Sekjen PSSI Sebut Pemberantasan Match Fixing Seperti Hapus Copet

Sekjen PSSI, Ratu Tisha angkat bicara seusai kasus pengaturan skor dikuliti di sebuah talkshow Mata Najwa.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Minggu, 02 Desember 2018 | 18:00 WIB
Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria (kiri) bersama Pengamat Sepak Bola Weshley Hutagalung menjadi pembicara dalam Diskusi Sepak Bola Nasional di Jakarta, Jumat (30/11/2018). Diskusi sepak nasional tersebut menyoroti citra negatif sepak bola nasional pada musim ini. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria (kiri) bersama Pengamat Sepak Bola Weshley Hutagalung menjadi pembicara dalam Diskusi Sepak Bola Nasional di Jakarta, Jumat (30/11/2018). Diskusi sepak nasional tersebut menyoroti citra negatif sepak bola nasional pada musim ini. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bolatimes.com - Jelang pungkasan kompetisi Liga 1 2018, publik sepakbola tanah air digegerkan dengan kembali mencuatnya isu lama soal praktek pengaturan skor atau match fixing. Dua hari setelah sempat dikuliti di acara talkshow Mata Najwa, Sekjen PSSI, Ratu Tisha pun angkat bicara.

Dilansir dari Narasi TV, dalam kesempatan sebuah diskusi bertajuk 'Citra Negatif Sepakbola Nasional' yang dihelat di Waroeng Aceh, Kemang, Jakarta Selatan, Tisha dicecar sejumlah pertanyaan seputar isu terhangat yang tengah mendera sepakbola tanah air, terkhusus soal pengaturan skor.

Dalam satu sesi tanya jawab, Tisha menanggapi sebuah pertanyaan mengenai sampai kapan pengaturan skor atau match fixing terjadi di sepakbola nasional? Ia menyebut jika praktek tersebut merupakan masalah yang tidak bisa seketika diberangus. Ia bahkan menganalogikannya dengan masalah-masalah kriminal suatu negara hingga maraknya copet yang beraksi di bus.

Baca Juga: Demi Bali United, Yabes Rela Hapus Status Sahabat dengan Rezaldi

''Sampai kapan match fixing terjadi? Itu seperti bertanya kepada seluruh negara sampai kapan ada catatan kriminal di satu negara? Sampai kapan ada copet di bus kota, itu sama dengan bertanya itu,'' ungkapnya, Jumat lalu.

''Yang sekarang bisa kita lakukan adalah tiga hal, yakni preventif yakni bekerjasama dengan geniusports sejak satu tahun lalu untuk alert kita pertandingan mana yang perlu mendapat perhatian yang kedua adalah investigasi lanjut akan alert tersebut terlepas adanya laporan atau tidak kita investigasi. Yang ketiga adalah tindak lanjut berupa hukuman sesuai kapasitas PSSI yaitu melalui badan peradilannya lewat Komite Disiplin,'' jelasnya.

Ia pun menegaskan jika ketiga hal itu dijalankan dan dapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat serta pemerintah, bukan tidak mungkin praktek kotor yang sudah mengakar itu bisa diperangi.

Baca Juga: Prediksi Bali United vs Persija Jakarta, Misi Jegal Calon Juara

Lebih jauh ketika ditanya perihal sosok Vigit Waluyo yang diduga sebagai master of match fixing di Indonesia, Tisha menegaskan tak pernah bertemu dan bahkan tak mengenalnya.

''Tidak kenal dan tidak pernah bertemu,'' tandasnya.

Baca Juga: Mantan Klub Cavani dan Paulo Dybala Dijual Rp160 Ribu Saja

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Pemain yang sempat membuat sewot Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia resmi merapat ke Semen Padang.

bolaindonesia | 19:23 WIB

Sorotan tajam mengarah pada sosok striker muda penuh talenta, Arkhan Kaka.

bolaindonesia | 19:11 WIB

Salah satu media Korea mengklaim suporter Timnas Indonesia mulai menyesal karena Shin Tae-yong dipecat.

bolaindonesia | 15:09 WIB

Tim promosi Liga 1, PSIM Yogyakarta terus bergeliat di bursa transfer.

bolaindonesia | 14:58 WIB

Persib Bandung melakukan vaksinasi termasuk pemain dan staf untuk menyambut musim 2025/26.

bolaindonesia | 05:52 WIB

Nick Kuipers ingin juara bersama Persib Bandung

bolaindonesia | 17:50 WIB

Klub promosi asal Jawa Tengah ini resmi mengumumkan perekrutan Alexis Nahuel Gomez

bolaindonesia | 17:38 WIB

Tom Haye, masih bersabar menunggu tawaran konkret dari klub baru usai kontraknya berakhir bersama Almere City

bolaindonesia | 09:54 WIB

Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu resmi bergabung dalam skuad Garuda Pertiwi jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2025.

bolaindonesia | 22:49 WIB

Posisi Asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sepertinya masih belum aman.

bolaindonesia | 19:34 WIB

Kondisi Nathan Tjoe-A-On yang tanpa klub jadi sorotan sejumlah media di Korea.

bolaindonesia | 19:06 WIB

Media itu menyebut Indonesia sebagai negara dengan skuad termahal di Asia Tenggara, bahkan menyaingi pasar nilai skuad milik negara-negara top Asia

bolaindonesia | 18:57 WIB

Media asing menyoroti perihal kondisi enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang saat ini berstatus nganggur alias tanpa klub.

bolaindonesia | 18:41 WIB

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, kini resmi menjabat sebagai Direktur Teknik PSPS Pekanbaru

bolaindonesia | 21:38 WIB

Persija Jakarta dan Bhayangkara FC menjadi penyumbang pemain terbanyak di Indonesia All Star

bolaindonesia | 21:31 WIB

Persik Kediri resmi mengumumkan Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru

bolaindonesia | 20:52 WIB

Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional

bolaindonesia | 18:15 WIB

Benjamin van Leer merupakan kiper keturunan Indonesia yang sempat bermain di Roda JC dan tim muda PSV hingga Ajax.

bolaindonesia | 18:11 WIB
Tampilkan lebih banyak