Ini Besaran Perputaran Uang Hasil Match Fixing di Kawasan Asia

Ini yang membuat praktek pengaturan skor sulit diberangus terutama di kawasan Asia termasuk Indonesia.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Senin, 03 Desember 2018 | 20:00 WIB
Ilustrasi match fixing di dunia sepak bola (Sumber: ec.europa.eu)

Ilustrasi match fixing di dunia sepak bola (Sumber: ec.europa.eu)

Bolatimes.com - Praktek kotor pengaturan skor atau match fixing yang tengah menghangat di publik sepakbola tanah air, sejatinya tak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah negara di kawasan Asia terkhusus Asia Tenggara juga tengah dijangkiti penyakit serupa. Tumbuh suburnya praktek tersebut tak lepas dari tingginya perputaran judi sepakbola di kawasan Asia.

Pada salah satu sesi obrolan di talkshow Mata Najwa beberapa waktu lalu terkuak bahwa ada salah satu bandar judi besar yang turut terlibat dalam maraknya praktek match fixing di Indonesia. Mantan runner match fixing Indonesia, Bambang Suryo menyebut badar besar itu bernama Bet 365 yang berpusat di Kamboja. Ia pun menyebut keterlibatan itu membuat praktek busuk itu susah diberangus. 

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh straitstimes.com diketahui bahwa Asia merupakan pasar potensial bagi perputaran judi bola.

Baca Juga: Pelatih Semen Padang Berharap Pengaturan Skor Segera Berakhir

Kepala Eksekutif, Pusat Internasional untuk Keamanan Olahraga (ICSS), Michael Hershman mengungkapkan bahwa masalah praktek kotor pengaturan skor secara nyata jadi problem global, terutama di kawasan Asia.

''Investigasi ICSS dan laporan media menyoroti bahwa banyak kasus pengaturan pertandingan dapat ditelusuri kembali ke kelompok kejahatan terorganisir terutama di Asia.'' ungkapnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, The Straits Times mendapatkan fakta bahwa lebih dari 60 pertandingan sepakbola yang dimainkan sejak 2011 oleh tim-tim di Asia diduga telah dimanipulasi. Mereka termasuk pertandingan yang dimainkan di Asian Games, Asean Football Federation Suzuki Cup, persahabatan internasional dan Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Baca Juga: PSSI Wajib Belajar Cara Berangus Match Fixing dari Vietnam

Secara global, dalam laporan yang diterbitkan tahun 2013 oleh The Guardian, yang mewawancarai seorang analis taruhan dari Sportradar, mengatakan dari 30.000 pertandingan yang dipantau lebih dari 250 pertandingan sepakbola terindikasi telah terlibat dalam praktek match fixing atau pengaturan skor setiap tahunnya.

Dari sekian banyak laga, Asia menjadi episentrumnya. Beberapa faktor yang membuat para mafia pengaturan skor menargetkan Asia salah satunya adalah pertumbuhan yang cepat dari taruhan online, terutama di pasar taruhan olahraga.

The Daily Mail melaporkan pada tahun 2015 perputaran uang di bursa taruhan untuk kategori olahraga secara global bernilai hingga US$ 3 triliun atau mencapai Rp 42 kuadriliun. Sementara pakar taruhan Patrick Jay memperkirakan 65 persen dari angka itu dihabiskan untuk taruhan sepakbola dengan pasar Asia menjadi pusatnya.

Baca Juga: Suporter Spurs Ditahan Polisi Gegara Lempar Kulit Pisang

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Klub promosi asal Jawa Tengah ini resmi mengumumkan perekrutan Alexis Nahuel Gomez

bolaindonesia | 17:38 WIB

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB

Induk sepak bola dunia, FIFA hingga Selasa (17/6) malam WIB merilis daftar klub Liga Indonesia yang terkena registration ban.

bolaindonesia | 21:34 WIB

Juara Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu resmi merekrut pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

bolaindonesia | 21:21 WIB

Bek Timnas Indonesia, Jordi Amat mengakhiri masa baktinya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Selasa (17/6).

bolaindonesia | 20:42 WIB

PSIM Yogyakarta di akun Instagram miliknya memperkenalkan pelatih Belanda, Jean-Paul van Gastel sebagai nakhoda baru untuk Liga 1 2025/2026.

bolaindonesia | 20:31 WIB

Inilah daftar 30 pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-23 2025

bolaindonesia | 13:55 WIB

Imran Nahumarury buka suara perihal gosip-gosip sumbang terkait pemecatan dirinya sebagai pelatih Malu United.

bolaindonesia | 13:26 WIB
Tampilkan lebih banyak