Bisakah Indonesia Keluar dari AFF?

Netizen menyerukan keluar dari keanggotaan AFF usai merasa dicurangi saat Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Senin, 11 Juli 2022 | 09:33 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19 Muhammad Ferarri merayakan gol ke gawang Myanmar di Piala AFF U-19 2022. (Instagram/@pssi)

Pemain Timnas Indonesia U-19 Muhammad Ferarri merayakan gol ke gawang Myanmar di Piala AFF U-19 2022. (Instagram/@pssi)

Bolatimes.com - Seruan keluar dari keanggotaan AFF atau Federasi Sepak Bola Asia Tenggara bermunculan seiring kegagalan Timnas Indonesia U-19 menembus semifinal Piala AFF U-19 2022.

Wacana ini digaungkan oleh netizen di kolom komentar PSSI, pasca Timnas Indonesia U-19 dipastikan tak lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia U-19 harus merelakan dua tempat di semifinal direbut oleh Vietnam dan Thailand, kendati ketiga tim sama-sama memiliki 11 poin.

Bahkan, Timnas Indonesia U-19 unggul produktivitas atau selisih gol di tabel klasemen grup A ketimbang dua rivalnya tersebut.

Sayangnya, keunggulan yang dimiliki skuat Garuda ini tak berarti apa-apa. Sebab, AFF menggunakan sistem Head to Head dalam klasemen mini yang berisikan ketiga negara tersebut.

Berhubung Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1, maka Timnas Indonesia U-19 yang gagal mencetak gol melawan kedua tim tersebut pun gagal melangkah ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Aturan AFF ini lantas membuat netizen geram. Sebab, Timnas Indonesia U-19 unggul segalanya di tabel klasemen, terutama soal produktivitas gol.

Hal ini pun membuat wacana keluar dari AFF muncul yang disampaikan netizen melalui komentar di akun Instagram PSSI.

Pertanyaan pun mengemuka. Bisakah jika Indonesia keluar dari AFF seperti keinginan netizen?

Wacana Tinggalkan AFF

Baca Juga: Tak Juara Piala AFF U-19, Shin Tae-yong Tebar Janji Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia U-20 2023

Sebelumnya, AFF sendiri merupakan federasi sepak bola yang berisikan negara-negara Perbara atau perhimpunan bangsa Asia Tenggara.

AFF dibentuk sebagai wadah kerjasama negara-negara Asia Tenggara agar bisa saling bahu membahu dalam perkembangan sepak bola.

Federasi yang dibentuk pada 1984 di Indonesia itu sejatinya bukanlah federasi resmi yang diakui FIFA, meski kehadirannya tak mendapat penolakan dari induk resmi sepak bola dunia.

Dalam lama resminya, FIFA hanya mengakui AFC (Asia), UEFA (Eropa), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CONMEBOL (Amerika Selatan) dan Oceania.

Jadi, AFF sendiri bukanlah badan resmi di bawah naungan FIFA, melainkan hanya cabang dari AFC (konfederasi Asia) yang dibentuk atas kesepakatan negara-negara Asia Tenggara saja.

Maka tak mengherankan jika segala ajang dibuat AFF seperti Piala AFF, Piala AFF U-23 hingga Piala AFF U-19 tak masuk kalender resmi FIFA karena dianggap hanya laga persahabatan.

Hal ini berbeda dengan Piala Asia U-20 dan Piala Asia yang memang jelas berada di bawah naungan AFC selaku konfederasi Asia.

Dengan kata lain, sah-sah saja jika pada akhirnya Indonesia keluar dari AFF dan memilih fokus pada ajang-ajang resmi FIFA di bawah naungan AFC.

Namun apakah keluar dari AFF adalah hal yang wajar bagi Indonesia? Sebab, Indonesia dikenal sebagai salah satu Founding Father AFF sendiri. Bahkan, berdirinya organisasi ini terjadi di Tanah Air.

Terlepas dari status Indonesia sebagai Founding Father, keluar masuk federasi bukanlah barang baru di dunia sepak bola.

Australia bahkan memilih bergabung AFF dan AFC karena adanya anggapan mereka terlalu superior di kancah sepak bola Oceania.

Rusia bahkan hendak keluar dari UEFA seiring adanya konflik geopolitik yang membuat mereka berpikiran bergabung AFC, mengingat wilayah mereka yang dekat dengan Asia.

Sehingga, sah-sah saja jika nantinya Indonesia memilih keluar dari AFF dan fokus di agenda AFC saja, mengingat AFC berada di bawah naungan FIFA dan bersifat resmi.

Kontributor: Felix Indrajaya
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB