Kisah Lahirnya Istilah One Love yang Kini Gegerkan Piala Dunia 2022

Begini kisah lahirnya istilah One Love yang kini bikin geger Piala Dunia 2022.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Sabtu, 26 November 2022 | 20:37 WIB
Ban Kapten One Love. (Instagram/officialknvb)

Ban Kapten One Love. (Instagram/officialknvb)

Bolatimes.com - Mengupas kisah di balik lahirnya istilah ‘One Love’ yang belakangan menggegerkan perhelatan terakbar sepak bola tahun ini, Piala Dunia 2022.

Istilah ‘One Love’ menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola dan penikmat gelaran Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.

Bagaimana tidak, istilah ini digaungkan oleh beberapa kontestan  Piala Dunia 2022 sebagai kampanye mendukung gerakan LGBT.

Baca Juga: Pesimistis dengan Peluang Belgia di Piala Dunia, Eden Hazard: Kami Bisa Menang Empat Tahun Lalu

Kebetulan kampanye ini bertolak belakang dengan kultur Qatar selaku tuan rumah penyelenggaraan, yang melarang adanya simbol-simbol ‘One Love’ sepanjang turnamen.

Larangan yang diberikan Qatar pun coba dilawan oleh beberapa kontestan Piala Dunia 2022. Hal ini kemudian memaksa FIFA mengambil tindakan.

Di tengah perhelatan Piala Dunia 2022, FIFA dengan tegas akan memberikan kartu kepada para pemain yang ngotot menggunakan ban kapten pelangi saat bertanding.

Baca Juga: Momen Shin Tae-yong Adu Crossbar Challenge saat Latihan, Dua Kali Percobaan Berhasil Semua

Aturan tersebut kemudian membuat negara-negara peserta, terutama dari UEFA atau Eropa, mengancam akan angkat kaki dari keanggotaan FIFA.

Bahkan, aturan FIFA ini kemudian dibalas oleh aksi teatrikal di atas lapangan yang ditunjukkan Timnas Jerman yang menutup mulutnya sebagai tanda kebebasan berpendapat dibungkam.

Polemic ‘One Love’ ini bahkan masih terus berlangsung dan menjadi diskusi bagi para penikmat sepak bola di ajang Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Kekhawatiran Harry Maguire di Piala Dunia 2022: kerap Dicadangkan di Klub, justru Dipercaya di Timnas Inggris

Lantas, dari mana istilah ‘One Love’ itu hadir? Bagaimana dengan sejarah lahirnya istilah tersebut hingga menjadi polemik yang tak berkesudahan di pentas Piala Dunia 2022?

Gerakan Mendukung Pluralisme

Awal mula gerakan One Love hadir sejatinya berasal dari Jamaika. Gerakan ini kerap digunakan oleh Rastafarian dan musisi Reggae sebagai simbol persatuan.

Baca Juga: Link Live Streaming Prancis vs Denmark di Piala Dunia 2022, Kick Off 23.00 WIB

Adalah Marcus Garvey, seorang aktivis hak-hak sipil kulit hitam yang pertama memperkenalkan gerakan ini di abad ke -19.

Saat itu, Marcus Garvey tengah berpidato atau berorasi dalam sebuah momen. Dalam pidatonya, ia berteriak kata ‘One Love’ yang kemudian menjadi populer.

Istilah One Love sendiri pun makin menjadi populer saat band Reggae bernama The Waillers memasukkan istilah tersebut dalam lirik lagunya.

Usai lagu tersebut meledak, legenda musim Reggae, yakni Bob Marley, kemudian merilis ulang lagu The Wailers tersebut pada tahun 1977.

Sejatinya, One Love diciptakan oleh Marcus Garvey sebagai gerakan solidaritas untuk para kaum kulit hitam di seluruh dunia yang kerap dijajah.

Namun seiring perkembangan zaman, istilah itu dimaknai dengan banyak hal, salah satunya kini identik dengan gerakan LGBT.

Negara-negara barat seperti dari Eropa dan Amerika bahkan rajin mengkampanyekan istilah ini sebagai simbol kebebasan bagi kaum LGBT.

FIFA dan PBB bahkan juga mengakui istilah ini dan kerap mengkampanyekan gerakan One Love untuk mendukung kaum LGBT.

Namun gerakan ini dirasa tak cocok dengan adat di negara timur, termasuk Qatar. Sehingga, FIFA pun kemudian melarang gerakan serta simbol tersebut.

Hal inilah yang kemudian dipermasalahkan oleh negara-negara barat, sehingga banyak negara barat yang mengancam akan keluar dari keanggotaan FIFA jika gerakan ini tetap dilarang di Qatar sepanjang Piala Dunia 2022.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua nama muda, Youri Baas dan Tristan Gooijer, menjadi sorotan dalam sesi latihan perdana jelang musim baru Eredivisie 2025/2026.

boladunia | 15:18 WIB

Ivan Rakitic langsung membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa ia belum mengambil keputusan final.

boladunia | 11:17 WIB

Setelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2022, Gareth Bale kini dikabarkan siap kembali ke dunia yang pernah membesarkan namanya.

boladunia | 11:06 WIB

Dikutip dari Marca, salah satu sorotan utama dalam sesi latihan kali ini adalah kehadiran kembali Kylian Mbappe.

boladunia | 10:49 WIB

Masa depan Lionel Messi bersama Inter Miami sempat menjadi perbincangan hangat setelah timnya dibantai Paris Saint-Germain

boladunia | 17:39 WIB

Brasil diprediksi akan diperkuat wonderkid mereka, Ze Lucas. Kabar kurang sedap datang dari Ze Lucas, bahkan menyeret raksasa LaLiga, Barcelona.

boladunia | 12:47 WIB

Salah satu pemain yang paling mencuri perhatian adalah Gonzalo Garca, striker muda jebolan akademi Real Madrid,

boladunia | 12:39 WIB

Borussia Dortmund melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 setelah menang tipis 2-1 atas Monterrey

boladunia | 10:54 WIB

Pelatih Juventus, Igor Tudor, menilai timnya telah menerapkan strategi yang tepat meski harus tersingkir dari ajang Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 10:45 WIB

Real Madrid terus menjaga asa untuk menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025 setelah mengalahkan Juventus 1-0

boladunia | 10:38 WIB

Perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat panen hujatan dan kritik dari banyak pihak.

boladunia | 10:26 WIB

Camilo meninggal dunia pada hari Rabu waktu setempat saat menjalani operasi lutut akibat cedera meniskus dan ligamen.

boladunia | 22:36 WIB

Hingga saat ini, sudah enam tim memastikan tempat di babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 21:38 WIB

Simone Inzaghi menggambarkan kemenangan dramatis Al-Hilal atas Manchester City di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai sebuah pencapaian luar biasa.

boladunia | 19:04 WIB

Lautaro Martnez tak bisa menahan emosinya usai Inter Milan tersingkir mengejutkan dari Piala Dunia Antarklub 2025

boladunia | 18:51 WIB

Klub Eredivisie Belanda, FC Twente, resmi mendatangkan bek tengah asal Israel, Stav Lemkin

boladunia | 20:10 WIB

Masalah ini bukan hanya soal cuaca, tapi soal hukum negara bagian yang berada di atas yurisdiksi FIFA.

boladunia | 18:17 WIB

Salah satu media di Eropa mengkritik tajam keputusan PSSI-nya China tersebut.

boladunia | 15:15 WIB
Tampilkan lebih banyak