Alasan Mengapa 9 Laga Pamungkas Liga 1 Harus Digelar Serempak

Salah satu anggota Exco PSSI, Gusti Randa meluncurkan ide agar 9 laga pamungkas Liga 1 2018 digelar serempak. Ini alasannya.

Galih Priatmojo | BolaTimes.com
Selasa, 27 November 2018 | 18:00 WIB
Anggota Exco PSSI, Gusti Randa.  [Suara.com/Adie Prasetyo]

Anggota Exco PSSI, Gusti Randa. [Suara.com/Adie Prasetyo]

Bolatimes.com - Bagaimana jadinya jika 9 laga terakhir Liga 1 2018 digelar serempak? Ide ini muncul dari salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa. Ia mengaku sudah mengusulkan wacana tersebut kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1.

Tuntutan ini rupanya muncul untuk menghindari kemungkinan adanya pengaturan skor di penghujung kompetisi.

Tidak hanya itu, Exco PSSI juga akan memantau langsung jalannya pekan terakhir Liga 1 2018, khususnya di laga-laga krusial yang menentukan tim yang bakal juara dan degradasi.

''Semua pertandingan di akhir musim ini harus dikawal oleh Exco,'' kata Gusti Randa.

Menurut Gusti, persaingan antara PSM Makassar dan Persija Jakarta di tangga juara juga mesti dikawal. Kedua klub tersebut hanya berselisih satu poin hingga pekan ke-32 Liga 1 2018, di mana PSM saat ini ada di pucuk klasemen.

Selain perebutan gelar juara, persaingan di zona degradasi juga ketat. Hingga titik ini, belum ada satu pun klub yang dipastikan turun kasta ke Liga 2 musim depan.

''Permainan, pengaturan skor, yang degradasi tiba-tiba tidak degradasi, ada jualan, ada lagi PSM dan Persija yang waktunya beda, itu tidak boleh. Semua (pertandingan pekan terakhir Liga 1 2018) harus sama waktu mainnya,'' tegas Gusti.

''Itu diputuskan atas usulan saya. Harus sama, berbarengan, semua pertandingan harus sama waktunya. Kami (PSSI) akan menyurati PT LIB terkait hal ini,'' ungkapnya.

Jika melihat pada jadwal yang telah dirilis oleh PT LIB, sembilan pertandingan di pekan pamungkas memang tak digelar secara serempak.

Namun sekali lagi, Gusti sangat kontra dengan hal ini.

Baca Juga: Juara Liga 1 U-19 Kena Denda Rp 20 Juta Karena Chant Tak Terpuji

''9 laga di pekan terakhir harus serempak. Kalau tidak, ada pengaturan (skor). Nanti kita dihajar lagi,'' pungkas pria 53 tahun yang juga berprofesi sebagai aktor dan pengacara tersebut.

 

Berita ini sudah dimuat di suara.com

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pekan pembuka BRI Super League 2025/26 menyajikan kejutan dari kiper Persik Kediri, Leo Navacchio, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Bali United

bolaindonesia | 23:16 WIB

Kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama, baru saja mengukir rekor pribadi yang membanggakan.

bolaindonesia | 22:05 WIB

Persib Bandung memulai perjalanan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang

bolaindonesia | 22:00 WIB

Polemik rumput JIS kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia, mempertanyakan mengapa stadion megah berbiaya Rp2 triliun ini terus bermasalah.

bolaindonesia | 12:18 WIB

Persita Tangerang memulai BRI Super League 2025/26 dengan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta di Jakarta International Stadium

bolaindonesia | 12:09 WIB

Persija Jakarta memulai petualangan di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Persita

bolaindonesia | 10:08 WIB

Persija Jakarta mengawali BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan gemilang 4-0 atas Persita Tangerang

bolaindonesia | 01:21 WIB

Kodai Tanaka, striker asal Jepang, menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa dengan gol krusialnya, menandai debut impresif di sepak bola Indonesia.

bolaindonesia | 01:13 WIB

Saya yakin kami bisa menang, tapi banyak peluang gagal jadi gol, ujar pelatih asal Belanda itu.

bolaindonesia | 01:08 WIB

Persib Bandung memulai langkah mereka di BRI Super League 2025/26 dengan hasil gemilang.

bolaindonesia | 00:57 WIB