3 Alasan Witan Sulaeman Bisa Lebih Sukses dari Egy Maulana di Lechia Gdansk

Witan Sualeman bergabung ke Lechia Gdansk usai Egy Maulana hengkang.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Kamis, 02 September 2021 | 18:00 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19 Witan Sulaeman (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Uni Emirat Arab dalam penyisihan Grup A Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/10/2018). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pemain Timnas Indonesia U-19 Witan Sulaeman (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Uni Emirat Arab dalam penyisihan Grup A Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/10/2018). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Bolatimes.com - Kabar transfer Witan Sulaeman ke Lechia Gdansk akhirnya jadi kenyataan. Witan Sulamen bergabung ke Lechia Gdansk setelah Egy Maulana Vikri Hengkang.

Pemain kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, tersebut resmi bergabung dengan klub asal Polandia itu Rabu (1/9/2021).

Witan pindah dari klub Serbia, FK Radnik Surdulica. Disebutkan bahwa Lechia Gdansk mengontrak Witan dengan durasi dua tahun yang berakhir pada 30 Juni 2023 mendatang.

Baca Juga: Mengaku Diperlakukan Buruk di Barcelona, Ilaix Moriba Kenang Kebaikan Messi

Sebelum Witan bergabung dengan tim berjuluk Gedanian Lions itu, Lechia sudah lebih dulu melepas kompatriotnya di Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.

Perjalanan Egy di Polandia cukup panjang. Dia bergabung dengan Lechia pada 2018, setelah tiga tahun dia pindah ke klub Liga Slovakia, FK Senica.

Egy terbilang mendapat menit bermain yang minim selama berada di Polandia. Egy tercatat hanya bermain dalam 11 pertandingan. Pemain kelahiran Medan itu bermain sebanyak 10 kali di Ekstraklasa dan satu kali di Piala Super Polandia dengan total menit bermain hanya 132 menit.

Baca Juga: Baru Gabung Chelsea, Momen Liburan Saul Niguez di Bali Jadi Sorotan

Witan Sulaeman diperkenalkan sebagai pemain baru Lechia Gdansk. (Instagram/lechia_gdansk)
Witan Sulaeman diperkenalkan sebagai pemain baru Lechia Gdansk. (Instagram/lechia_gdansk)

Hal ini diharapkan tidak terjadi pada Witan Sulaeman. Apa saja faktor yang bisa membuat Witan lebih sukses di Lechia daripada Egy?

1. Bukan Kali Pertama di Eropa

Faktor pendukung lain yang membuat Witan berpotensi lebih sukses daripada Egy di Lechia adalah fakta bahwa Witan sebelumnya sudah pernah berada di Liga Serbia bersama Radnik Surdulica.

Baca Juga: Renee Gracie Ingin Buat Tim Balap Bermodal Keuntungan di Situs Porno

Kondisi ini bisa menjadi keuntungan buat Witan yang punya pengalaman lebih dulu. Berbeda dengan Egy yang pertama kali datang ke Eropa pada 2018 silam.

2. Era Baru Lechia Gdansk

Kedatangan Witan Sulaeman ke Lechia juga bersamaan dengan dipecatnya pelatih Piotr Stokowiec. Dia merupakan sosok yang melatih Egy selama tiga musim di Polandia.

Baca Juga: Profil Justin Hubner, Pemain Tak Direkrut PSSI Kini Perkuat Timnas Belanda

Selama berada di bawah kepelatihan Stokowiec, Egy sangat jarang mendapat kesempatan. Kini dengan hadirnya pelatih baru dalam diri Marcin Kaczmarek, Witan diharapkan mendapat perlakuan berbeda dan diberi kesempatan lebih banyak.

3. Bisa Bermain di Berbagai Posisi

Witan yang langsung mengikuti sesi latihan Lechia setelah diperkenalkan, diakui Kaczmarek memiliki potensi dan bisa bermain di berbagai posisi. Dikabarkan jurnalis Polandia, Witan diakui bisa menambah kekuatan timnya.

Sejatinya Witan Sulaeman berposisi sebagai winger. Hal ini amat wajar mengingat Witan memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang baik.

Witan juga beberapa kali ditempatkan di belakang penyerang. Selain itu, Witan juga punya kemampuan berperan sebagai playmaker.

Itulan tiga alasan Witan Sulaeman bisa lebih sukses dibandingkan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak