bola di Peru juga Disebabkan Gas Air Mata

" Kemungkinan saudara saya itu jatuh lalu terinjak. Saat saya lihat, bagian mukanya sudah pucat membiru," tuturnya.

Kontributor Aziz Ramadani

Baca Juga: Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan, Ini Penjelasan Regulasi FIFA Soal Larangan Tembakan Gas Air Mata

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB

Untuk urusan militansi dan dukung mendukung tim nasional, orang Indonesia bisa kalahkan negara juara Piala Dunia.

bolaindonesia | 16:49 WIB

PSSI menyambut positif keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 10:27 WIB

Salah satu pengamat sepak bola, Bung Binder di kanal Youtube miliknya menyampaikan ulasan tajam soal taktik Timnas Indonesia melawan Jepang.

bolaindonesia | 14:33 WIB

Piala Presiden 2025 akan dimeriahkan klub asing yang memiliki nilai seluruh pemain Rp272 miliar.

bolaindonesia | 14:19 WIB

Timnas Indonesia melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan hadapi negara-negara Arab.

bolaindonesia | 18:21 WIB

Netizen +62 mendadak menggeruduk akun Instagram pemain PSV, Ryan Flamingo. Siapa Ryan Flamingo ini?

bolaindonesia | 21:12 WIB

Sepak bola Indonesia disebut eks pelatih Virgil van Dijk ternyata memiliki jebakan.

bolaindonesia | 09:10 WIB

Timnas Indonesia mengakhiri matchday terakhir grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.

bolaindonesia | 19:41 WIB

Penyelamatan gemilang ditunjukkan kiper Emil Audero saat pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 19:22 WIB

Nasib kurang beruntung dialami oleh pemain Yakob Sayuri saat masuk menggantikan Kevin Diks di pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia, Selasa (10/6).

bolaindonesia | 18:56 WIB

Jepang tampil terengginas saat menghadapi Timnas Indonesia di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Asnawi dan Arhan lagi-lagi tak terpilih dalam 23 nama final untuk melawan Jepang

bolaindonesia | 14:38 WIB

Laga Jepang vs Indonesia lebih cocok untuk bereksperimen karena sudah tidak menentukan

bolaindonesia | 07:13 WIB

Timnas Indonesia dalam optimisme yang tinggi usai mengalahkan China. Jepang jadi target mangsa selanjutnya

bolaindonesia | 11:59 WIB

Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali mengingatkan suporter untuk tidak berlaku diskriminatif saat mendukung Timnas Indonesia melawan China.

bolaindonesia | 18:59 WIB

Kedua tim bakal bentrok pada lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam ini.

bolaindonesia | 15:55 WIB

Tim besutan Branko Ivankovic itu akan lakoni partai hidup mati melawan Timnas Indonesia.

bolaindonesia | 11:41 WIB
Tampilkan lebih banyak