Kisah Perjungan Bagus Kahfi, dari Tak Didukung Sang Ayah hingga Sukses Berkarier di Eropa

Bagus Kahfi baru-baru ini membagikan kisah perjuangannya untuk bisa berkarier di Eropa.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 12 Juli 2022 | 09:16 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19 melakukan selebrasi usai menuai hasil imbang melawan Korea Utara saat ajang Kualifikasi Piala Asia 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11).[Suara.com/Angga Budhiyanto]

Pemain Timnas Indonesia U-19 melakukan selebrasi usai menuai hasil imbang melawan Korea Utara saat ajang Kualifikasi Piala Asia 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11).[Suara.com/Angga Budhiyanto]

Bolatimes.com - Bagus Kahfi bercerita soal perjuangannya hingga sukses meniti karier di Eropa. Perjalanan striker 20 tahun itu ternyata tak mudah karena mulanya tak mendapat dukungan dari sang ayah bernama Yuni Puji Istiono.

Saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Vindes yang tayang pada Senin (11/7/2022) malam WIB, Bagus Kahfi mengaku ayahnya justru menjejalinya dengan hal-hal berbau otomotif ketimbang sepak bola.

Bagus Kahfi mengatakan bahwa ayahnya lebih menginginkan dia dan saudara kembarnya, Bagas Kaffa untuk terjun ke dunia otomotif.

Baca Juga: Lolos ke Final, Arema FC di Ambang Cetak Hattrick Juara Piala Presiden

Pesepak bola kembar ini bahkan sudah diperkenalkan ayahnya dengan otomotif sejak masih berada di taman kanak-kanak (TK) dengan dibelikan motocross mini.

Namun, Bagus dan Bagas nyatanya tidak terlalu tertarik dengan otomotif. Keduanya justru lebih mencintai sepak bola hingga memutuskan masuk Sekolah sepak bola (SSB).

“Dulu bapak enggak support sama sekali. Bapak saya sukanya otomotif," ujar Bagus Kahfi.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022, Timnas Iran Pecat Pelatih Dragan Skocic

"Terus di kampung ada temen ikut SSB dan diajakin, terus bapak ngebebasin aja,” tambahnya.

Bagus menjelaskan bahwa ayahnya tidak terlau mendukung kiprahnya di dunia sepak bola. Bahkan, dia hanya diantar ibunya saja ketika menimba ilmu di SSB.

Namun, ketika prestasi Bagus dan Bagas mulai terlihat, sang ayah akhirnya luluh. Setelah menyaksikan kedua putranya tampil di final suatu kejuaraan dan membawa pulang gelar juara, dukungan pun diberikan.

Baca Juga: Inter Milan Resmi Berpisah dengan Arturo Vidal

Salah satu dukungan sang ayah untuk Bagas dan Bagus adalah dengan menjual motocross guna membeli peralatan sepak bola untuk mereka berdua.

“Bapak sama sekali enggak pernah nonton. Habis itu, motocross dijual semua buat beli sepatu bola. Itu kalau mau beli sepatu, harus ngorbanin motor yang sudah dibeli," ujar Bagus Kahfi.

"Akhirnya bapak support setelah melihat satu turnamen dan masuk final, dan dia pertama kali menonton,” tambahnya.

Baca Juga: Bagikan Video Laga Vietnam vs Thailand, Shin Tae-yong Beri Sindiran Keras

Dukungan sang ayah nyatanya mampu dibalas Bagus Kahfi dengan prestasi cemerlang. Dia menjadi salah satu striker muda andalan Indonesia dan berhasil membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16.

Selain itu, Bagus Kahfi juga sempat berkarier di Eropa bersama klub Eredivisie FC Utrecht. Namun, kariernya tidak bertahan lama yakni cuma 1 tahun 3 bulan saja, sebelum dilepas.

Kabar terkini, Bagus Kahfi segera menekan kontrak bersama klub kasta tertinggi di Liga Yunani bernama Asteras Tripolis. Ia mengaku sudah menjalani trial selama beberapa minggu dan berjalan sukses.

''Sekarang masih mengurus visa, visa selesai langsung berangkat,'' ujar Bagus Kahfi.

Fakta menarik soal Asteras Tripolis pun diungkap Bagus Kahfi. Salah satu klub tertua di Yunani  yang sudah berdiri sejak 1931 itu mayoritas pemainnya berasal dari Spanyol.

''Klub ini cuman beberapa saja dari Yunani, 11 dari Spanyol, 8 dari Argentina, 5 atau 7 dari Yunani, lainnya dari Kamerun,'' pungkas Bagus Kahfi.

(Arief Apriadi)

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Insiden pelanggaran keras pemain Vietnam, Pham Ly Duc, terhadap bintang Timnas Indonesia, Rahmat Arjuna.

bolaindonesia | 21:27 WIB

Timnas Indonesia U-23 tertinggal 0-1 oleh Vietnam di laga final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 20:51 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:58 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB

Kondisi tiga pilar penting Garuda MudaJens Raven, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyahmasih menjadi tanda tanya besar menjelang pertarungan krusial ini.

bolaindonesia | 23:34 WIB

Hubner menegaskan tekadnya untuk tetap bermain di Eropa tapi sampai sekarang ia masih asyik berpacaran dengan Jennifer Coppen

bolaindonesia | 21:53 WIB

Vietnam U-23, di bawah kendali pelatih Kim Sang Sik, siap mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar beruntun di Piala AFF U-23.

bolaindonesia | 21:40 WIB

Vietnam U-23, di bawah komando pelatih Kim Sang Sik, siap mencatatkan sejarah dengan mengejar gelar ketiga beruntun di Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 21:32 WIB

Kekalahan dari Indonesia U-23 tak diterima oleh suporter Thailand.

bolaindonesia | 17:11 WIB

Dua penyerang keturunan, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, juga masuk radar naturalisasi.

bolaindonesia | 17:03 WIB
Tampilkan lebih banyak