PSSI Bentuk Tim Investigasi Buntut Tragedi Ratusan Suporter Meninggal usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya

Kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya mengakibatkan ratusan suporter meninggal dunia.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 06:18 WIB
Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam berakhir ricuh. [ tangkapan layar Twitter]

Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam berakhir ricuh. [ tangkapan layar Twitter]

Bolatimes.com - PSSI bakal membentuk tim investigasi buntut kerusuhan yang mengakibatkan ratusan suporter meninggal di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2. Usai laga, suporter Arema FC, Aremania, menyerbu ke dalam lapangan sehingga bentrokan dengan petugas keamanan tidak terhindarkan.

"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dikutip laman resmi PSSI.

Baca Juga: Tragis! Ratusan Orang Tewas Akibat Tragedis Kerusuhan saat Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak," sambungnya.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," pungkas Yunus.

Sementara itu, dalam rilis yang dinyatakan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengatakan ada 127 orang yang meninggal dunia. Korban tersebut berasal dari Aremania dan dua anggota polisi.

Baca Juga: Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya Berakhir Ricuh, Makan Korban Jiwa

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua adalah anggota Polri," kata Nico, dilansir dari Antara.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 merupakan kendaraan Polri.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Persija Jakarta saat Lawan Persib Bandung di Liga 1 2022/2023

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Sementara menurut sumber terkini ada lebih dari 153 orang meninggal dunia dalam tragedi ini. Namun belum diketahui kevalidan sumber yang diunggah dalam sebuah utasan di Twitter.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung saat Jumpa Persija Jakarta di Liga 1 2022/2023

Utasan tersebut menjelaskan, awalnya korban mencapi 149 orang yang berasal dari sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang. Kemudian bertambah menjadi 153 korban meninggal dunia.

Kericuhan terjadi usai Arema FC kalah lawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB

Malut United yang di musim lalu tunjukkan perfomance gemilang mengambil keputusan mengejutkan dengan memencat pelatih Imran Nahumarury serta dirtek Yeyen Tumena

bolaindonesia | 21:53 WIB

Untuk urusan militansi dan dukung mendukung tim nasional, orang Indonesia bisa kalahkan negara juara Piala Dunia.

bolaindonesia | 16:49 WIB

PSSI menyambut positif keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 10:27 WIB

Salah satu pengamat sepak bola, Bung Binder di kanal Youtube miliknya menyampaikan ulasan tajam soal taktik Timnas Indonesia melawan Jepang.

bolaindonesia | 14:33 WIB

Piala Presiden 2025 akan dimeriahkan klub asing yang memiliki nilai seluruh pemain Rp272 miliar.

bolaindonesia | 14:19 WIB

Timnas Indonesia melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan hadapi negara-negara Arab.

bolaindonesia | 18:21 WIB

Netizen +62 mendadak menggeruduk akun Instagram pemain PSV, Ryan Flamingo. Siapa Ryan Flamingo ini?

bolaindonesia | 21:12 WIB

Sepak bola Indonesia disebut eks pelatih Virgil van Dijk ternyata memiliki jebakan.

bolaindonesia | 09:10 WIB

Timnas Indonesia mengakhiri matchday terakhir grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk.

bolaindonesia | 19:41 WIB

Penyelamatan gemilang ditunjukkan kiper Emil Audero saat pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 19:22 WIB

Nasib kurang beruntung dialami oleh pemain Yakob Sayuri saat masuk menggantikan Kevin Diks di pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia, Selasa (10/6).

bolaindonesia | 18:56 WIB

Jepang tampil terengginas saat menghadapi Timnas Indonesia di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Asnawi dan Arhan lagi-lagi tak terpilih dalam 23 nama final untuk melawan Jepang

bolaindonesia | 14:38 WIB
Tampilkan lebih banyak