3 Wasit Berlisensi FIFA yang Dihukum PSSI, 8 Pekan Dibebastugaskan di Liga 1 2022

Ketiganya dibebastugaskan sementara.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Senin, 22 Agustus 2022 | 13:16 WIB
Wasit Yudi Nurcahya bakal pimpin laga final Liga 2 2021 antara Persis Solo melawan Rans Cilegon FC. [dok PSSI]

Wasit Yudi Nurcahya bakal pimpin laga final Liga 2 2021 antara Persis Solo melawan Rans Cilegon FC. [dok PSSI]

Bolatimes.com - Sejumlah wasit yang telah mendapatkan lisensi FIFA mendapatkan sanksi tegas dari Komite Wasit PSSI karena lalai dalam menerapkan aturan saat bertugas memimpin pertandingan Liga 1 2022-2023.

Setidaknya, terdapat tiga nama wasit yang telah mengantongi lisensi FIFA yang mendapatkan pembinaan khusus berupa hukuman tanpa tugas dari Komite Wasit PSSI.

Ketiga nama wasit berlisensi FIFA itu muncul dalam daftar 18 nama perangkat pertandingan, meliputi wasit utama, asisten wasit, dan asisten wasit tambahan (additional assistant referee), yang disanksi oleh PSSI.

Ketua Komisi Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, menyebut, wasit-wasit yang dijatuhi sanksi ini dianggap tidak menjalankan tugas seusai dengan aturan yang tertuang dalam Laws of the Game (LOTG).

"PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai Law of The Game (LOTG),” kata Ahmad Riyadh, dikutip dari laman resmi PSSI.

“Setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik pasti ada award, namun bila tidak menjalankan tugas dengan baik akan ada pembinaan tanpa tugas,” ia melanjutkan.

Berikut Bolatimes.com menyajikan nama-nama wasit berlisensi FIFA yang dijatuhi sanksi berupa hukuman tanpa tugas oleh PSSI.

1. Yudi Nurcahya

Komite Wasit PSSI memberikan sanksi tegas kepada Yudi Nurcahya juga dinyatakan lalai dalam menerapkan Laws of the Game saat bertugas memimpin laga Bali United melawan Rans Nusantara FC pada pekan kedua Liga 1 2022-2023.

Menurut Pasal 12 dalam Laws of the Games, apabila ada pelanggaran yang bersamaan terjadi, seharusnya yang diputuskan adalah pelanggaran yang terberat.

Akibat melakukan pelanggaran tersebut, Yudi Nurcahya mendapat sanksi berupa hukuman tanpa tugas selama delapan pekan. Artinya, wasit berlisensi FIFA ini baru bisa bertugas pada pekan ke-11.

2. Fariq Hitaba

Pada pertandingan pekan pertama kompetisi Liga 1 2022-2023, Fariq Hitaba yang merupakan wasit berlisensi FIFA juga mengambil keputusan keliru, tepatnya pada laga Bali United versus Persija Jakarta.

Dalam duel tersebut, Fariq Hitaba tidak memberikan hukuman penalti kepada Persija Jakarta saat pemain Bali United melakukan hand-ball di area kotak penalti.

Karena kesalahan fatal tersebut, Komite Wasit PSSI menjatuhkan sanksi berupa hukuman tanpa tugas kepada Fariq Hitaba selama delapan pekan. Dengan demikian, Fariq Hitaba baru bisa mendapat tugas memimpin pertandingan pada pekan ke-10.

3. Sance Lawita

Wasit berlisensi FIFA ketiga yang juga mengambil keputusan fatal saat memimpin pertandingan di kompetisi Liga 1 2022-2023 ialah Sance Lawita.

Dalam pertandingan antara Borneo FC melawan Persebaya Surabaya, Sance Lawita dianggap Komite Wasit PSSI lalai menerapkan Pasal 12 saat terjadi pelanggaran yang dilakukan Kei Hirose terhadap Koko Ari Araya.

Kei Hirose dianggap melanggar dengan tenaga berlebihan alias ‘very very dangerous play’ saat menerjang tulang kering dengan telapak kaki kepada Koko Ari. Semestinya, Sance Lawita mengganjar kartu merah langsung, alih-alih kartu kuning.

Karena kesalahan dalam mengambil keputusan ini, Sance Lawita mendapat hukuman tanpa tugas dari PSSI selama delapan pekan. Artinya, ia baru bisa bertugas pada pekan ke-16.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB

Kondisi tiga pilar penting Garuda MudaJens Raven, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyahmasih menjadi tanda tanya besar menjelang pertarungan krusial ini.

bolaindonesia | 23:34 WIB

Hubner menegaskan tekadnya untuk tetap bermain di Eropa tapi sampai sekarang ia masih asyik berpacaran dengan Jennifer Coppen

bolaindonesia | 21:53 WIB

Vietnam U-23, di bawah kendali pelatih Kim Sang Sik, siap mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar beruntun di Piala AFF U-23.

bolaindonesia | 21:40 WIB

Vietnam U-23, di bawah komando pelatih Kim Sang Sik, siap mencatatkan sejarah dengan mengejar gelar ketiga beruntun di Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 21:32 WIB

Kekalahan dari Indonesia U-23 tak diterima oleh suporter Thailand.

bolaindonesia | 17:11 WIB

Dua penyerang keturunan, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, juga masuk radar naturalisasi.

bolaindonesia | 17:03 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, optimistis timnya bisa mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23

bolaindonesia | 16:52 WIB

Dengan VAR yang debut di final Indonesia vs Vietnam U-23 ini, laga diprediksi bakal penuh drama.

bolaindonesia | 16:44 WIB

Diterapkannya VAR di final Piala AFF U-23 2025 disambut publik dan media Vietnam.

bolaindonesia | 16:35 WIB
Tampilkan lebih banyak