Kisah Ricky Kambuaya yang Frustrasi di PSS hingga Nyaris Mabuk-mabukan

Ricky Kambuaya ngaku frustrasi saat jadi pemain cadangan di PSS Sleman.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 19 Januari 2022 | 18:00 WIB
Pemain timnas Indonesia Ricky Kambuaya (kanan) merayakan golnya pada pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 antara timnas Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional Singapura pada 1 Januari 2022. Roslan RAHMAN / AFP.

Pemain timnas Indonesia Ricky Kambuaya (kanan) merayakan golnya pada pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 antara timnas Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional Singapura pada 1 Januari 2022. Roslan RAHMAN / AFP.

Bolatimes.com - Ricky Kambuaya jadi perbincangan penikmat sepak bola Tanah Air menyusul apiknya performanya bersama Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia. Namun di balik penampilan apiknya ini, ada kisah pilu saat dirinya berseragam PSS Sleman yang membuatnya hampir jadi pemabuk.

Ricky Kambuaya menjadi sorotan sepanjang gelaran Liga 1 2021-2022 bersama Persebaya Surabaya. Pemain berusia 25 tahun ini tampil konsisten bersama Bajul Ijo hingga mampu menarik perhatian pecinta sepak bola Tanah Air.

Pemain kelahiran Sorong ini menjadi ruh permainan Persebaya hingga akhirnya menembus papan atas setelah sempat terseok-seok di awal Liga 1 2021.

Baca Juga: Ketum PSSI Bongkar Gaji Shin Tae-yong: Ada Harga, Ada Barang

Karena apiknya penampilanya, Ricky Kambuaya mendapat berkah dengan dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2020.

Tak hanya dipanggil ke dalam skuat, Ricky Kambuaya juga menjadi andalan Shin Tae-yong di Piala AFF, di mana ia selalu bermain sebagai starter sejak fase grup hingga laga fina.

Pemain Timnas Indonesia Ricky Kambuaya berebut bola dengan pemain Singapura di leg kedua Piala AFF 2020, Sabtu (25/12/2021). [dok.PSSI)
Pemain Timnas Indonesia Ricky Kambuaya berebut bola dengan pemain Singapura di leg kedua Piala AFF 2020, Sabtu (25/12/2021). [dok.PSSI)

Karenanya Ricky Kambuaya kian mendapat pengakuan dari para pecinta sepak bola Tanah Air, termasuk penampilan apiknya yang berbuah Man of the Match di final leg kedua Piala AFF 2020 kontra Thailand.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Masuk 3 Besar Pemain Termahal Ansan Greeners

Perjuangan Ricky Kambuaya hingga titik tersebut nyatanya tak mudah. Pasalnya, karier sepak bolanya hampir saja musnah dan membuatnya menjadi pemabuk.

Lantas, bagaimana kisah Ricky Kambuaya tersebut?

Frustrasi di PSS Sleman

Baca Juga: Persib Menang Tipis, Robert Alberts Klaim Semestinya Bisa Cetak Gol Lebih

Ricky Kambuaya mengalami rasa frustrasi kala membela PSS Sleman di tahun 2019 lalu. Saat itu, ia bergabung tim berjuluk Super Elang Jawa tersebut setelah tampil moncer bersama PSMP Mojokerto.

Namun, kemoncerannya bersama PSMP Mojokerto di Liga 2 tak membuatnya mendapat jaminan bermain di PSS Sleman. Ia harus bersaing dengan deretan bintang lainnya untuk mengisi Starting Line Up.

Hal tersebut secara tak langsung mempengaruhi kondisi psikisnya, sehingga ia pun frustrasi akan karier sepak bolanya.

Baca Juga: Pesona Sam Kerr, Stiker Australia & Chelsea Lawan Timnas Wanita Indonesia

“Sebelumnya di Mojokerto kan hampir setiap pertandingan saya Line Up, main tuh. Bahkan dalam dua musim itu ada belasan gol yang saya buat. Jadi itu buat saya percaya diri dan semangat,” buka Ricky Kambuaya saat acara Q&A bersama PSSI di kanal YouTube resmi mereka.

“Tapi saat saya ke Sleman, bermain memang baru di Liga 1, jadi persaingan kita bersaing di Starting Line Up harus bermain dan itu membuat waktu bermain saya di Sleman tidak terlalu banyak.”

“Paling babak kedua main-main di menit-menit ke berapa, dapat bermain sedikit saja. Nah di situ mental terganggu,” lanjutnya.

Karena mentalnya jatuh akibat minimnya waktu bermain di PSS Sleman, Ricky Kambuaya berujar bahwa saat itu ia hampir menjadi pemabuk.

Gelandang timnas Indonesia, Ricky Kambuaya (kedua dari kiri) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Taiwan dalam laga leg kedua play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Chang Arena, Buriram, Thailand, Senin (11/10/2021) malam WIB. [PSSI]
Gelandang timnas Indonesia, Ricky Kambuaya (kedua dari kiri) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Taiwan dalam laga leg kedua play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Chang Arena, Buriram, Thailand, Senin (11/10/2021) malam WIB. [PSSI]

“Saya bilang kalau tidak kuat mungkin saya bisa menjadi pemabuk. Hampir tujuan (menjadi) seperti itu, karena mental terganggu. Langsung drop. Apalagi ada beberapa pertandingan saya main kurang bagus,” lanjutnya.

Beruntung bagi Ricky Kambuaya saat itu ia tak jatuh terlalu dalam setelah mendekatkan diri kepada Tuhan agar semakin kuat menghadapi tekanan yang melanda batinnya.

“Coach Danilo saat itu kasih Support terus agar tak berputus asa dan tak menyerah agar tak jatuh terus dan terus berusaha. Sampai akhirnya saya semangat lagi di putaran kedua.”

“Sampai akhirnya mereka (PSS Sleman) kaget kalau Coach Aji (Santoso) panggil saya ke Persebaya,”  pungkasnya.

Kepindahan ini pun lantas membuka jalan Ricky Kambuaya untuk bermain di Timnas Indonesia hingga kini namanya melejit dan menjadi salah satu bintang sepak bola Tanah Air.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB

Tak semua pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa alami karier yang bagus.

bolaindonesia | 09:49 WIB
Tampilkan lebih banyak