Geliat Pengasong di Stadion Maguwoharjo: Raup Rp2 Juta Dalam Tempo 90 Menit

Banyak di antara pengasong yang menggantungkan hidup lewat kompetisi sepak bola yang ada di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Jum'at, 26 Juli 2019 | 11:12 WIB
Ilustrasi pengasong di Kawasan Maguwoharjo, Sleman. [Tim grafis Suara.com]

Ilustrasi pengasong di Kawasan Maguwoharjo, Sleman. [Tim grafis Suara.com]

Hanya 10 menit dagangan langsung ludes

Berbeda hal dengan Kencono, seorang pedagang minuman es keliling yang biasa berjualan di dalam tribun, Mujiman (48) memiliki cerita lain. Memulai berjualan ke stadion-stadion dan even di Yogyakarta sejak 15 tahun lalu, pria asal Yogyakarta itu bisa mengantongi omzet hingga Rp 1,5-2 juta dalam satu pertandingan.

"Momen pertandingan bola ini menjadi keuntungan bagi orang seperti kami. Hal itu cukup membantu keseharian kami. Dalam sekali pertandingan saya bisa mengantongi hingga Rp 1-1,5 juta," ungkapnya.

Baca Juga: Witan Sulaiman Siap Kerja Keras Demi Satu Tempat di Skuat Garuda Muda

Muijiman menerangkan satu gelas es teh dibandrol mulai dari Rp 5 ribu. Dibantu tiga orang karyawan yang bertugas menjajakan di tribun stadion, dirinya mengklaim cukup 10 menit minuman-minuman tersebut ludes terjual.

Mujiman (48) salah satu pengasong yang ada di kawasan Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. [Salah seorang pengasong di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. [Muhammad Ilham Baktora / Suara.com]]
Mujiman (48) salah satu pengasong yang ada di kawasan Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. [Salah seorang pengasong di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. [Muhammad Ilham Baktora / Suara.com]]

 

"Jarak pintu masuk dan bangku penonton yang ada di tengah cukup jauh. Sehingga mereka sulit untuk keluar. Di lain sisi karena lelah berteriak mendukung klubnya, dia juga butuh minum. Kesempatan inilah yang kami ambil untuk meraup untung," kata dia.

Baca Juga: Rooney Tiba-tiba Pulang ke Inggris di Saat Bergulirnya MLS, Putus Kontrak?

Tak hanya saat pertandingan bola, dirinya juga kerap menghadiri acara wisuda di daerah Yogyakarta. Hanya bermodal sepeda motor dan alat membuat teh, Mujiman juga mengaku dapat meraup hasil bersih mencapai Rp 2 juta.

"Saya harus mengikuti agenda yang ada di kota Yogyakarta dan sekitarnya. Termasuk pada pertandingan lanjutan Liga 1 2019, di Stadion Maguwoharjo. Ini hal yang menguntungkan bagi kami, sehingga peluang-peluang seperti ini harus dimanfaatkan dengan baik. Bahkan jika kami nekat bisa berjualan hingga ke Bali," kata Mujiman.

Baik Mujiman dan Kencono berharap, pertandingan bola di Indonesia bisa terus digelar. Pernyataan itu merupakan doa agar peristiwa kelam yang terjadi pada 30 Mei 2015 silam kala FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI hampir satu tahun tak terulang lagi.

Baca Juga: Bayern Munchen Tekuk AC Milan di Laga Pramusim

Biasa hadapi situasi tawuran antarsuporter

Momen ini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang. Disamping mereka harus mengamankan diri mereka sendiri, barang dagangan yang mereka bawa juga harus dijaga.

"Jika suporter bentrok, kami harus tetap tenang dan jangan panik. Jadi saat berjualan kita juga harus bisa membaca keadaan. Pertama melihat keadaan, kedua jika terjadi tawuran, kita langsung mengemas barang seluruhnya, dan menjauh," kata Kencono.

Baca Juga: Tuah Si Kurus Diandalkan Bawa Kembali Ketajaman Lini Serang Timnas U-22

Dia memilih menghindar karena barang bawaan mereka banyak dan harus dikemas di dalam mobil.

Sedangkan bagi pedagang asongan, mereka tak langsung menjauh dari stadion. Mereka sembunyi terlebih dahulu di tempat yang aman, setelah bentrokan mereda mereka berjualan lagi.

"Karena setelah tawuran mereka bakal kehausan, jadi ini peluang lagi bagi kami," kelakar Mujiman.

Mujiman mengaku, selama ini pihaknya tak pernah dijarah saat terjadi tawuran antarsuporter. Dia meyakini jika suporter di Indonesia bisa lebih menghormati orang-orang kecil yang mencari kehidupan di tengah drama sepak bola tanah air.

"Kalau tawuran mereka fokus ke suporter lawan, saat bentrok PSS vs Arema kemarin, banyak yang berlari-lari di depan tempat saya berjualan. Merek tak sampai mengganggu kerjaan saya. Saya pikir mereka cukup beradab," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Mengusung tema City of Champions, jersey ini bukan sekadar seragam, melainkan simbol kebanggaan, sejarah, dan semangat juang Kota Bandung serta bobotoh.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bergemuruh pada Sabtu malam (2/8) saat Persib Bandung resmi meluncurkan skuad lengkap

bolaindonesia | 18:59 WIB

Pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan pentingnya laga ini sebagai ujian mental dan taktikal.

bolaindonesia | 17:35 WIB

Insiden pelanggaran keras pemain Vietnam, Pham Ly Duc, terhadap bintang Timnas Indonesia, Rahmat Arjuna.

bolaindonesia | 21:27 WIB

Timnas Indonesia U-23 tertinggal 0-1 oleh Vietnam di laga final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 20:51 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:58 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam.

bolaindonesia | 19:53 WIB

Final Piala AFF U-23 2025 akan mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

bolaindonesia | 19:35 WIB

Berikut susunan pemain dan fakta menarik jelang pertarungan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam

bolaindonesia | 19:28 WIB

Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam sesaat lagi akan kick off.

bolaindonesia | 19:17 WIB

Menurut mereka, di sekitaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK), polisi dan tentara begitu banyak

bolaindonesia | 19:09 WIB

Striker Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, menjadi sorotan jelang final Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam

bolaindonesia | 18:56 WIB

Timnas Indonesia U-23 bersiap menghadapi laga panas melawan Timnas Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025.

bolaindonesia | 17:24 WIB

Justin Hubner, bek andalan Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, Fortuna Sittard

bolaindonesia | 16:54 WIB

Pelatih Vietnam U-23, Kim Sang Sik, memancarkan kepercayaan diri jelang laga final Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 23:40 WIB

Kondisi tiga pilar penting Garuda MudaJens Raven, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyahmasih menjadi tanda tanya besar menjelang pertarungan krusial ini.

bolaindonesia | 23:34 WIB

Hubner menegaskan tekadnya untuk tetap bermain di Eropa tapi sampai sekarang ia masih asyik berpacaran dengan Jennifer Coppen

bolaindonesia | 21:53 WIB

Vietnam U-23, di bawah kendali pelatih Kim Sang Sik, siap mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar beruntun di Piala AFF U-23.

bolaindonesia | 21:40 WIB
Tampilkan lebih banyak